Iran Aktualita, 3 April 2021
https://parstoday.ir/id/news/iran-i94280
Perkembangan di Republik Islam Iran selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya Iran dan Cina Tandatangani Dokumen Kerja Sama Komprehensif.
(last modified 2023-03-06T09:21:54+00:00 )
Apr 03, 2021 13:34 Asia/Jakarta
  • Wang Yi dan Mohammad Javad arif
    Wang Yi dan Mohammad Javad arif

Perkembangan di Republik Islam Iran selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya Iran dan Cina Tandatangani Dokumen Kerja Sama Komprehensif.

Selain itu, ada isu lainnya seperti penekanan Rahbar untuk mengenalkan jalan para Syuhada kepada generasi muda, Rouhani: AS Masih Terapkan Terorisme Ekonomi, Iran Siap Bantu Ciptakan Perdamaian di Afghanistan, Diplomat Iran: Waspadai Kebangkitan Daesh dan Teroris Takfiri, Menlu Iran: Kepemimpinan Barat di Dunia telah Berakhir, Negara Tetangga Ingin Ikut dalam Uji Klinis Vaksin Covid Buatan Iran dan berbagai isu lainnya.

Iran dan Cina Tandatangani Dokumen Kerja Sama Komprehensif

Menteri Luar Negeri Iran dan Cina dalam sebuah acara menandatangani dokumen kerja sama komprehensif antara Tehran dan Beijing.

Wang Yi dan Mohammad Javad Zarif di Tehran

Seperti dilaporkan IRIB Sabtu (27/3/2021), dokumen ini telah digulirkan sejak tahun 1394 HS (2015) saat kunjungan presiden Cina ke Iran serta ditetapkan sebagai peta jalan Iran-Cina serta dapat memandu hubungan antara Iran dan Cina dengan cara yang lebih strategis dari hubungan yang dingin.

Dokumen ini memiliki berbagai sisi dan peta jalan penuh, serta klausul politik strategis dan ekonomi. 

Dokumen ini juga menyebutkan seluruh dimensi kerja sama perdagangan, ekonomi dan transportasi kedua negara, serta partisipasi Iran di proyek One Belt One Road (OBOR) dan memberi porsi khusus kepada sektor swasta kedua negara dan kerja sama berbagai sektor swasta kedua pihak.

Rahbar: Jalan Syuhada Harus Dikenalkan kepada Generasi Muda !

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei memuji langkah yang telah dijalankan secara indah dan inovatif oleh Kongres Syuhada Yazd, seperti menanam pohon, memberikan pelayanan kesehatan gratis, menyiapkan paket membantu mata pencaharian dan berbagai program penting lainnya.

Rahbar dalam pesan yang disampaikan pada Kongres 4.000 Syuhada yang dipublikasikan hari ini (Selasa, 30/3/2021)  mengatakan, "Orang-orang Yazd  dalam perang pertahanan suci memberikan banyak inisiatif penting, seperti menggali kanal bawah tanah dalam operasi militer yang memanfaatkan keterampilan teknis menggali saluran air, dan  partisipasi perempuan dalam menyediakan pakaian bagi para pejuang di masa itu,".

Ayatullah Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam juga memandang penyelenggaraan peringatan empat puluh hari kesyahidan gerakan perlawanan rakyat Tabriz oleh rakyat Yazd pada tanggal 1 Farvardin 1357 Hs sebagai contoh lain dari peran besar orang-orang Yazdi di saat-saat kritis.

"Tentu saja, peran Syahid Sadoughi dalam revolusi dan perang pertahanan suci tidak akan pernah terlupakan. Setelah beliau, almarhum Khatami melanjutkan jalan perjuangannya," tegas Rahbar.

Ayatullah Khamenei juga menyinggung keberadaan seribu mahasiswa syuhada di antara para syuhada Yazd, dan berkata, "Wajah-wajah mulia para syuhada harus dikenalkan kepada para pemuda, agar mereka sadar akan kiprah perjuangan dan karya agung generasi sebelumnya,"

Rouhani: AS Masih Terapkan Terorisme Ekonomi

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan terorisme ekonomi terhadap bangsa Iran masih berlangsung.

