Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, SVR, mengatakan Amerika Serikat sedang mengkaji opsi untuk melenyapkan secara fisik para pejabat pemerintah junta militer Niger.
Pemerintah interim Niger, mengabarkan pencabutan kekebalan diplomatik, dan surat kredensial Duta Besar Prancis di negara Afrika itu.
Sejumlah banyak warga Niger, menggelar unjuk rasa di dekat pangkalan militer udara Prancis, dan menuntut pengusiran Duta Besar, serta pasukan negara itu.
Seiring dengan berlanjutnya pemerintahan junta militer di Niger, ancaman berbagai lembaga regional untuk menekan negara ini dan mengembalikan Mohammad Bazoum ke posisi presiden negara ini terus berlanjut.
Komisi Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika menangguhkan keanggotaan Niger dalam organisasi regional ini.
Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika, PSC menentang pengerahan pasukan asing ke Niger, untuk membebaskan Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan, dan apa yang disebut dengan upaya memulihkan konstitusi.
Ketegangan antara negara-negara pesisir Afrika dan Prancis meningkat. Sekaitan dengan ini, Mali saat membalas langkah Prancis dilaporkan menghentikan pemberian visa bagi warga negara Eropa ini.
Pertemuan pejabat tinggi militer anggota ECOWAS yang seharusnya digelar Sabtu ini di kota Accra, ibu kota Ghana, ditunda karena alasan teknis.
Perwakilan dari negara-negara Afrika Barat menghadiri pertemuan di Abuja, ibu kota Nigeria untuk meninjau perkembangan keamanan terkini di Niger yang dilanda kudeta.
Terlepas dari berakhirnya ultimatum ECOWAS kepada dewan militer Niger untuk menyerahkan kekuasaan, tidak ada indikasi bahwa blok tersebut siap untuk mengambil tindakan militer terhadap pelaku kudeta.