Araghchi: Sudah Ada Agenda Iran Keluar dari JCPOA
https://parstoday.ir/id/news/iran-i69948-araghchi_sudah_ada_agenda_iran_keluar_dari_jcpoa
Deputi Urusan Politik Menteri Luar Negeri Iran menekankan bahwa Tehran sampai saat ini belum keluar dari Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) seraya mengatakan bahwa Republik Islam Iran telah mengagendakan untuk keluar dari kesepakatan internasional ini.
(last modified 2025-10-22T09:55:17+00:00 )
May 09, 2019 10:32 Asia/Jakarta
  • Abbas Araghchi, Deputi Urusan Politik Menteri Luar Negeri Iran
    Abbas Araghchi, Deputi Urusan Politik Menteri Luar Negeri Iran

Deputi Urusan Politik Menteri Luar Negeri Iran menekankan bahwa Tehran sampai saat ini belum keluar dari Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) seraya mengatakan bahwa Republik Islam Iran telah mengagendakan untuk keluar dari kesepakatan internasional ini.

Abbas Araghchi, Deputi Urusan Politik Menteri Luar Negeri Iran dalam acara wawancara khusus Kanal 2 televisi Iran Rabu malam (08/05) mengatakan, "Tidak ada negara yang dapat menyalahkan Iran karena menarik diri dari JCPOA atau melanggar perjanjian ini. Karena semua tindakan Iran, termasuk tindakan baru, dalam kerangka JCPOA."

"Republik Islam Iran hingga kini belum keluar dari JCPOA, tetapi meninggalkan perjanjian ini sudah diagendakan dan keluar dari JCPOA akan dilakukan secara bertahap," ungkap Araghchi.

Abbas Araghchi, Deputi Urusan Politik Menteri Luar Negeri Iran

Deputi Urusan Politik Menteri Luar Negeri Iran mengingatkan bahwa Donald Trump, Presiden Amerika Serikat sejak awal menciptakan kondisi agar Iran keluar dari JCPOA, tapi gerakan Amerika ini dihadapi dengan cara bijak.

Araghchi menjelaskan, "Amerika Serikat telah meningkatkan sanksi secara bertahap dan memperberat tekanan terhadap Iran, tetapi Iran dengan bijak tidak terjatuh dalam provokasi Amerika dan justru memberi kesempatan kepada dunia dan anggota JCPOA yang tersisa."

Deputi Urusan Politik Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa kesempatan yang diberikan Iran kepada Eropa, Cina dan Rusia menyebabkan Amerika menyatakan akan menekan penjualan minyak Iran ke titik nol dan sebagai akibatnya, Iran memasuki proses untuk mengurangi sebagian komitmen JCPOA-nya.

"Negara-negara anggota JCPOA sangat menyadari bahwa membawa kasus Iran ke Dewan Keamanan PBB menjadi garis merah Iran dan jika garis ini tidak dihormati, JCPOA akan hilang sepenuhnya," pungkas Araghchi.