Pertemuan Ribuan Dosen dengan Rahbar
-
Pertemuan ribuan dosen dari berbagai universitas Iran dengan Rahbar.
Ribuan dosen dari berbagai perguruan tinggi Republik Islam Iran bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Khamenei pada Rabu Malam, 29 Mei 2019 di Tehran.

Dalam pertemuan itu, Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa pembelaan terhadap Palestina memiliki dimensi kemanusiaan dan agama. Rahbar menyinggung berbagai masalah penting, terutama isu Palestina dan langkah AS bersama para pendukungnya di Timur Tengah.

"Sejumlah pengekor AS berupaya mewujudkan kesepakatan abad, tetapi Amerika Serikat dan pengekornya akan gagal," ujar Ayatullah Khamenei.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pidatonya menilai Hari Quds Internasional tahun ini lebih penting dari tahun-tahun sebelumnya.

"Alasan semakin pentingnya isu ini disebabkan karena pengkhianatan AS dan para pengekornya di kawasan, yang berupaya mewujudkan kesepakatan abad," tegas Rahbar.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut perbedaan signifikan antara situasi Palestina saat ini dan sebelumnya terletak pada literatur dan intonasi politik AS bersama loyalisnya yang berupaya menghapus isu Palestina.

"Menyikapi masalah ini, pawai Hari Quds Sedunia demi membela Palestina yang melibatkan partisipasi aktif rakyat, lebih penting tahun ini," papar Ayatullah Khamenei.

Di bagian lain pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyinggung isu kontroversial yang dilempar media asing tentang perundingan dengan AS.

"Tujuan mereka mengatakan bahwa Iran harus kembali ke meja perundingan dan bernegosiasi dengan Amerika Serikat, karena kita tidak memiliki masalah dengan negara lain. Kita juga melakukan negosiasi dengan Eropa dan pihak lain," jelas Rahbar.

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menekankan bahwa masalah utama dalam negosiasi mengenai penentuan agenda negosiasi.

"Kami tidak akan bernegosiasi tentang semua isu, dan 'masalah martabat bangsa dan prinsip Revolusi', seperti kemampuan pertahanan negara, tidak bisa menjadi agenda negosiasi," tegas Ayatullah Khamenei.

Republik Islam Iran, tutur Rahbar, tidak akan bernegosiasi dengan Amerika Serikat karena tidak ada gunanya dan merugikan.

Mengenai tekanan AS terhadap Iran, Ayatullah Khamenei mengungkapkan bahwa Republik Islam memiliki kekuatan untuk menghadapinya.

Dalam pertemuan dengan kalangan akademisi Iran, Rahbar juga menyinggung kemajuan ilmu pengetahuan Iran yang menimbulkan kekhawatiran dari kubu imperialis dan adidaya dunia.

"Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan negara ini, bukan klaim kita, tapi pusat-pusat sains dunia yang mengumumkan percepatan kemajuan ilmu pengetahuan Iran sebanyak 13 kali lipat rata-rata dunia, dan sebagian disiplin ilmu, Iran berada di posisi papan atas," pungkas Ayatullah Khamenei. (RA)



