Rouhani: AS Marah atas Kekuatan Angkatan Bersenjata Iran
https://parstoday.ir/id/news/iran-i69387-rouhani_as_marah_atas_kekuatan_angkatan_bersenjata_iran
Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa pejabat-pejabat Amerika Serikat marah atas kekuatan Angkatan Bersenjata Iran.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Apr 18, 2019 16:23 Asia/Jakarta

Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa pejabat-pejabat Amerika Serikat marah atas kekuatan Angkatan Bersenjata Iran.

Hal itu disampaikan Rouhani dalam pidatonya memperingati Hari Militer Republik Islam Iran yang jatuh pada hari Kamis, 29 Farvardin 1398 Hs atau 18 April 2019.

Pada peringatan yang diselenggarkaan di Tehran selatan pada Kamis pagi itu, Rouhani memuji militer Iran atas pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya di jalan revolusi Islam, pembentukan Islam, dan untuk menjaga independensi dan teritorial serta integritas bangsa Iran.

Presiden Iran juga memuji peran yang sangat berharga militer Iran pada hari-hari menjelang Kemenangan Revolusi Islam pada 11 Februari 1979.

"Hari ini, kekuatan-kekuatan utama tidak ingin melihat stabilitas, keamanan, persatuan, persaudaraan, dan perlindungan kepentingan nasional di kawasan," kata Rouhani.

Dia menambahkan, kita semua telah melihat intervensi-intervensi militer AS di kawasan, seprti di Afghanistan, Irak, Lebanon, Suriah, dan Yaman.

"Militer Amerika telah melakukan banyak sekali kejahatan di negara-negara ini, dan satu-satunya 'kenangan' yang tersisa dari intervensi militer AS di negara-negara ini adalah penghancuran dan pembunuhan," tuturnya.

Rouhani juga memuji Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) atas kemajuannya dalam pembuatan perangkat keras militer dan pengorbanan yang telah dibuatnya dalam mengalahkan teroris yang didukung Barat.

Dia memperingatkan Presiden AS Donald Trump karena melabeli IRGC (Pasdaran) sebagai organisasi teroris.

"Ini bukan hanya penghinaan terhadap IRGC tetapi juga penghinaan terhadap seluruh bangsa Iran, karena IRGC adalah orang-orang Iran dan rakyat Iran menganggap diri mereka sebagai bagian dari IRGC. Di bawah kondisi sensitif saat ini, status dan posisi IRGC lebih tinggi dari sebelumnya," jelasnya.

Presiden Iran mengecam pemerintah Amerika yang menghina bangsa Iran dengan menyebut IRGC sebagai organisasi teroris.

AS pada hari Senin, 8 April 2019 memasukkan nama Pasdaran dalam daftar organisasi teroris, padahal Pasdaran memainkan peran utama dalam menumpas kelompok-kelompok teroris, yang didukung oleh Amerika, di kawasan.

Pasdaran atas permintaan resmi pemerintah Baghdad dan Damaskus, juga memberikan dukungan konsultatif untuk menumpas kelompok-kelompok teroris seperti Daesh (ISIS) di Irak dan Suriah.

Pada acara peringatan Hari Militer Republik Islam Iran di Tehran, untuk pertama kalinya tahun ini, jet tempur yang diproduksi di dalam negeri, Saegheh (Saeqeh) dan Kowthar (Kowsar) dilibatkan dalam parade ini.

Dan juga untuk pertama kalinya Pangkalan Pertahanan Udara Khatamul Anbia menampilkan sistem pertahanan rudal S-300, rudal Sayyad-2 dan Sayyad-3 buatan Iran, dan juga berbagai sistem radar canggih dan peralatan perang elektronik.

Jet tempur Kowsar diluncurkan pada pertengahan musim panas tahun lalu dan mulai diproduksi massal pada pertengahan musim gugur. Kowsar adalah jet tempur ketiga buatan Iran setelah Azarakhsh dan Saeqeh.

Pesawat ini dikembangkan di dalam negeri melalui kerja sama perusahaan dan organisasi industri berbasis pengetahuan dari Kementerian Pertahanan serta pusat-pusat penelitian dan akademik lainnya di negara itu.

Selain jet tempur Kowsar dan Saeqeh, MiG-29, F-4 Phantom dan F-14 Tomcat juga dilibatkan dalam parade militer pada hari Kamis pagi ini.

Manuver mendatang juga akan menampilkan tanker pengisian bahan bakar udara KC-747 dan KC-707, yang akan diterbangkan dari pangkalan angkatan udara yang terletak di kota Tabriz, Tehran, Hamedan dan Isfahan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan perangkat keras militer meskipun didera sanksi dan tekanan ekonomi.

Iran menegaskan bahwa kekuatan militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain dan hanya dimaksudkan untuk mencegah potensi serangan musuh. Sebab, doktrin militer Republik Islam adalah pencegahan. (RA)