Tasyi' Jenazah Syahid Soleimani di Ahvaz
Jutaan warga kota Ahvaz, Provinsi Khuzestan, selatan Republik Islam Iran berduyun-duyun ke jalan-jalan dan alun-alun di kota tersebut, untuk menyambut jenazah Komandan Pasukan al-Qods Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani, Minggu, 5 Januari 2020.

Di seluruh Ahvaz, dari utara ke selatan dan dari barat ke timur, dipenuhi dengan bendera hitam tanda duka dan spanduk foto Letjen Soleimani.

Masyarakat yang ikut dalam pawai duka tersebut juga membawa foto Komandan Pasukan al-Quds ini. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel.

Letjen Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Jumat dini hari, 3 Januari 2020.

Rencananya, jenazah Haj Qassem Soleimani dan beberapa jenazah shuhada yang menyertainya akan dibawa ke Mashhad setelah tasyi' jenazah di Ahvaz. Setelah tasyi' jenazah di Mashhad, Tehran dan Qom, jenazah Komandan Pasukan al-Quds akan dimakamkan di Kerman, kota kelahirannya.

Menurut pengakuan Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), teror terhadap Soleimani dilakukan atas perintah langsung Presiden Donald Trump. Tindakan ini merupakan contoh nyata dari kejahatan perang pemerintah AS dan puncak dari permusuhan terhadap Republik Islam Iran.

Selama 40 tahun terakhir, pemerintah AS telah melakukan berbagai kejahatan terhadap Republik Islam Iran, di mana di antara kejahatan-kejahatan itu adalah tekanan ekonomi dan sanksi, operasi militer dan kudeta, perang secara tidak langsung, penciptaan kelompok-kelompok teroris, Iranphobia, perang proksi, dan teror terhadap para ilmuwan dan para pejabat Republik Islam.

Teror terhadap Soleimani kembali menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pemerintah Amerika dan kelompok-kelompok teroris di kawasan. Sebab, pejabat senior militer Iran ini memiliki peran besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris terutama teroris takfiri Daesh (ISIS).

Soleimani tidak hanya memiliki peran besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di Irak, namun juga di Suriah, di mana surat kabar The Guardian beberapa hari lalu menyebutkan bahwa Soleimani masuk ke dalam daftar 10 tokoh di balik layar yang paling berpengaruh di dunia. Surat kabar itu menulis, Amerika dan Israel telah berulang kali berusaha untuk melenyapkannya.

Majalah Amerika Foreign Policy tahun lalu juga memasukkan Soleimani dalam daftar 10 pemikir terbaik di bidang pertahanan dan keamanan. Tak diragukan lagi bahwa hal itu dikarenakan peran khusus Komandan Pasukan al-Quds IRGC (Pasdaran) dalam menumpas terorisme, terutama di Irak dan Suriah.

Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menganugerahi Letjen Soleimani dengan Lencana Zulfaqar atas pengabdiaan besarnya kepada Islam dan Iran. (RA)










