Pendekatan Umum Iran-Qatar untuk Keamanan Teluk Persia
Republik Islam Iran dan Qatar, sebagai dua negara yang bertetangga di kawasan strategis Teluk Persia, melangkah di jalur perluasan kerja sama bilateral untuk menjamin stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.
Perluasan kerja sama Iran dan Qatar ini mengindikasikan pentingnya kerjasama regional untuk menjaga stabilitas dan keamanan Teluk Persia dan sekitarnya.
Teluk Persia dan Selat Hormuz memiliki peran penting dalam proses pemindahan energi dunia, sehinga dalam kondisi seperti ini, penjagaan terhadap keamanan di kawasan strategis itu sangat penting. Sebab, ini akan menjamin pasokan energi dunia dan kepentingan berbagai negara.
Mengingat pentingnya keamanan dan stabilitas di kawasan Teluk Persia, Laut Oman dan sekitarnya, maka peran negara-negara di pesisir wilayah ini sangat penting. Mereka berperan sebagai penjamin stabilitas, perdamaian dan keamanan Teluk Persia, dan tentunya juga akan berlanjut pada keamanan global.
Peran mereka tentunya harus lebih besar ketimbang negara-negara yang jauh dari Teluk Persia, yang berusaha memaksakan diri untuk hadir di kawasan strategis ini. Negara-negara pesisir Teluk Persia seperti Iran, Qatar, Oman dan Kuwait bisa berperan konstruktif untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan tersebut melalui kerja sama luas untuk keamanan regional.
Iran selama ini telah berperan konstruktif untuk menciptakan keamanan di Teluk Persia, Selat Hormuz dan Laut Oman. Negara ini bertanggung jawab dan taat hukum dalam menjamin keamanan aliran energi dunia melalui selat strategis, Hormuz.
Konsultasi berkelanjutan di antara negara-negara pesisir Teluk Persia akan semakin memperkuat keamanan di kawasan ini. Sementara kehadiran Amerika Serikat di Teluk Persia dengan dalih keamanan maritim hanya akan menciptakan dan bahkan memperluas ketidakamanan.
Presiden Iran Hassan Rouhani dalam percakapan telepon dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Minggu (11/8/2019) menyinggung masalah tersebut. Dia menilai langkah sejumlah negara trans-regional termasuk AS di kawasan Teluk Persia sebagai tindakan yang akan menimbulkan ketidakamanan di kawasan dan dunia. Rouhani mengatakan, langkah ini akan membuat persoalan regional semakin rumit dan berbahaya.
AS akan membentuk sebuah koalisi dengan alasan mengamankan kapal-kapal dagang yang melewati Teluk Pesia. Bahrain dipilih sebagai tuan rumah pertemuan untuk menciptakan apa yang AS sebut sebagai "koalisi keamanan maritim" itu.
Kebijakan Amerika tersebut merupakan respon atas peran positif Iran di Teluk Persia, di mana negara ini secara tegas menindak kapal-kapal yang melanggar hukum maritim internasional. Penangkapan kapal tanker Inggris adalah salah satu contoh tindakan tegas Iran atas pelanggaran hukum maritim demi menjaga keamanan pelayaran di Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Konsultasi di antara negara-negara pesisir Teluk Persia sangat penting demi mencegah gangguan ketertiban, keamanan dan stabilitas di kawasan ini. Emir Qatar dalam percakapan telepon dengan Presiden Iran menegaskan, keamanan regional harus dijamin oleh negara-negara di kawasan ini, dan posisi Qatar dalam hal ini sepenuhnya jelas, dan Doha ingin bekerja sama dengan Tehran dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dan keamanan di kawasan.
Yang pasti, semakin besar tingkat kerja sama dan konsultasi di antara negara-negara pesisir Teluk Persia, maka semakin besar pula tingkat keamanan dan stabilitas di kawasan ini secara keseluruhan. Dengan demikian, negara-negara asing seperti AS tidak memiliki dalih lagi untuk hadir di Teluk Pesia. (RA)