Boroujerdi: Kemarahan AS Akibat Kegagalan Skenarionya di Kawasan
(last modified Wed, 23 May 2018 05:18:35 GMT )
May 23, 2018 12:18 Asia/Jakarta
  • Alaeddin Boroujerdi, Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran
    Alaeddin Boroujerdi, Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran

Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran mengatakan, kemarahan Amerika disebabkan Iran berhasil menggagarkan skenario negara ini di Irak dan Suriah.

Menurut laporan IRNA, Alaeddin Boroujerdi, Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran Selasa malam (22/5) dalam wawancara dengan televisi al-Mayadeen menyebut pernyataan terbaru Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika tentang Iran sangat rendah dan tidak berharga kemudian memintanya agar belajar lagi bahasa diplomasi dan jangan berbicara dengan logika pejabat intelijen.

Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran menggarisbawahi bahwa kehadiran para penasihat Iran di Suriah dan Irak merupakan permintaan resmi dua negara ini seraya mengatakan, jika Amerika Serikat ingin mengubah aturan permainan, bakal menghadapi respon yang tepat dari Iran.

Alaeddin Boroujerdi, Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran

Boroujerdi juga menyampaikan komitmen negara-negara Eropa terkait Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) dan mengatakan, posisi Eropa sejauh ini baik, tetapi Iran ingin Eropa membuat komitmen nyata tentang JCPOA.

Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika hari Senin sore dalam pidatonya yang penuh dengan tuduhan tak berdasar terhadap bangsa Iran dan mengancam bahwa Amerika akan menerapkan sanksi paling berat dalam sejarah terhadap Iran.

"Untuk mencegah berlakunya kembali sanksi AS sebelumnya terhadap Iran, Republik Islam Iran harus mematuhi 12 syarat Washington, termasuk pembongkaran fasilitas pengayaan uranium, kunjungan ke semua fasilitas di Iran, penarikan pasukan Iran dari Suriah dan Irak dan akhirnya penghentian dukungan Iran terhadap kelompok Muqawama seperti Hizbullah Lebanon,” ungkap Pompeo

Pernyataan ini disampaikan pasca pengumuman Donald Trump, Presiden Amerika keluar dari JCPOA dan disebut sebagai strategi baru Amerika terhadap Iran.

Syarat ini dinilai tidak logis oleh para analis dan pejabat Amerika dan Eropa.

Tags