Zarif: Terlalu Dini Berbicara Nasib Akhir JCPOA
-
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) belum mati, dan kini terlalu dini berbicara mengenai akhir dari kesepakatan nuklir tersebut.
Ia menandaskan, "Sangat disayangkan Eropa tidak mampu menjalankan komitmennya di kesepakatan ini."
"Negara-negara Eropa tidak mendukung dengan baik JCPOA serta tidak bersedia menerima resiko dan berpartisipasi dalam mempertahankan prestasi besar diplomasi ini," ungkap Zarif kepada televisi Russia today seperti dilaporkan IRNA Selasa (03/09) malam.
Lebih lanjut Zarif menambahkan, Eropa harus menyadari bahwa ketamakan dan ambisi Amerika Serikat dalam melanggar hukum internasional tidak akan pernah mampu menghentikan JCPOA.
"Jika Eropa tidak mampu menjalankan sebagian dari komitmennya, maka kita semua termasuk Amerika adalah pecundang," kata Zarif.
Menlu Iran ini menambahkan, sikap AS yang bersikeras atas supremasi dolar dan ekonomi negara ini sebagai senjata untuk menyerang negara lain akan berujung pada kehancurannya.
Di kesempatan tersebut Zarif juga menyinggung pasukan asing di kawasan Teluk Persia dan mengatakan, peningkatan kehadiran militer di Teluk Persia tidak akan menciptakan keamanan, tapi malah memicu eskalasi instabilitas dan kekacauan.
Seraya menekankan bahwa tanpa Iran keamanan tidak akan tercapai, Zarif menambahkan, Republik Islam Iran kekuatan terbesar regional dan tidak ada kekuatan yang mengubah realita ini.
Menlu Iran terkait aksi AS mencegah penjualan minyak Iran mengatakan, Republik Islam Iran akan memanfaatkan setiap metode untuk menjual minyaknya dan tidak akan menyerah di hadapan represi Washington. (MF)