Palestina Semakin Solid dan Zionis Justru Ketakutan
(last modified Thu, 13 Jan 2022 01:45:56 GMT )
Jan 13, 2022 08:45 Asia/Jakarta

Khaled al-Batsh, salah satu pemimpin gerakan Jihad Islam Palestina menyatakan bahwa Pertempuran Pedang Quds atau Saif al-Quds adalah perkembangan strategis dalam konflik dengan rezim pendudukan Quds, yang membawa kawasan ke konstelasi baru.

Tidak diragukan lagi bahwa acuan pemimpin Perlawanan Palestina ini adalah pada kemampuan dan daya tangkal yang diperoleh Perlawanan Palestina dari mengandalkan kemampuannya dan telah mencegah berlanjutnya agresi rezim Zionis.

Al-Batsh juga memperingatkan bahaya melanjutkan agresi rezim Zionis terhadap Quds.

Khaled al-Batsh, salah satu pemimpin gerakan Jihad Islam Palestina

Menurutnya, "Setiap serangan terhadap Quds akan memicu pertempuran regional, sementara senjata Perlawanan dan peluncur-peluncur rudal akan diaktifkan untuk menargetkan musuh dari segala arah."

Sementara itu, anggota senior Jihad Islam ini memperingatkan rezim Zionis agar tidak melakukan kebodohan terhadap Perlawanan dan agresi terhadap Palestina. Karena Perlawanan Palestina saat ini berada dalam kondisi yang paling kuat.

Baca juga: Hamas dan Fatah Diundang Rusia untuk Pertemuan Rekonsiliasi

Di sisi lain, berbagai berita dan laporan dari Wilayah Pendudukan menunjukkan bahwa rezim Zionis melanjutkan agresinya terhadap Palestina di Tepi Barat.

Salah satu alasan berlanjutnya agresi militer Zionis terhadap Palestina dan intensifikasi penumpasan terhadap penduduk Tepi Barat adalah ketakutan rezim Zionis akan terbentuknya segala bentuk persatuan. Karena bila itu terjadi berarti Palestina akan menjadi lebih kuat.

Dalam hal ini, seperti yang telah berulang kali ditekankan oleh para pemimpin dan komandan Perlawanan Palestina, Khaled al-Batsh menekankan dalam pidatonya bahwa cara untuk melindungi hak-hak nasional Palestina dan memulihkan hak-hak ini adalah dengan mencapai persatuan nasional atas dasar mendukung prinsip, memperkuat Perlawanan bangsa Palestina dan mewujudkan partisipasi nasional.

Khaled al-Batsh, salah satu pemimpin gerakan Jihad Islam Palestina menyatakan bahwa Pertempuran Pedang Quds atau Saif al-Quds adalah perkembangan strategis dalam konflik dengan rezim pendudukan Quds, yang membawa kawasan ke konstelasi baru.

Para pemimpin Perlawanan Palestina menyadari rasa kesiapan di antara orang-orang Palestina, dan menekankan perlunya dibentuk kepemimpinan nasional dan terpadu dari perlawanan rakyat. Mereka menyerukan pembentukan komite dukungan rakyat untuk menghadapi para pemukim zionis dan menghentikan agresi mereka terhadap rakyat Palestina di Quds dan di Tepi Barat.

Sementara itu, sumber-sumber berita Palestina melaporkan bahwa lima kelompok Palestina (Hamas, Fatah, Jihad Islam, Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, PFLP dan Front Rakyat - Komando Umum, PFLP-GC) akan segera berkumpul untuk menghadiri pertemuan di Aljazair.

Dengan demikian, "kata kunci adalah persatuan di antara orang-orang Palestina" telah menyebabkan kepanikan di kalangan pejabat Zionis, yang telah menyebabkan tindakan mereka baru-baru ini di Tepi Barat dan Quds yang diduduki.

Baca juga: Hamas: Rakyat Palestina Tidak akan Menyerah Lawan Penindas !

Mengingat penekanan kelompok-kelompok nasionalis dan islamis Palestina pada perlunya menciptakan persatuan dan konvergensi di antara mereka, rezim Zionis tampaknya meningkatkan tindakan kerasnya terhadap warga Palestina dalam beberapa hari dan minggu mendatang.

Hal itu dilakukan untuk mencegah pembentukan persatuan nasional dan rekonsiliasi di antara orang-orang Palestina. Namun berbagai bukti menunjukkan bahwa orang-orang Palestina di Tepi Barat telah lebih percaya dari sebelumnya pada efektivitas dan ketahanan Perlawanan.

Demonstrasi menentang pendudukan rezim Zionis di Tepi Barat

Mereka telah sampai pada kesimpulan bahwa pendekatan kompromi untuk berdialog dengan rezim Zionis akan mengakibatkan mereka menyerah, pada saat yang sama, tekanan dan represi akan semakin meningkat terhadap mereka.

Dalam hal ini, pertempuran "Pedang Quds" telah menjadi model bagi mereka, yang membuktikan kerapuhan kekuatan dan klaim rezim Zionis. Akibatnya, Tepi Barat Palestina juga mencoba untuk melangkah di arah Perlawanan dan mendukungnya.

Tags