Iran Beri Ultimatum: Sanksi harus Dicabut dalam Tiga Bulan Mendatang
-
Dubes Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi
Wakil tetap Republik Islam Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Rabu (24/2/2021) malam menekankan tidak dibutuhkan perundingan bagi Washington untuk menjalankan kembali komitmennya di JCPOA.
Majid Takht-Ravanchi menjelaskan, "Sanksi yang dijatuhkan kepada Iran harus dicabut hingga tiga bulan mendatang."
"Jika sampai tiga bulan mendatang sanksi Iran tidak dicabut, maka Tehran berdasarkan komitmennya, akan mengambil tindakan," tegas Takht-Ravanchi saat diwawancarai Televisi Aljazeera.

Di kesempatan tersebut ia mengisyaratkan langkah JCPOA Iran dan menambahkan langkah yang diambil Tehran setelah keluarnya Washington dari kesepakatan nuklir bukan langkah untuk meningkatkan ketegangan.
Mantan presiden AS Donald Trump Selasa, 8 Mei 2018 secara ilegal dan melanggar komitmen Washington di JCPOA mengumumkan negaranya keluar dari kesepakatan internasional ini dan memulihkan sanksi terhadap Tehran.
Selama setahun setelah keluarnya AS dari JCPOA, Iran tetap menjalankan secara penuh komitmennya di kesepakatan ini dan memberi kesempatan kepada negara-negara Eropa untuk menunaikan janji dan komitmennya mengkompensasi dampak keluarnya Washington.
Setahun setelah pemerintah Eropa tidak mampu menunaikan janjinya, Tehran mengumumkan akan menurunkan komitmennya secara bertahap berdasarkan pasal 26 dan 36 JCPOA sehingga tercapai keseimbangan antara komitmen dan hak.
Sementara itu, pemerintah baru Amerika yang sebelumnya berjanji akan kembali ke JCPOA dan mencabut sanksi ilegal terhadap Iran, setelah berkuasa di Gedung Putih memberi syarat langkah AS dengan kembalinya Iran ke komitmen JCPOA.
Tuntutan ini dirilis ketika Washington menjadi pihak yang melanggar kesepakatan nuklir dan keluar secara sepihak.
Republik Islam Iran menjelaskan bahwa mengingat Washington merupakan pihak yang melanggar dan penurunan komitmen Tehran sebuah respon atas tindakan ilegal AS, maka setiap langkah Tehran akan diambil setelah sanksi dicabut.
Republik Islam Iran juga menyatakan tidak akan menerima syarat atau tuntutan baru untuk kembalinya AS ke JCPOA dan pelaksaan komitmen Washington. (MF)