Suasana Shalat Jumat di Tehran, 2 November 2018
-
Suasana Shalat Jumat di Tehran, 2 November 2018.
Khatib Shalat Jumat Tehran, Ayatullah Mohammad Ali Movahedi Kermani dalam khutbahnya menyinggung tindakan anti-Iran yang dilakukan oleh para pejabat Amerika Serikat.
Dia mengatakan, para pejabat Washington termasuk Presiden Donald Trump harus menyadari bahwa era arogansi dan bully telah berakhir dan AS semakin terkucil dan dibenci di kancah internasional.
Ayatullah Movahedi Kermani dalam khutbahnya pada Jumat, 2 November 2018 itu juga menyinggung bahwa dewasa ini hanya sejumlah rezim di kawasan yang mendukung kebijakan AS.
"Eropa sebagai sekutu utama AS, kini tidak hanya menolak untuk mengekor kebijakan Gedung Putih, namun juga membentuk mekanisme tersendiri untuk mulai melawan langkah Washington," ujarnya.
Ayatullah Movahedi juga menekankan bahwa nasib para pemimpin AS, rezim Zionis Israel dan Arab Saudi adalah kehancuran.
Menurutnya, terkuaknya kejahatan Arab Saudi dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, wartawan dan kritikus Riyadh, telah menunjukkan wajah sejati Al Saud.
Khatib shalat Jumat Tehran lebih lanjut mengisyaratkan berlanjutnya brutalitas Arab Saudi di Yaman dan mengungkapkan bahwa pembantaian dan blokade jutaan rakyat Yaman dilakukan oleh Arab Saudi dengan bantuan dan dukungan AS.
Di bagian lain khutbahnya, Ayatullah Movahedi Kermani menyinggung serangan militer Nigeria terhadap peserta acara Arbain Imam Husein as yang mengakibatkan puluhan orang gugur syahid dan terluka.
"Kedua pihak harus mencapai kesepahaman melalui jalur damai," tegasnya.
Khatib Jumat Tehran menjelaskan bahwa partisipasi jutaan peziarah dari berbagai penjuru dunia di acara pawai Arbain Huseini di Irak membawa pesan penting.
Dia menuturkan, perlawanan terhadap kezaliman dan kekafiran merupakan pesan penting peserta acara pawai Arbain kepada dunia. (RA)