“Semua tahu, sebuah perang ekonomi yang luar biasa dilakukan terhadap kami selama tiga tahun terakhir. Semua pakar terkenal dan penting mengakui bahwa jika perang ekonomi seperti itu terjadi di negara lain, ekonominya akan runtuh,” kata Rouhani dalam rapat dengan Badan Pengelolaan Pasar di Tehran, Selasa (30/3/2021).

Presiden Hassan Rouhani

“Kami menanggung semua kesulitan selama tiga tahun itu. Bahkan dalam pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, Amerika juga melakukan intervensi dan dalam banyak kasus mereka menjatuhkan sanksi kepada kami,” tambahnya seperti dimuat situs Iran Press.

Menurut Presiden Iran, ini adalah aib besar bagi Amerika di sepanjang sejarah yaitu sebuah kejahatan yang luar biasa dan terorisme ekonomi yang disaksikan oleh dunia dan masih berlanjut sampai sekarang.

“Kami mengalami kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah setelah revolusi dan bahkan beberapa dekade sebelum revolusi,” pungkasnya.

Iran Siap Bantu Ciptakan Perdamaian di Afghanistan

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, mengatakan Iran ingin membantu terciptanya perdamaian yang berkelanjutan di Afghanistan dan mengakhiri konflik di sana.

Hal itu disampaikan Zarif setibanya di Dushanbe, ibukota Tajikistan, Minggu (28/3/2021) malam untuk menghadiri pertemuan “Heart of Asia Conference.”

Dikutip dari laman Farsnews, menlu Iran disambut oleh wakil menteri luar negeri Tajikistan dan beberapa pejabat lain di Bandara Internasional Dushanbe. Kunjungan dua hari ini bertujuan untuk membahas hubungan bilateral Tehran-Dushanbe dan juga untuk berpartisipasi dalam pertemuan “Heart of Asia Conference.”

Zarif mengatakan hubungan antara Iran dan Tajikistan telah terjalin sejak lama, dan ia berharap kunjungan ini akan membantu kedua negara untuk memperluas hubungan mereka di semua bidang.

Selama di Dushanbe, menlu Iran dijadwalkan bertemu dengan menteri luar negeri Tajikistan, Afghanistan, Pakistan, India, dan Azerbaijan.

Heart of Asia Conference yang juga dikenal sebagai Proses Istanbul, untuk pertama kalinya diadakan di kota Istanbul, Turki pada tahun 2011 dengan tujuan memperluas kerja sama regional untuk menangani konflik di Afghanistan.

Negara-negara yang menghadiri pertemuan Istanbul adalah perwakilan dari Cina, India, Afghanistan, Turki, Azerbaijan, Iran, Kazakhstan, Kirgistan, Pakistan, Rusia, Arab Saudi, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uni Emirat Arab.

Diplomat Iran: Waspadai Kebangkitan Daesh dan Teroris Takfiri

Duta Besar Iran untuk Belgia, Ghoamhossein Dehghani memperingatkan tentang kemungkinan kebangkitan Daesh dan munculnya kelompok teroris takfiri lainnya.

Hal itu disampaikan Dehghani dalam Konferensi Kelima Brussels tentang "Mendukung Masa Depan Suriah dan Kawasan" pada 29-30 Maret 2021, yang disampaikan secara virtual karena pembatasan Covid-19.

"Krisis Suriah telah memasuki tahun kesepuluh dan ini menunjukkan realitas pahit bahwa komunitas internasional tidak punya tekad serius untuk memecahkan krisis ini berdasarkan hukum internasional, terutama menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Suriah," ungkapnya seperti dilansir IRNA.

Sejak awal krisis Suriah, lanjutnya, Iran selalu mendukung solusi politik. Iran bekerja sama dengan Rusia dan Turki telah menjadi pelopor lahirnya Proses Astana dengan tujuan mengakhiri operasi militer dan menemukan solusi politik.

