Suasana Kompleks Haram Sayidah Maksumah sa
(last modified Wed, 28 Apr 2021 14:18:40 GMT )
Apr 28, 2021 21:18 Asia/Jakarta
  • Suasana Kompleks Haram Sayidah Maksumah sa.
    Suasana Kompleks Haram Sayidah Maksumah sa.

Berikut ini adalah suasana Kompleks Haram Sayidah Fatimah Maksumah sa pada malam peringatan kelahiran Imam Hasan Mujtaba as, Cucu Rasulullah SAW, Selasa malam, 27 April 2021 atau tanggal 14 Ramadan 1442 H.

Kompleks Haram Sayidah Fatimah Maksumah sa terletak di kota Qom, Republik Islam Iran, dan menjadi salah satu pusat ziarah di negara ini.

Imam Hasan as, putra dari Imam Ali bin Abi Thalib dan Sayidah Fatimah Azzahra as, lahir pada pertengahan bulan Ramadan tahun ke-3 Hijriah di Kota Madinah. Pada waktu itu, Sayidah Fatimah Azzahra meminta Imam Ali untuk memberi nama atas putranya yang baru saja lahir. Akan tetapi Imam Ali berkata, “Aku dalam hal pemberian nama kepada anak-anakku tidak akan mendahului Rasulullah.”

Kemudian mereka membawa putranya ke rumah Nabi Saw untuk diberi nama. Setelah menggendongnya, Rasul kemudian membacakan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri cucu pertamanya itu.

Setelah itu, Rasul Saw bersabda, “Malaikat Jibril turun kepadaku dari sisi Allah dan setelah menyampaikan salam dan ucapan selamat atas kelahiran putraku, ia berkata, ‘Allah berfirman bahwa kedudukan Ali di sisiku sama seperti kedudukan Harun di sisi Musa. Jadi, namailah putra Ali ini seperti nama putra Harun.’” Aku kemudian bertanya, “Lalu siapa nama putra Harun ketika itu?” Jibril menjawab, “Shabbar.” “Aku bertutur dengan bahasa Arab,” ujar Rasul. “Shabbar berarti Hasan dalam bahasa Arab,” jawab Jibril.

Imam Hasan merupakan kelahiran pertama dari Ahlul Bait Nabi Saw. Ia memiliki kemuliaan dan kedudukan yang tinggi. Ia adalah putra dari Ali dan Fatimah dan cucu dari Rasulullah Saw. Imam Hasan tumbuh dewasa dalam bimbingan Nabi Saw dan Imam Ali serta dibesarkan dalam pangkuan wanita penghulu surga, Fatimah az-Zahra.

Imam Hasan senantiasa mendampingi Rasulullah Saw. Terkadang ia duduk di pangkuan Nabi dan kadang Nabi memanggul cucu kesayangannya itu di pundaknya dan bersabda, “Ya Allah! Aku mencintai Hasan dan cintailah pula dia oleh-Mu.”

Imam Hasan hanya beberapa tahun saja hidup sezaman dengan Nabi Saw. Ketika ia beranjak usia tujuh tahun, datuk tercintanya pergi memenuhi panggilan Ilahi. Semasa hidupnya, Nabi Saw menunjukkan kecintaan yang sangat besar kepada anak-anak Fatimah.

Suatu hari, Sayidah Fatimah datang ke rumah Nabi Saw dengan membawa dua putranya Hasan dan Husein. Fatimah lalu berkata kepada ayahnya, "Ayah, ini adalah dua putramu. Berilah mereka sesuatu yang akan selalu menjadi pengingatmu." Kemudian Nabi Saw bersabda, "Hasan akan mewarisi kewibawaan dan keberanianku, sedangkan Husein akan memperoleh kedermawanan dan keberanianku."

Kemuliaan sifat dan kesucian jiwa membuat Imam Hasan memiliki kedudukan yang sangat istimewa, di mana Nabi Saw dalam beberapa surat perjanjian mencantumkan nama Hasan sebagai saksi meski ia masih anak-anak. Pada saat Nabi Saw pergi bermubahalah dengan kaum Nasrani Najran, Imam Hasan dan Husein beserta Imam Ali dan Fatimah, diikutsertakan bersamanya atas perintah Allah Swt. Ayat Tathir (ayat 33 surat al-Ahzab) turun untuk memberi kesaksian atas kesucian mereka. (RA)