Laporan Khusus Pemilu Parlemen Iran (11)
https://parstoday.ir/id/news/iran-i78824-laporan_khusus_pemilu_parlemen_iran_(11)
Pemilu Majelis Syura Islami ke-11 dan Dewan Ahli Kepemimpinan Iran ke-5 akan diadakan serentak pada hari Jumat, 21 Februari 2020.
(last modified 2025-11-30T07:49:40+00:00 )
Feb 20, 2020 16:59 Asia/Jakarta
  • Laporan Khusus Pemilu Parlemen Iran (11)

Pemilu Majelis Syura Islami ke-11 dan Dewan Ahli Kepemimpinan Iran ke-5 akan diadakan serentak pada hari Jumat, 21 Februari 2020.

Sebanyak 7.148 orang kandidat dinyatakan lolos seleksi yang dilakukan oleh Dewan Penjaga Konsitusi Iran. Para calon anggota legislatif ini akan bersaing mengisi  290 kursi anggota Majelis Syura Islam ke-11 yang akan digelar besok, Jumat,21 Februari 2020.

Pemilu ini bersifat dua arah. Di satu sisi, kandidat yang memenuhi syarat untuk dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan komisi pemilu, dan selanjutnya mereka akan dipilih oleh rakyat melalui proses pemilu. Di sisi lain, adanya pemilih yang akan memilih para kandidat di tempat pemungutan suara. Jumlah pemilih untuk pemilu Majelis Syura Islami ke-11 dan Dewan Ahli Kepemimpinan ke-5 setidaknya berusia 18 tahun dan jumlah seluruhnya berjumlah 58.918.159 orang.

Di dalam arus dua arah ini, ada faktor-faktor penentu lain yang berpengaruh secara signifikan dalam pemilu dan tingkat partisipasi pemilih. Faktor tersebut adalah penilaian para pemilih terhadap kandidat dan harapannya terhadap mereka. Penilaian ini sangat tergantung terhadap variabel ekonomi dan masalah mata pencaharian serta ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah. Selain itu, rapor kinerja parlemen di masa lalu dan masa kini dalam menyikapi tuntutan masyarakat. Bagaimanapun, dampak lapisan masyarakat dalam pemilu, informasi media dan program yang ditawarkan, dan bahkan beberapa pernyataan yang mengecewakan menjelang pemilu, merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat partisipasi massa dalam pemilu.

 

 

Pemilu parlemen ke-11 digelar di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Iran, termasuk faktor-faktor penentu yang telah disebutkan. Di luar itu tampaknya harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berpengaruh, termasuk sejauh mana kecenderungan sosial dan politik kubu yang bersaing dan posisinya dalam arus politik nasional.

Sejumlah kandidat mengambil pendekatan dengan menyuarakan janji dan harapan yang tidak realistis demi meraih dukungan massa yang besar. Tetapi lebih banyak kandidat menawarkan program yang logis, karena mempertimbangkan rasionalitas pemilih yang akan memilih dengan pertimbangan yang logis.

Selama ini tingkat partisipasi rakyat Iran dalam setiap pemilu di level yang tinggi. Bahkan pada pemilu-pemilu sebelumnya dengan rata-rata lebih tinggi daripada di negara lain. Tingkat partisipasi rakyat dalam pemilu di Iran senantiasa berada di atas 50 persen, meskipun negara dalam kondisi perang, sebagaimana yang terjadi di era perang pertahanan suci, terjadinya aksi teror, ketidakpuasan ekonomi dan lainnya.

Dengan kata lain, penyelenggaraan pemilu dalam sistem politik Iran didasarkan pada prinsip suara rakyat dan partisipasi dalam pengambilan keputusan di bidang politik dan sosial yang dipandang sebagai tugas berharga dalam menjalankan tanggung jawab keagamaan dan kebangsaannya. Pengalaman pemilu di Republik Islam Iran selama empat puluh satu tahun terakhir menunjukkan bahwa prinsip pemilu di Iran selalu dipertahankan dan diperkuat oleh rakyat.(PH)