Ketua Parlemen Iran Terima Kunjungan Menlu Oman
(last modified Sun, 28 Jul 2019 09:10:07 GMT )
Jul 28, 2019 16:10 Asia/Jakarta
  • Ketua Parlemen RII Ali Larijani (kanan) dan Menlu Oman Yusuf bin Alawi.
    Ketua Parlemen RII Ali Larijani (kanan) dan Menlu Oman Yusuf bin Alawi.

Ketua Parlemen Republik Islam Iran Ali Larijani menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Minggu, 28 Juli 2019.

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Republik Islam Iran (Secretary of Iran's Supreme National Security Council/SNSC) Ali Shamkhani juga menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah di Tehran, Sabtu, 27 Juli 2019.

Dalam pertemuan ini, Shamkhani  mengatakan, tidak seperti tindakan pembajakan Inggris terhadap kapal tanker minyak Iran di Selat Gibraltar, tindakan Iran dalam menahan kapal tanker minyak Inggris adalah sah dan telah dilakukan berdasarkan peraturan maritim internasional.

Dia menambahkan, langkah Iran menahan kapal tanker Inggris di Selat Hormuz demi menegakkan hukum pelayaran dan menjaga keamanan maritim.

"Semua negara harus mematuhi hukum maritim internasional untuk menjaga keamanan," ujarnya.

Sekretaris SNSC menegaskan, campur tangan asing di kawasan tidak ada manfaatnya dan malah menambah masalah bagi kita.

"Keamanan di kawasan harus ditangani oleh negara-negara regional sendiri dan melalui kerja sama regional," jelasnya.

Shamkhani juga mengungkapkan kekhawatiran atas kelanjutan agresi militer ke Yaman dan pembantaian warga tak berdosa di negara ini oleh koalisi pimpinan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Dia menuturkan, krisis Yaman tidak memiliki opsi militer dan masyarakat internasional melalui mekanisme politik dan tuntutan rakyat Yaman harus mencegah berlanjutnya serangan Arab Saudi dan UEA ke Yaman.

Sementara itu, Menlu Oman menekankan pentingnya pemanfatan pengalaman di masa lalu untuk mencegah meningkatnya ketegangan di kawasan dan menghindari langkah-langkah yang meningkatkan instabilitas kemanan.

"Seluruh negara harus mematuhi ketentuan keamanan khususnya di Selat Hormuz dan menghindari langkah yang memicu krisis," pungkasnya (RA)

 

Tags