Reaksi Zarif atas Sanksi Baru AS terhadap Iran
Menteri luar negeri Iran mempublikasikan cuitannya menanggapi sanksi baru Washington terhadap Iran.
Menurut laporan IRNA, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menulis dalam twittnya, "Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien telah mengakui bahwa Amerika Serikat telah menggunakan kemampuan sanksi secara berlebihan untuk menimbulkan lebih banyak rasa sakit pada rakyat Iran."
"Sudah waktunya bagi Amerika Serikat untuk mengakui bahwa mereka "kecanduan sanksi"," ungkap Zarif.
"Singkirkan kebiasaan ini. Semakin banyak perang ekonomi melawan Iran, semakin sedikit pengaruh yang akan dimiliki Amerika Serikat - dan tidak lebih," tegas Zarif.
Kementerian Keuangan AS pada Senin (26/10/2020) dini hari menempatkan Kementerian Perminyakan Iran, organisasi afiliasinya, dan Bijan Namdar Zanganeh, Menteri Perminyakan Republik Islam Iran, dalam daftar sanksi, yang telah menjadi alat propaganda pemilu.
Amerika Serikat telah meluncurkan kampanye komprehensif untuk menekan Iran menyusul penarikan ilegal dari JCPOA (8 Mei 2018).
Washington sebelumnya telah menyatakan bahwa tujuan dari "kampanye tekanan maksimum" terhadap Iran adalah untuk mencapai kesepakatan baru dengan Tehran yang membahas semua masalah yang diinginkan AS.
Republik Islam Iran, sebagai salah satu anggota utama Front Perlawanan, memiliki peran kunci dalam melawan konspirasi dan tindakan AS-Zionis di kawasan.