Poros Muqawama; Pemenang Medan Tempur dengan Musuh di Asia Barat
Ketua parlemen Republik Islam Iran menyatakan poros Muqawama di wilayah Asia Barat sebagai kegagalan musuh dan mengubahnya menjadi konspirasi melawan poros Muqawama dan kawasan.
Ali Larijani, Ketua Parlemen Iran hari Senin malam, 28 Oktober, di forum internasional Pejuang Kesepian yang digelar di Universitas Damghan, Provinsi Semnan mengatakan, "Musuh hari ini percaya pada kekuatan arus perlawanan dan memaksakan konspirasi mereka atas front Muqawama, tetapi tidak akan pernah menang."
Perkembangan terkini di kawasan Asia Barat selama beberapa tahun terakhir telah menunjukkan kegagalan negara-negara asing dan trans-regional, termasuk Amerika Serikat. Kegagalan AS selama krisis di Suriah dan kemudian Irak adalah contoh jelas kegagalan Amerika.
Pembentukan berbagai kelompok teroris, termasuk Daesh (ISIS) dan misinya di Suriah dan Irak, hanyalah salah satu contoh kebijakan konspirasi AS di kawasan Asia Barat yang gagal karena kewaspadaan dan perlawanan poros Muqawama.
Perjuangan nyata dan serius dari gerakan Muqawama di Suriah dan Irak melawan terorisme Daesh telah menggagalkan tujuan jangka panjang AS dan sekutunya di wilayah Asia Barat. Sekarang, pengumuman pembunuhan "Abu Bakar al-Baghdadi", gembong Daesh oleh AS, bukanlah perang nyata Amerika melawan terorisme.
Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa penggunaan alat terorisme bagi Barat, terutama Amerika, telah mengarah pada pembentukan al-Qaeda, Taliban dan ISIS, dan ada tanda-tanda kebijakan ini yang membuat kelompok-kelompok teroris lebih berbahaya daripada contoh-contoh sebelumnya.
Hillary Clinton, mantan Menteri Luar Negeri AS menulis dalam memoarnya bahwa Amerika Serikat menciptakan Taliban, al-Qaeda dan Daesh. Sebelumnya, Donald Trump, Presiden AS saat ini dalam debat pemilu presiden bahwa Barack Obama dan Hillary Clinton terlibat dalam penciptaan Daesh.
Poros Muqawama berhasil menggagalkan konspirasi pembentukan Daesh di Suriah dan Irak, dan pengumuman tentang berakhirnya kematian pemimpin kelompok teroris ISIS sekarang menandai berakhirnya tanggal kedaluwarsa kelompok teroris ini bagi AS.
Ketika kejatuhan Baghdad dan lengsernya Bashar al-Assad tidak terjadi dengan bantuan Daesh, itu menunjukkan superioritas poros Muqawama dalam menghadkapi AS dan sekutunya, dan dalam keadaan seperti itu, perkembangan di Irak hari ini harus dicari dalam konteks konspirasi kontra poros Muqawama.
Kegigihan negara-negara di kawasan Asia Barat telah memaksa musuh-musuh melakukan konspirasi. Sikap rakyat Lebanon, Suriah, Irak dan Yaman tidak menyenangkan bagi AS dan para pendukungnya.
Para musuh dari bangsa-bangsa yang tangguh dan independen di kawasan Asia Barat sedang mencoba dengan segala cara untuk menghadapkan negara-negara Islam dengan krisis politik dan keamanan. Musuh telah beralih ke plot baru ketika mereka gagal mencapai tujuan mereka dalam bayang-bayang konspirasi Daesh.
Ketidakamanan baru-baru ini di beberapa negara, termasuk Lebanon dan Irak, berada dalam kerangka yang sama dengan menyalahgunakan tuntutan ekonomi dan hak rakyat kedua negara ini.