Dua Pejabat Mansour Hadi Akui Kalah di Perang Yaman
(last modified Wed, 01 Dec 2021 09:46:58 GMT )
Des 01, 2021 16:46 Asia/Jakarta
  • dua pejabat pemerintah Mansour Hadi
    dua pejabat pemerintah Mansour Hadi

Meski perang Yaman dipicu oleh permintaan pemerintah terguling Yaman, pimpinan Abd Rabbuh Mansour Hadi dukungan Arab Saudi, sekarang dua pejabat Mansour Hadi mengakui bahwa opsi militer gagal, dan sudah tiba saatnya untuk mengakhiri perang.

Dikutip situs berita ye-now.net, Rabu (1/12/2021), Ketua Shura Council Yaman, Ahmed bin Dagher, dan Wakil Ketua Parlemen pemerintah terguling Yaman, Abdul Aziz Jabbari mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak diakhirinya segera perang Yaman.
 
Dalam pernyataan itu disebutkan, "Apa yang terjadi sejak kudeta kelompok Houthi terhadap pemerintah legal, dan upaya mengembalikan pemerintah Yaman ke tampuk kekuasaan, sudah bukan rahasia lagi. Masalahnya menjadi lebih jelas sekarang, bahwa opsi militer membentur jalan buntu, dan kekalahan kami hampir diumumkan."
 
Di bagian lain statemen tersebut dijelaskan, media tidak melaporkan situasi Yaman dengan benar, kondisinya sangat mengenaskan, semua ini bukan disebabkan oleh orang-orang Yaman, walaupun penyelesaiannya mungkin saja oleh orang Yaman. Rakyat Yaman menderita karena kelaparan dan penyakit, dan berada di ambang kelaparan nyata.
 
Dua pejabat pemerintah Mansour Hadi menambahkan, "Militer kami berperang dengan kemampuan minimal, nilai mata uang nasional anjlok, gangguan keamanan dan korupsi di mana-mana, dan pembayaran gaji pegawai terhenti." 
 
"Kami tahu dan Koalisi Arab juga tahu, kebijakan-kebijakan yang memicu pertempuran melawan Houthi, telah menyeret Yaman ke arah yang bertentangan dengan tujuan awal Operasi Badai Penentu," imbuhnya. 
 
Dua pejabat pemerintah terguling Yaman pro-Saudi itu mendesak pembentukan sebuah Koalisi Nasional untuk mengakhiri perang, menggelar dialog nasional komprehensif yang diikuti semua pihak, diawasi lembaga internasional, dan mendapat dukungan nasional. Tujuannya untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh dengan bersandar pada sumber-sumber nasional. (HS)