Shalat Jumat di Tehran, 2 Agustus 2019
https://parstoday.ir/id/news/iran-i72501-shalat_jumat_di_tehran_2_agustus_2019
Shalat Jumat di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran pekan ini diimami oleh Hujjatul Islam Mohammad Javad Ali Akbari.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Aug 03, 2019 15:19 Asia/Jakarta
  • Shalat Jumat di Tehran, 2 Agustus 2019.
    Shalat Jumat di Tehran, 2 Agustus 2019.

Shalat Jumat di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran pekan ini diimami oleh Hujjatul Islam Mohammad Javad Ali Akbari.

Ali Akbari dalam khutbah kedua, Jumat (2/8/2019) mengatakan, Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran merasa terhormat karena disanksi oleh Amerika Serikat.

"Tentu saja untuk Tuan Zarif dan Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, adalah suatu kehormatan kerena AS mensanksi mereka, namun pendekatan ini mengindikasikan memudarnya lembaga diplomasi dan dewan penguasa AS," kata Ali Akbari ketika menyinggung sanksi terbaru AS terhadap Menlu Iran Mohammad Javad Zarif.

Imam Shalat Jumat Tehran itu juga menyebut sanksi AS terhadap Menlu Iran sebagai tindakan konyol dan kekanak-kanakan.

Ali Akbari menuturkan, wacana Muqawama (perlawanan): "tidak perang dan tidak berunding" telah membuahkan hasil, dan langkah AS mengindikasikan bahwa diplomasi mengemis negara ini tidak membuahkan hasil, sehingga mereka melakukan perilaku tercela ini, dan tampaknya tindakan itu membuat mereka bahagia.

"Tindakan tersebut telah menyebabkan terperosoknya reputasi AS dan menunjukkan kebingungan strategi dewan penguasa negara ini," pungkasnya.

Departemen Keuangan AS pada tanggal 1 Agustus 2019 menjatuhkan sanksi terhadap Menlu Iran Mohammad Javad Zarif.

Sanksi tersebut akan membekukan seluruh aset Zarif yang ada di Amerika atau yang dikendalikan oleh warga dan perusahaan Amerika.

Menurut Menkeu AS Steven Mnuchin, Zarif disanksi karena menjalankan agenda gegabah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.

Sementara Menlu Iran di laman Twitternya mengomentari penjatuhan sanksi AS terhadap dirinya dan menulis, alasan Amerika menyanksi saya karena saya adalah juru bicara utama Iran di seluruh dunia, apakah kenyataan itu begitu menyakitkan ?

Dia menambahkan, sanksi Amerika tidak berpengaruh bagi saya dan keluarga saya, karena saya tidak memiliki aset atau properti di luar Iran, terima kasih sudah menganggap saya sebagai ancaman besar bagi agenda Anda.  (RA)