Des 11, 2023 20:42 Asia/Jakarta
  • Omar Alieu Touray, presiden Komisi ECOWAS
    Omar Alieu Touray, presiden Komisi ECOWAS

Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mundur dari sikap politik dan ekonomi sebelumnya, serta bersedia mengakui secara resmi pemerintahan baru Niger.

Omar Alieu Touray, presiden Komisi ECOWAS, mengumumkan pada pertemuan organisasi ini di kota Abuja, ibu kota Nigeria: tim yang terdiri dari kepala negara anggota organisasi ini sedang bernegosiasi dengan penguasa militer Niger " pada program transfer kekuasaan jangka pendek".

Para pemimpin komunitas ekonomi negara-negara Afrika Barat memutuskan hubungan mereka dengan Niger setelah militer merebut kekuasaan beberapa waktu lalu dan bahkan mengancam intervensi militer untuk mengembalikan presiden terguling negara ini, Mohamed Bazoum.

Warga NIger dukung pemerintah baru

Pada tanggal 26 Juli 2023, garda presiden Niger melancarkan kudeta terhadap presiden negara saat itu, Mohamed Bazoum, dan kepala pengawal presiden, Abdourahamane Tiani, memperkenalkan dirinya sebagai ketua dewan transisi.

Dewan Militer Niger mengambil alih kekuasaan di negara ini sambil menuntut penarikan pasukan asing, terutama Prancis, dari Niger dan diakhirinya intervensi Paris di negara ini. Sikap ini menyebabkan berdirinya pemerintahan militer disambut baik oleh masyarakat Niger. Di Niger, ratusan pendukung dewan militer berdemonstrasi di depan kedutaan Prancis di ibu kota, Niamey. Mereka menganggap Bazoum sebagai sekutu negara-negara Barat, khususnya Prancis, dan seraya mendukung penggulingannya dari kekuasaan, mereka menuntut agar Barat tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri negaranya.

Di sisi lain, sekutu asing dan regional Niger meningkatkan tekanan terhadap negara ini di bawah pengaruh Prancis. ECOWAS merupakan salah satu lembaga regional yang tidak hanya memutus seluruh hubungan politik dan ekonomi dengan Niger, namun juga mengancam akan menyerang negara tersebut jika Bazoum tidak kembali berkuasa.

Di sisi lain, pemerintahan baru Niger menyatakan dalam aliansi dengan negara-negara Burkina Faso dan Mali bahwa mereka akan menolak intervensi asing.

Abdourahamane Tiani

Kini, beberapa bulan setelah pembentukan pemerintahan baru di Niger, ECOWAS mengumumkan akan melanjutkan hubungannya dengan negara tersebut. Faktanya, desakan penguasa Niger saat ini, yang mendapat dukungan rakyat karena perjuangan melawan kolonialisme Prancis, menyebabkan kegagalan tindakan intervensi asing terhadap negara ini.

Niger adalah salah satu negara terpenting dan berpengaruh di kawasan Afrika Barat, yang, seperti kebanyakan negara di benua ini, tidak hanya kaya akan sumber daya alam, terutama uranium, berlian, emas, dan batu bara; Hal ini juga dianggap penting dari sudut pandang politik dan letak geografis.

Oleh karena itu, nampaknya negara-negara anggota ECOWAS berniat mengambil jalur interaksi dan dialog dengan negara tersebut dibandingkan mengucilkan Niger di kawasan. Terutama, fakta bahwa Niger mendapat dukungan dari dua negara penting lainnya di kawasan ini, yaitu Burkina Faso dan Mali, dan berlanjutnya pertikaian politik mengenai jenis pemerintahan yang berbasis di Niger, dapat membawa konsekuensi yang tidak menguntungkan bagi seluruh wilayah tengah dan barat daya benua Afrika. (MF)

 

Tags