Nov 10, 2023 20:45 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi kondisi rumah sakit di Jalur Gaza.
    Ilustrasi kondisi rumah sakit di Jalur Gaza.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Jalur Gaza Ashraf al-Qudra mengumumkan kondisi rumah sakit (RS) dan pusat kesehatan yang memprihatinkan di Gaza.

Dia mengatakan bahwa jumlah syuhada dari staf medis Gaza terus meningkat dan jumlahnya telah mencapai 195 orang.

"Akibat pemboman terhadap rumah sakit oleh militer Israel, 51 ambulans dan 120 institusi kesehatan hancur, 18 rumah sakit lumpuh dan 40 institusi layanan kesehatan primer juga tidak bisa digunakan," kata al-Qudra seperti dilansir IRNA, Jumat (10/11/2023).

Jubir Kementerian Kesehatan Palestina meminta masyarakat internasional dan seluruh lembaga kemanusiaan dan hak asasi manusia untuk melindungi sistem kesehatan di Palestina dan stafnya sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya tanpa ancaman mutlak.

"Hitungan mundur untuk penghentian layanan di rumah sakit Indonesia, rumah sakit Kamal Adwan di utara Jalur Gaza, dan Kompleks Medis al-Shifa karena kekurangan bahan bakar akan dimulai setelah 24 jam ke depan," ujarnya.

Menurut laporan ini, tank-tank tentara rezim Zionis telah dikerahkan di sekitar rumah sakit al-Rentisi, al-Nasr dan al-Ayoun di Gaza dan mengepungnya.

Kantor informasi pemerintah di Gaza mengumumkan bahwa sejak awal agresi rezim Zionis, sekitar 32,000 ton bahan peledak dan lebih dari 13,000 bom telah jatuhkan di Gaza, yang berarti rata-rata 87 ton per kilometer.

Menurut data resmi terbaru Kementerian Kesehatan Palestina, sejak 7 Oktober 2023, 10.569 warga Palestina telah gugur syahid dan lebih dari 26.000 lainnya terluka akibat serangan udara besar-besara Israel ke Gaza.

Dari jumlah korban jiwa, 4.324 di antaranya adalah anak-anak dan 2.823 adalah perempuan. (RA)

Tags