Sambut HUT ke-42 Revolusi Islam, Rouhani Bertemu Para Dubes Asing
-
Presiden Hassan Rouhani.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, alasan Republik Islam mengurangi komitmen nuklirnya secara bertahap karena Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir JCPOA dan negara-negara Eropa juga tidak memenuhi kewajibannya.
Hal itu disampaikan Rouhani pada hari Selasa (9/2/2021) di hadapan para duta besar negara asing di Tehran bertepatan dengan hari ulang tahun Revolusi Islam Iran ke-42.
Dia menuturkan Iran dalam 42 tahun terakhir telah menyuarakan perdamaian, stabilitas, dan dialog untuk mencapai persahabatan dengan negara-negara lain.
Iran, kata Rouhani, telah menang dalam dua perang yaitu perang yang dipaksakan oleh rezim Saddam dan perang ekonomi Amerika.
“Tahun 2020 adalah masa yang sulit bagi setiap negara, tetapi lebih sulit bagi Iran karena semua negara bebas menggunakan uangnya untuk membeli peralatan medis, makanan, dan obat-obatan serta vaksin, kecuali Iran karena sumber keuangannya diblokir oleh sanksi ilegal dan tekanan AS,” ujarnya.
Menurut presiden Iran, pandemi Covid-19 merupakan sebuah ujian untuk kemanusiaan dan kerja sama bagi dunia, di mana pemerintahan Donald Trump telah gagal dan pemerintahan baru AS juga belum melakukan apapun yang istimewa.
Berbicara tentang kesepakatan nuklir JCPOA, Rouhani menandaskan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam 15 laporannya mengkonfirmasi bahwa Iran setia pada komitmennya.
“Tetapi AS menarik diri dari JCPOA dan negara lain anggota kesepakatan tersebut juga gagal memenuhi komitmen mereka. Setahun kemudian Iran mulai mengurangi komitmennya selangkah demi selangkah,” tambahnya.
Mengacu pada situasi di wilayah Asia Barat, Rouhani mengatakan kawasan ini harus damai dan stabil. Setiap kali sebuah negara yang diserang oleh teroris meminta bantuan, Iran membantu mereka; Irak, Suriah, Afghanistan, dan Lebanon adalah buktinya.
“Siapa yang telah menghabiskan miliaran dolar untuk intervensi di kawasan ini? Mengapa mereka memberikan dukungan dana dan senjata kepada teroris? Mengapa AS dan Eropa menyediakan senjata untuk negara yang menyerang Yaman?” ucap Presiden Rouhani.
Dia menegaskan bahwa persoalan regional harus diselesaikan oleh negara-negara di kawasan. (RM)