Slogan dan Pesan Peserta Pawai 22 Bahman (2)
(last modified Tue, 12 Feb 2019 10:01:49 GMT )
Feb 12, 2019 17:01 Asia/Jakarta
  • Peserta Pawai 22 Bahman 1397 Hs
    Peserta Pawai 22 Bahman 1397 Hs

Hari Senin, 22 Bahman 1397 Hs yang bertepatan dengan 11 Februari 2019 adalah hari peringatan Kemenangan Revolusi Islam ke-40.

Pada tanggal 11 Februari 1979, perjuangan gigih rakyat Iran yang dipimpin Imam Khomeini ra berhasil menumbangkan rezim diktator Shah Pahlavi yang didukung penuh oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Jutaan rakyat Republik Islam Iran di berbagai kota dan desa di seluruh pelosok negeri berpartisipasi dalam pawai akbar memperingati Kemenangan Revolusi Islam ke-40 pada Senin, 11 Februari 2019 yang dikenal dengan peringatan 22 Bahman

Meskipun cuaca dingin dan hujan, bahkan di sebagian kota diguyur salju, namun tidak menghalangi rakyat Iran untuk  berpartisipasi dalam pawai nasional menandai peringatan Kemenangan Revolusi Islam yang memasuki dekade kelima ini.

Mereka memekikkan Takbir dan meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel serta anti-kekuatan-kekuatan arogansi dunia.

Di antara slogan yang diteriakkan adalah "Mampus Amerika (Marg bar Amrika)" dan "Mampus Israel (Marg bar Israel)." "Mampus Amerika" di sini bukan berarti mampus rakyat Amerika, tetapi mampus para penguasa zalim dan jahat Amerika.

Peserta pawai dalam pesan-pesan mereka juga menegaskan untuk tetap berada di jalur Revolusi Islam bersama Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dan melanjutkan perlawanan mereka terhadap kekuatan-kekuatan arogansi dunia, terutama Amerika Serikat.

Mereka juga menegaskan bahwa partisipasi luas rakyat Iran pada Pawai 22 Bahman adalah jawaban tegas terhadap konspirasi dan tekanan tiada henti AS dan sekutunya. Selain itu, mereka menyerukan persatuan seluruh elemen bangsa untuk menghadapi permusuhan kekuatan-kekuatan arogan.

Kepala Lembaga Kehakiman Republik Islam Iran Ayatullah Sadegh Amoli Larijani dalam pawai tersebut mengatakan, AS dan sekutunya harus mengetahui bahwa rakyat Iran tidak akan pernah mundur dari jalur dan tujuan revolusi meski mereka ditekan dan diembargo.

"Pesan terpenting dari Pawai 22 Bahman adalah bahwa rakyat Republik Islam Iran tidak akan pernah menyerah kepada musuh," tegasnya.

Sekretaris Dewan Garda Konstitusi Republik Islam Iran Ayatullah Ahmad Jannati yang juga berpartisipasi dalam Pawai Akbar 22 Bahman mengatakan, kekuatan-kekuatan arogan takut dengan kekuatan Islam.

Dia menambahkan, berkat Revolusi Islam, Iran menemukan martabat, kemuliaan dan kekuatan di dunia, dan penghancur kekuatan arogan.

Ketua Parlemen Republik Islam Iran Ali Larijani di sela-sela Pawai Akbar 22 Bahman menuturkan, partisipasi luas rakyat dalam pawai ini akan membuat musuh putus asa.

Wakil Koordinator Militer Republik Islam Iran Laksamana Habibullah Sayyari yang juga berada di tengah-tengah peserta pawai, menandaskan, Angkatan Bersenjata Iran siap untuk membela rakyat, Revolusi Islam dan Republik Islam Iran.

Komandan Angkatan Udara Militer Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh mengatakan, pawai hari ini dan partisipasi luas rakyat Iran, selain menjadi titik balik masuknya usia Revolusi Islam ke dekade kelima, juga menjadi pukulan keras terhadap musuh-musuh revolusi.

Kepala Kepolisian Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Hossein Ashtari kepada wartawan yang meliput Pawai Akbar 22 Bahman menuturkan, partisipasi terkoordinasi rakyat dan para pejabat negara dalam Pawai 22 Bahman telah menyebabkan musuh menjadi putus asa.

Panglima Angkatan Laut Militer Republik Islam Iran Laksamana Hossein Khanzadi dalam wawancara dengan wartawan IRIB mengatakan, pada dekade kelima Revolusi Islam ini, rakyat Iran akan melanjutkan perkembangan dan kemajuannya.

Para peserta Pawai 22 Bahman dalam deklarasinya menyebut AS sebagai jelmaan dari thaghut dan perwujudan nyata dari kejahatan, kekerasan, keburukan, pembuat krisis dan pencipta perang di dunia. Mereka menegaskan bahwa rakyat Iran tidak akan pernah mundur dalam menghadapi keserakahan AS.

Para peserta Pawai 22 Bahman mengikrarkan kembali janji kepada cita-cita Revolusi Islam yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra pada tahun 1979 dan membaiat kembali Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei sebagai penggantinya.

Mereka menuntut para pejabat pemerintah untuk mengambil kebijakan tegas terhadap keserakahan AS dan sejumlah negara Eropa. Selain itu, mereka menilai dasar pertahanan-rudal dan strategi pencegahan Iran serta pentingnya peningkatan aktivitas damai nuklir sebagai satu prinsip mendasar.

Mereka juga menilai pembelaan kepada bangsa-bangsa tertindas dunia, terutama kepada Front Muqawama, rakyat Palestina, Irak, Suriah, Yaman dan Bahrain dalam mengahadapi segitiga kejahatan, terorisme, AS, rezim pembunuh anak-anak (rezim Zionis) dan Al Saud serta upaya untuk membebaskan al-Quds al-Sharif, sebagai tugas mereka.

Peserta Pawai 22 Bahman mengecam perang psikologis dan sanksi ekonomi yang dilancarkan musuh. Mereka mengajak seluruh rakyat Iran untuk terlibat secara sadar di arena-arena Revolusi Islam dan secara serius melawan isu serta membantu pemerintah untuk mencari solusi guna memecahkan persoalan ekonomi melalui dukungan kepada produk-produk dalam negeri dan menjaga pesatuan nasional.

Realisasi Ekonomi Muqawama dan upaya untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja, mengatasi inflasi dan memecahkan persoalan mata pencaharian masyarakat menjadi bagian dari tuntutan dalam deklarasi tersebut. (RA)