Rakyat Iran Gagalkan Konspirasi Berbahaya Musuh
https://parstoday.ir/id/news/iran-i76024-rakyat_iran_gagalkan_konspirasi_berbahaya_musuh
Ratusan ribu penduduk Tehran, ibu kota Republik Islam Iran menggelar pawai untuk menegaskan dukungan mereka kepada keamanan negara.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Nov 27, 2019 21:58 Asia/Jakarta

Ratusan ribu penduduk Tehran, ibu kota Republik Islam Iran menggelar pawai untuk menegaskan dukungan mereka kepada keamanan negara.

Unjuk rasa tersebut berpusat di Bundaran Enghelab Tehran pada hari Senin (25/11/2019). Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran Mayor Jenderal  Hossein Salami menyampaikan pidatonya dalam acara ini.

Para demonstran meneriakkan yel-yel "Mampus Amerika" dan "Mampus Israel" serta mengecam keras para perusuh yang merusak dan membakar properti publik.

Pemerintah Republik Islam Iran mengumumkan pembagian subsidi kepada keluarga berpenghasilan menengah ke bawah dan juga pengumuman harga baru bensin pada Jumat dini hari, 15 November 2019.

Namun perubahan harga bensin telah menuai protes sejumlah masyarakat di beberapa kota di Republik Islam Iran, termasuk di Tehran.

Protes damai sejumlah warga itu kemudian ditunggangi oleh para perusuh dengan merusak dan membakar fasilitas publik seperti bank, pom bensin dan pertokoan.

Para perusuh –yang jumlahnya tidak begitu banyak namun terorganisir dan mendapat dukungan penuh baik itu media maupun dukungan langsung dari pejabat AS dan sekutunya itu– juga membuat keonaran di beberapa daerah di pinggiran kota Tehran. Melihat hal itu, masyarakat memisahkan diri dari perusuh, dan aparat keamanan segera turun tangan.

Menanggapi situasi tersebut, ratusan ribu warga Zanjan, Tabriz, Lorestan, Gorgan, Shahrekord, Ardabil, Hamedan, Shiraz, Arak dan berbagai kota lainnya turun ke jalan untuk mengecam para perusuh dan para pendukung asing mereka.

Ratusan ribu penduduk kota Shiraz, Kerman, Qom, Yasuj, Mashhad, Semnan, dan kota-kota lain juga berduyun-duyun ke jalan-jalan pada hari Kamis, 21 November 2019 untuk menekankan dukungan mereka kepada Republik Islam Iran dan menyuarakan penentangan atas tindakan para perusuh baru-baru ini.

Ratusan ribu warga Iran di kota Firouzkouh, Quds, Qarchak, Shemiranat, dan Ray di Provinsi Tehran juga turun ke jalan-jalan pada hari Jumat, 22 November 2019 untuk mengecam perusuh yang merusak fasilitas publik.

Ribuan jemaah Shalat Jumat di Tehran juga turun ke jalan-jalan setelah Shalat Jumat di Mushalla Besar Imam Khomeini ra untuk mengutuk para perusuh.

Pada hari yang sama, puluhan ribu masyarakat di kota Mashhad, Abadan dan beberapa kota lainnya unjuk rasa pada Jumat untuk mengungkapkan kecaman mereka terhadap para perusuh.

Para pengunjuk rasa yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, para pejabat dan aparat keamanan meneriakkan slogan-slogan "Mampus Amerika", "Mampus Israel" dan "Mampus Perusuh". Mereka menegaskan dukungan kepada keamanan negara.

Ribuan penduduk kota Ahvaz, pusat Provinsi Khuzestan turun ke jalan-jalan pada hari Sabtu, 23 November 2019 dan menyatakan kecaman keras terhadap para perusuh.

Ribuan masyarakat di beberapa kota di Provinsi Kurdistan juga menggelar demonstrasi untuk menyatakan dukungan kepada keamanan negara dan mengungkapkan rasa jijik mereka terhadap para perusuh.

Tak ketinggalan, penduduk kota Bushehr juga berdemo untuk mengecam para perusuh dan pendukungnya.

Pada hari yang sama, warga Urmia di Provinsi Azerbaijan Barat turun ke jalan-jalan untuk mengecam para perusuh dan mendukung pernyataan terbaru Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.

Sementara, masyarakat Kermanshah menggelar pawai dari Bundaran Modarres menuju Bundaran Azadi pada Minggu, 24 November 2019 untuk mengecam para perusuh.

Berkat kewaspadaan rakyat dan aparat keamanan, upaya dan konspirasi berbahaya musuh telah gagal dan kini situasi di Republik Islam Iran telah normal kembali.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khemenei memuji kemenangan luar biasa rakyat Republik Islam Iran dalam menggagalkan konspirasi berbahaya musuh untuk mengambil keuntungan dari dampak kenaikan harga bahan bakar (bensin) sebagai kesempatan untuk melakukan tindakan kekerasan dan vandalisme sejalan dengan agenda subversif musuh.