Dehghani menggarisbawahi bahwa komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi pencarian solusi politik untuk krisis Suriah.

"Pada titik kritis ini, seseorang harus peka terhadap kemungkinan kebangkitan Daesh dan munculnya kelompok teroris takfiri lainnya," ucapnya.

Mengenai sanksi sepihak terhadap Suriah, diplomat Iran ini menegaskan sanksi tersebut melanggar hukum internasional dan hanya menambah penderitaan rakyat Suriah yang dilanda perang.

"Suriah secara bersamaan bergulat dengan dua krisis perang dan virus Corona. Hal ini melipatgandakan pentingnya rekonstruksi dan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Suriah," pungkasnya.

Menlu Iran: Kepemimpinan Barat di Dunia telah Berakhir

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, mengatakan periode unipolar dan kepemimpinan Barat dalam tatanan internasional telah berakhir.

Menlu Mohammad Javad Zarif

Hal itu disampaikan Zarif dalam pertemuan dengan Sekjen Konferensi Interaksi dan Langlah-Langkah Membangun Kepercayaan di Asia (CICA), Kairat Sarybay di Dushanbe, ibukota Tajikistan, Senin (29/3/2021) seperti dilansir IRNA.

Zarif menuturkan periode unipolar dan kepemimpinan Barat dalam tatanan internasional telah berakhir, dan menekankan pentingnya Asia dan negara-negara di kawasan dalam perimbangan hubungan internasional saat ini.

Iran, lanjutnya, mendukung upaya memperkuat CICA dan kerja sama di antara negara-negara anggota.

Menlu Iran juga memuji peran Kazakhstan dalam perundingan nuklir Iran dan pembicaraan damai Astana sebagai satu-satunya cara efektif untuk memulihkan perdamaian di Suriah.

Sementara itu, Kairat Sarybay yang berasal dari Kazakhstan, juga mengapresiasi keterlibatan dan kerja sama Republik Islam Iran dalam kegiatan regional CICA.

Dia kemudian menjelaskan agenda ke depan CICA, termasuk rencana untuk menggelar pertemuan para menteri dan KTT negara-negara anggota CICA.

Konferensi Interaksi dan Langlah-Langkah Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) adalah sebuah forum antar-pemerintah untuk meningkatkan kerja sama dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Asia.

Menlu Iran tiba di Tajikistan pada Minggu malam untuk menghadiri pertemuan “Heart of Asia Conference.”

Negara Tetangga Ingin Ikut dalam Uji Klinis Vaksin Covid Buatan Iran

Kepala Studi Klinis Vaksin Covid-19 Iran, Mohammad Reza Salehi mengatakan beberapa negara tetangga ingin berpartisipasi dalam uji klinis tahap ketiga vaksin Corona buatan kami, COVIran Barakat.

“Perusahaan farmasi Shifa dan Barkat Pharmaceutical Group sedang mengkaji permintaan beberapa negara tetangga Iran untuk terlibat dalam uji klinis tahap ketiga vaksin,” ujarnya pada hari Selasa (30/3/2021) seperti dilansir IRNA.

Menurut Salehi, jika vaksin COVIran Barakat berhasil melewati uji klinis tahap ketiga, negara-negara tersebut juga dapat menggunakan vaksin ini untuk memvaksin warganya.

Dia menjelaskan tingkat keamanan dan efek samping yang ringan dari vaksin ini sudah diketahui dari uji klinis tahap pertama. Sejauh ini sekitar 100 relawan telah divaksinasi dan tidak ada keluhan yang serius selain efek samping ringan.

“Meskipun tingkat imunogenik yang lebih besar (respons kekebalan tubuh) baru bisa diketahui dari uji klinis tahap kedua dan ketiga, namun data yang diperoleh dari uji tahap pertama membuat kami sangat optimis untuk mencapai hasil yang signifikan pada tahap kedua,” kata Salehi.

Pelaksanaan uji klinis tahap kedua vaksin Iran telah dimulai dua pekan lalu dan kemudian akan dilanjutkan dengan uji tahap ketiga.