Dinamika Asia Tenggara, 9 Desember 2023
Dinamika di negara-negara Asia Tenggara pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Presiden RI dan Sekjen PBB Bertemu Bahas Kondisi Gaza.
Selain itu, masih ada isu-isu lainnya seperti;
- Malaysia Dukung Penuh Seruan Sekjen PBB usung Gencatan senjata di Gaza
- Puluhan ribu orang masih di pusat evakuasi setelah gempa di Filipina
- Kepincut Mobil Listrik Tesla, PM Thailand Bujuk Elon Musk Bangun Pabrik Baru di Negaranya
Presiden RI dan Sekjen PBB Bertemu Bahas Kondisi Gaza
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu membahas perkembangan konflik Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, di Jalur Gaza, dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela konferensi iklim PBB (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab, itu, Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia mengutuk keras kekejaman Israel termasuk serangan ke fasilitas sipil.
“Indonesia juga mendukung dilakukannya investigasi melalui mekanisme internasional terkait pelanggaran Israel di Gaza,” kata Jokowi kepada Guterres, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden RI.
Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia turut menyambut jeda kemanusiaan yang disepakati Israel-Hamas pada 24 November lalu.
Namun, dia menegaskan bahwa kekerasan harus dihentikan secara permanen demi menjamin keselamatan warga sipil, sebagaimana tercantum dalam Resolusi 2712 Dewan Keamanan PBB.
"Bantuan kemanusiaan harus segera masuk ke Gaza dengan aman dan tanpa hambatan. Bersama dengan beberapa menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam, Menlu RI (Retno Marsudi) juga melakukan diplomasi intensif untuk Gaza,” tutur Presiden Jokowi.
Pada Jumat (1/12), Guterres mengungkapkan penyesalan yang mendalam karena pertempuran kembali terjadi di Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir sehari sebelumnya.
“Saya sangat menyesalkan operasi militer dimulai lagi di Gaza. Saya masih berharap jeda yang telah disepakati bisa diperpanjang,” kata Guterres di platform X.
Dia mengatakan bahwa kembalinya permusuhan semakin menunjukkan betapa pentingnya gencatan senjata kemanusiaan.
Setelah jeda selama sepekan berakhir, militer Israel kembali menyerang Jalur Gaza pada Jumat, yang menimbulkan ratusan korban warga Palestina.
Sebanyak 109 warga Palestina tewas dan beberapa orang lainnya terluka setelah Israel kembali menyerang beberapa daerah di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa negaranya melanjutkan serangan di Gaza karena Hamas meluncurkan roket ke arah mereka dan tidak memenuhi kesepakatan jeda kemanusiaan.
Israel menuding Hamas bertanggung jawab atas serangan terbaru di Gaza karena tidak membebaskan semua sandera perempuan asal Israel, sesuai perjanjian jeda kemanusiaan, dan meluncurkan roket ke wilayah Israel.
“Kami akan melanjutkan perang ini sampai kami mencapai tiga tujuan: membebaskan semua sandera kami, melenyapkan Hamas sepenuhnya, dan memastikan bahwa tidak ada lagi ancaman seperti ini yang datang dari Gaza,” demikian pernyataan dari kantor PM Benjamin Netanyahu.
Di lain pihak, pemimpin Hamas mengatakan bahwa Israel tidak akan dapat mencapai tujuannya dari perang di Jalur Gaza.
“Apa yang tidak dicapai Israel dalam 50 hari sebelum jeda, tidak akan bisa dicapai dengan melanjutkan agresinya,” kata pejabat Biro Politik Hamas Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan, Jumat.
“Dengan tekad rakyat kami dan kepahlawanan perlawanan kami, kami menentang kejahatan musuh dan dimulainya kembali agresi Nazi yang menargetkan warga sipil,” kata pemimpin Hamas tersebut.
Ia juga menegaskan perlawanan terhadap serangan Israel akan terus berlanjut.
Malaysia Dukung Penuh Seruan Sekjen PBB usung Gencatan senjata di Gaza
Malaysia mendukung penuh seruan Sekretari Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres agar Dewan Keamanan PBB segera mengatasi situasi gawat di Gaza dan segera mendeklarasikan gencatan senjata kemanusiaan.
Situs Antara mengutip keterangan Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia Sabtu melaporkan serangan tanpa ampun, pertumpahan darah dan kejahatan terhadap kemanusiaan dilakukan terhadap warga sipil tak bersalah, terutama anak-anak di Gaza, harus dihentikan.
Malaysia memuji Sekjen PBB yang membawa persoalan tersebut menjadi perhatian Dewan Keamanan PBB, yang berada dalam mandatnya berdasarkan Pasal 99 Piagam PBB, karena melihat kekejaman yang berlanjut di Gaza jelas menjadi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
Pasal 99 Piagam PBB terakhir kali diminta Sekjen PBB pada 1989. Seruan Sekjen PBB Antonio Guterres menunjukkan gravitasi situasi terkini di Gaza.
Komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, bertanggung jawab mengambil segala langkah guna mencegah terus berlanjutnya kekejaman dan mengakhiri malapetaka penderitaan kemanusiaan serta perusakan fisik di Gaza.
