Des 31, 2023 21:13 Asia/Jakarta

Militer rezim Zionis Israel telah menggunakan beragam jenis rudal dan bom untuk menyerang Jalur Gaza selama agresinya sejak tanggal 7 Oktober 2023.

Daerah-daerah pemukiman penduduk di Gaza luluhlantak dan rumah-rumah yang hancur tidak mungkin lagi untuk ditinggali kembali.

Salah satu daerah yang dijatuhi beragam jenis bom berdaya ledak tinggi adalah Beit Lahiya di utara Gaza. Perumahan penduduk di daerah ini hancur dan luluhlantak.

Lingkungan Shujaiyya di timur laut Gaza, juga hancur selama agresi militer Israel ke Gaza yang telah memasuki hari ke-86 pada Minggu (31/12/2023).

Menurut kantor berita Sama, Kemenkes Palestina mengumumkan bahwa 21.672 warga Palestina gugur dan 56.165 orang terluka dalam serangan brutal Israel.

"Selama 24 jam terakhir, pasukan pendudukan Israel telah melakukan 14 pembantaian baru di berbagai wilayah di Jalur Gaza, yang mengakibatkan 165 orang gugur dan 250 orang terluka," kata pernyataan Kemenkes Palestina pada hari Sabtu (30/12/2023).

Menurut pernyataan ini, 70% korban serangan Zionis adalah perempuan dan anak-anak. 312 tenaga medis juga gugur syahid akibat serangan Israel.

Militer Israel dengan sengaja menyerang 142 pusat kesehatan dan menutup 23 rumah sakit dan 53 pusat kesehatan.

Kemenkes Palestina memperingatkan risiko kelaparan bagi 1,9 juta pengungsi yang membutuhkan air, makanan dan obat-obatan.

"50.000 wanita hamil yang berlindung di pusat-pusat penampungan menderita kekurangan gizi dan lebih dari 900 ribu anak-anak menderita flu yang parah, dan mereka menghadapi kelaparan," pungkas pernyataan tersebut.

Agresi militer rezim Zionis ke Gaza menuai kecaman luas masyarakat dunia dan kawasan, namun sejauh ini organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB, belum mampu menghentikan serangan Israel. (RA)

Tags