Pujian itu disampaikan Rahbar dalam pidatonya dihadapan para komandan dan ribuan anggota pasukan Basij Iran di Tehran pada hari Rabu (27/11/2019).

Pada pertemuan yang digelar untuk menandai Pekan Basij itu, Ayatullah Khamenei menuturkan, musuh-musuh telah membuat sebuah konspirasi mendalam, luas, dan sangat berbahaya terhadap Iran, dan mereka berusaha menjalankan konspirasi ini melalui tindakan perusakan, pembunuhan, dan kejahatan.

"Musuh telah menghabiskan biaya yang sangat besar untuk merancang konspirasi ini, dan mereka menunggu kesempatan untuk melakukannya pada satu titik dengan menggunakan tindakan perusakan, pembunuhan dan kejahatan lainnya. Mereka mengira masalah bensin ini merupakan kesempatan bagi mereka sehingga mereka mengerahkan laskarnya ke medan, namun rakyat Republik Islam Iran dengan tampilan luar biasa mereka telah melenyapkan gerakan musuh," kata Rahbar.

Ayatullah Khamenei menyebut gerakan rakyat Iran yang langsung terjun ke medan untuk menghadapi musuh sebagai langkah yang lebih penting dari tindakan aparat keamanan, Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) dan Basij.

"Gerakan besar rakyat Republik Islam Iran yang dimulai dari Zanjan dan Tabriz, bahkan meluas hingga ke sejumlah desa, dan Tehran menjadi titik akhirny, adalah tamparan yang ditujukan pada kesombongan global dan Zionisme, dan memaksa musuh untuk mundur," imbuhnya.

Musuh asli rakyat Iran, lanjut Rahbar, memahami makna dan pesan dari gerakan besar rakyat ini. Pekan ini benar-benar puncak kemuliaan rakyat Iran dan kami bersyukur kepada Allah Swt dan juga berterima kasih kepada rakyat tercinta Iran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut menyinggung posisi anggota, aktivitas dan pelayanan yang dilakukan oleh Organisasi Basij Mustadh'afin.

"Pembentukan Organisasi Basij Mustadh'afin merupakan sebuah inisiatif luar biasa dari Imam yang terhormat (Imam Khomeini ra), yang didasarkan pada ide revolusi dan Islam. Saat ini, Basij mungkin merupakan jaringan budaya, sosial, dan militer rakyat terbesar di dunia," tuturnya.

Di bagian lain pidatonya, Rahbar menyinggung ancaman-ancaman musuh dan menjelaskan mengapa Republik Islam selalu menghadapi ancaman-acanam itu.

"Pemerintahan Islam didasarkan pada prinsip dan nilai-nilai Islam, dan Islam sendiri adalah pembawa panji keadilan dan kebebasan secara jelas, sementara sistem hegemonik secara mendasar menentang kebebasan dan keadilan, oleh karena itu, sistem Islam ini secara alami akan berada di bawah ancaman kubu hegemoni dan front arogansi," jelasnya.

Ayatullah Khamenei mengatakan, sistem hegemonik selalu menentang independnesi bangsa-bangsa dan mencemoohnya, dan  tidak akan pernah malu untuk mengungkapkan niatnya, di mana hal ini seperti yang dikatakan dengan jelas oleh para pejabat Amerika Serikat bahwa mereka masuk ke timur Sungai Furat (Eufrat) demi mendapat minyak Suriah, atau tanpa izin, mereka masuk ke pangkalan militernya di Irak, dan bahkan tidak mempedulikan pemerintah Baghdad.

"Berseberangan dengan pemikiran tersebut, Islam secara eksplisit membela keadilan dan kebebasan dan memerangi penindasan dan ketidakadilan. Ini seperti halnya pemerintah Republik Islam Iran, di mana sejak awal revolusi  dan pada puncak perseteruan dengan AS, menentang langkah Uni Soviet untuk agresi ke Afghanistan," ujarnya.

Rahbar menuturkan, sistem hegemonik dan AS selama 40 tahun lalu telah mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk memerangi Republik Islam, namun "Syajarah Thayyibah" (pohon yang baik) ini kian hari semakin tumbuh kuat.

Ayatullah Khamenei memperingatkan bahwa institusi yang luas dan megah seperti Basij di Iran dan organisasi sejenisnya di beberapa negara lain lebih mungkin untuk menjadi sasaran oleh plot permusuhan hegemoni global.

"Kemenangan dijamin untuk rakyat Republik Islam Iran, Basij, dan gerakan revolusioner negara ini," pungkasnya. (RA)