Iran Tidak akan Berunding Kembali Soal JCPOA
-
JCPOA
Deputi bidang politik menlu Iran mengatakan, Tehran memandang tidak ada perundingan ulang terkait Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), namun implementasi yang diharapkan dari kesepakatan nuklir dapat menjadi agenda perundingan.
"Agenda perundingan dengan Perancis mengenai mekanisme jaminan tuntutan Republik Islam Iran soal penjualan minyak dan pendapatan darinya," ungkap Sayid Abbas Araqchi yang saat ini berada di Slovenia kepada wartawan seperti dilaporkan IRNA Rabu (04/09).

"Republik Islam Iran akan kembali ke perjanjian nuklir jika JCPOA dilaksanakan dengan penuh di mana Tehran dapat menjual minyaknya dan mengakses pendapatan secara penuh dari penjualan ini tanpa batasan, dan prakarsa Perancis selaras dengan keinginan Iran," papar Araqchi.
Seraya menekankan bahwa Eropa harus membeli minyak Iran atau memberi harga penjualan minyak kepada Tehran dalam bentuk kanal kredit, Araqchi menjelaskan, jumlah kanal kredit ini sekitar 15 miliar dolar untuk empat bulan, yakni hingga akhir tahun ini.
Araqchi menambahkan, setelah menerima 15 miliar dolar, Republik Islam Iran siap berunding dengan Kelompok 4+1, namun realitasnya sampai saat ini masih ada friksi serius di antara kedua pihak mengenai agenda perundingan.
Deputi bidang politik menlu Iran menekankan bahwa Tehran tidak akan berunding dengan siapa pun mengenai garis merahnya, dan menambahkan, jika pihak Eropa tidak mampu menunaikan komitmennya di JCPOA, maka Tehran akan memulai langkah ketiga penurunan komitmennya pada 6 September. (MF)