Rahbar: Iran dan Turki Dua Kekuatan di Dunia Islam
(last modified Sat, 08 Sep 2018 02:52:23 GMT )
Sep 08, 2018 09:52 Asia/Jakarta
  • Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
    Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan pada hari Jumat (7/9/2018) bahwa kebutuhan mendesak Dunia Islam saat ini adalah persatuan di antara negara-negara Muslim.

"Persatuan dan kerja sama di antara mereka pasti akan membuka jalan untuk menyelesaikan persoalan di wilayah kita," kata Rahbar dalam pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Tehran.

Oleh karena itu, lanjut Rahbar, front arogansi yang dipimpin Amerika Serikat khawatir dengan kerja sama dan hubungan persahabatan di antara negara-negara Muslim dan terbentuknya sebuah kekuatan Islam.

Menurutnya, kekhawatiran seperti itu telah menjadi dalih permusuhan AS terhadap negara-negara Muslim yang kuat.

“Republik Islam Iran dan Turki adalah dua negara yang kuat dan bermartabat di kawasan serta memiliki motivasi yang sama untuk Dunia Islam. Oleh sebab itu, hubungan politik dan ekonomi kedua pihak harus diperluas," ujar Ayatullah Khamenei.

Mengacu pada kerja sama dan hubungan baik Tehran-Ankara sejak berkuasanya gerakan pro-Islam di Turki, Rahbar menekankan titik-titik kesamaan harus diperkuat sebisa mungkin.

Ayatullah Khamenei juga memuji posisi yang diambil oleh Erdogan mengenai masalah Myanmar.

Terkait dengan isu Palestina, Rahbar menegaskan masalah Palestina akan selalu penting dan tidak boleh diabaikan walaupun sesaat.

Sementara itu, Presiden Erdogan menganggap situasi di wilayah Asia Barat sebagai hal yang kritis, dan berharap bahwa melalui kerja sama di antara negara-negara Muslim, persoalan regional akan terpecahkan.

Menurutnya, situasi kritis ini muncul karena kurangnya solidaritas dan persatuan di antara negara-negara Muslim.

“Situasi menjadi lebih sensitif karena perilaku Barat terhadap negara-negara Muslim yang independen. Untuk itu, solidaritas dan persaudaraan harus ditingkatkan khususnya antara Republik Islam Iran dan Turki,” tegasnya. (RM)