Kegagalan bertindak secara kolektif dan cepat akan mengikis kepercayaan dan keyakinan dari komunitas internasional terhadap kredibilitas Dewan Keamanan PBB dan sistem multilateral secara keseluruhan, kata Malaysia.
Dewan Keamanan PBB, menurut keterangan itu, harus memutuskan apakah ingin tetap lumpuh, karena siklus polarisasi politik, atau mengambil jalan moral dan etika dengan memprioritaskan perlindungan warga sipil tidak berdosa, serta menghormati dan patuh terhadap hukum internasional seperti dimandatkan oleh Piagam PBB.
Wisma Putra menegaskan Malaysia tidak akan menyerah kepada keyakinan tegas yang dianut banyak negara di dunia, bahwa rakyat Palestina berhak merdeka dan menjadi negara berdaulat berdasarkan perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Puluhan ribu orang masih di pusat evakuasi setelah gempa di Filipina
Puluhan ribu warga yang resah masih mendiami sejumlah pusat evakuasi akibat gempa susulan yang kuat dari serangkaian gempa yang melanda Filipina selatan, yang menewaskan sedikitnya tiga orang, menurut media dan pejabat setempat pada Senin (4/12).
Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 7,4 mengguncang wilayah selatan Filipina pada Sabtu (2/12) malam, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya, selain memaksa puluhan ribu orang untuk menyelamatkan diri.
Sementara itu, gempa susulan berkekuatan M 6,8, di kedalaman 1 km, mengguncang wilayah Mindanao pada Senin pagi, menurut badan seimologi Filipina.
Lebih dari 108 ribu orang tinggal di 115 pusat evakuasi di wilayah Surigao del Sur, kata radio DZBB.
Gempa tersebut memicu peringatan tsunami yang kemudian dicabut.
Di Daerah Caraga, khususnya di Surigao del Sur, otoritas penanggulangan bencana regional mengerahkan total sebanyak 30 tim Bantuan Kemanusiaan dan Tanggap Bencana (HADR) untuk membantu unit pemerintah daerah yang terkena dampak gempa kuat tersebut, menurut laporan Kantor Berita Nasional Filipina
Filipina terletak di "Cincin Api", yaitu serangkaian gunung berapi yang mengelilingi Samudera Pasifik yang rentan terhadap aktivitas seismik.
Bulan lalu, gempa berkekuatan M 6,7 mengguncang Pulau Burias Filipina, menewaskan sedikitnya sembilan orang, mengguncang bangunan dan menyebabkan sebagian langit-langit pusat perbelanjaan runtuh.
Kepincut Mobil Listrik Tesla, PM Thailand Bujuk Elon Musk Bangun Pabrik Baru di Negaranya
Pesona mobil Listrik besutan Tesla belakangan telah mencuri perhatian sejumlah negara besar di Asia, termasuk Thailand yang baru – baru ini dikabarkan tengah melobi CEO Tesla Elon Musk untuk membangun pabrik perakitan mobil listrik baru di negaranya.
“Tesla baru – baru melakukan kunjungan ke Thailand, mereka mencari lahan seluas 2.000 rai (320 hektar) untuk membuat kendaraan listrik (EV), tentu momen tersebut kami gunakan sekuat tenaga untuk merayu mereka agar mereka jatuh cinta dengan Thailand” kata Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin dikutip dari Thailandtv.
Tak tanggung – tanggung untuk memikat perhatian Elon Musk, Perdana Menteri Thailand bahkan menawarkan potongan pajak dan juga subsidi dengan nominal yang menggiurkan. Seperti bantuan subsidi senilai 70.000 Baht atau sekitar Rp30 juta untuk pembelian mobil listrik CKD dan CBU dengan kapasitas baterai 10-30 kWh.
Selain itu pemerintah Thailand juga memberlakukan kebijakan pembebasan bea impor untuk komponen utama kendaraan listrik seperti baterai, motor traksi, kompresor untuk EV baterai, sistem manajemen baterai, unit kontrol penggerak, dan gigi reduksi hingga tahun 2025.
Lebih jauh, komite kebijakan kendaraan listrik Thailand juga telah menyetujui untuk mengurangi cukai pada baterai EV dari 8 persen menjadi 1 persen, serta memberikan program subsidi 24 miliar baht untuk industri baterai yang ada di negaranya.
Belum diketahui apakah nantinya Tesla akan sepakat untuk melakukan investasi dengan negara Gajah Putih itu, namun dengan kerjasama ini Tesla dapat memperluas pasar mobil listriknya. Selain itu langkah tersebut juga membantu pemerintah Thailand untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi lewat ekspor kendaraan listrik dalam negeri.
Sebagai informasi sebelumnya merayu Tesla untuk membangun pabrik perakitan mobil Listrik, PM Thavisin pada September tahun lalu sukses menggandeng pabrik otomotif asal China, Build Your Dream atau BYD dan Great Wall Motor berkomitmen untuk membangun fasilitas manufaktur kendaraan listrik di Thailand.
Demi menggenjot produksi di Thailand, kedua perusahaan otomotif ini bahkan rela mengguyurkan investasi dengan total mencapai 1,44 miliar dolar AS atau setara Rp 22,37 triliun (Satuan Kurs 15.528).