May 01, 2019 17:22 Asia/Jakarta
  • Pertemuan ribuan Guru dengan Ayatullah Khamenei.
    Pertemuan ribuan Guru dengan Ayatullah Khamenei.

Ribuan guru dan pendidik dari seluruh Republik Islam Iran bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.

Pertemuan dalam rangka menyongsong Pekan Guru Nasional itu diselenggarakan di Huseiniyah Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Rabu pagi, 1 Mei 2019. 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan jika rakyat Republik Islam Iran bersatu, maka berbagai konspirasi akan merugikan musuh sendiri. 

Ayatullah Khemenei menyinggung perang dan invasi yang dilancarkan musuh di bidang ekonomi, politik, intelijen, dan peretasan di dunia maya. 

"Amerika Serikat dan Zionis sedang merencanakan dan bertindak di semua dimensi, dan langkah ini tidak (hanya dilakukan) khusus pada pemerintahan Amerika sekarang ini," kata Ayatullah Khamenei. 

Rahbar menambahkan, untuk menghadapi serangkaian perang yang dilancarkan musuh terhadap rakyat Iran ini, kita harus melakukan persiapan perang. 

Semua pejabat, lanjut Rahbar, rakyat dan orang-orang yang memiliki kemampuan dan para elit harus bekerja di setiap bidangnya masing-masing dan masuk ke medan (perang) ini dengan penuh kesiapan dan rasa tanggung jawab. 

"Musuh secara dzahir tidak menyusun perang (militer), dan tentu saja, militer kita tetap hati-hati," tuturnya. 

Ayatullah Khamenei menjamin bahwa plot dan konspirasi musuh tidak akan mengarah ke manapun, dan sebaliknya, konspirasi itu akan berakhir dengan kerugian musuh meskipun propaganda mereka disebar luas untuk menyesatkan opini publik. 

Pemimpin Besar Revolusi Islam menilai persatuan dalam kondisi sekarang sebagai hal yang sangat penting dan diperlukan. 

"Tidak diragukan lagi, generasi muda muda kita pasti akan menyaksikan kekalahan Amerika dan Zionisme, dan menyaksikan martabat tertinggi dan keagungan bangsa Iran," tuturnya. 

Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei menyinggung agenda pendidikan global UNESCO 2030 dan pemaksaan secara terang-terangan oleh asing atassagenda ini terhadap negara-negara Muslim termasuk Republik Islam Iran. 

"Inti dari agenda 2030 adalah sistem pendidikan harus disusun sedemikian rupa, di mana falsafah, gaya hidup dan konsep kehidupan –yang didasarkan pada pondasi, prinsip-prinsip dan pemikiran Barat– untuk diajarkan kepada anak-anak dan remaja," jelasnya. 

Rahbar menuturkan, Barat berharap guru-guru kita yang agamis dan cinta masa depan negaranya ini, mendidik tentara bagi mereka di kelas-kelasnya sehingga siswa kita akan muncul sebagai tentara dan orang-orang liar, yang dengan mudah membunuh manusia dan membantu para pembunuh. 

Iran menandatangani dokumen 2030 pada tahun 2016, tetapi secara resmi telah memberi tahu UNESCO bahwa bagian dari agenda yang bertentangan dengan standar budaya, agama, sosial dan moral negara itu tidak dapat dilakukan. (RA) 

 

Tags