Jihad Islam: Perang "Pedang al-Quds" Masih Terbuka
(last modified Fri, 18 Feb 2022 09:25:23 GMT )
Feb 18, 2022 16:25 Asia/Jakarta
  • Ahmed al-Modallal, anggota Jihad Islam Palestina.
    Ahmed al-Modallal, anggota Jihad Islam Palestina.

Seorang anggota Jihad Islam Palestina menekankan bahwa pertempuran "Pedang al-Quds" masih terbuka dan pedang ini tidak akan disarungkan sampai penjajah, rezim Zionis Israel, menghentikan proyek Yahudisasinya.

Perang yang dikobarkan Israel terhadap Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dimulai pada 10 Mei 2021 dan berakhir pada 21 Mei 2021.

Perang yang dikenal sebagai "Pedang al-Quds" ini berhenti setelah kabinet rezim Zionis meminta gencatan senjata melalui mediasi beberapa aktor asing karena ketidakmampuan militer rezim ilegal itu dalam menghadapi serangan balasan para pejuang Palestina.

Jaringan al-Aqsa pada hari Kamis (17/2/2022) melaporkan bahwa Ahmed al-Modallal, anggota senior Jihad Islam Palestina menyebut al-Quds sebagai pusat konflik antara Palestina dan rezim Zionis.

Dia menekankan bahwa bentrokan tidak akan berakhir selama al-Quds diduduki oleh Zionis, dan tidak mungkin bahwa rakyat Palestina, khususnya warga Gaza, akan melupakan al-Quds.

"Perjuangan rakyat Palestina di lingkungan Shekh Jarrah adalah perjuangan Muqawama dan rakyat tanah ini, dan mereka tidak akan kekurangan fasilitas untuk mempertahankan tanah mereka," tegasnya.

Al-Modallal mengatakan, warga Palestina di Tepi Barat dan al-Quds harus yakin bahwa musuh ini hanya memahami bahasa perlawanan dan konflik, dan perang dengan rezim Zionis adalah perang kemauan (keinginan), dan keinginan orang-orang Palestina tidak mungkin untuk dipatahkan.

Selama 50 tahun terakhir, rezim penjajah al-Quds telah melakukan Yahudisasi di kota ini, namun tidak berhasil. (RA)

Tags