Kabinet Zionis Terancam Bubar, Bennett Ketar-Ketir
Perdana Menteri Rezim Zionis, Naftali Bennett mengerahkan segenap cara untuk mencegah supaya kabinetnya tidak bubar, dan menyalahkan perwakilan partai dari koalisi kabinetnya yang mengundurkan diri sebagai penyebabnya.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett hari Rabu (13/4/2022) mengklaim bahwa dua anggota oposisi di kabinetnya berada di bawah tekanan kuat dari oposisi sayap kanan yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu untuk merusak keberlanjutan kabinetnya
Sami Abu Shahad, kepala Koalisi Gabungan Partai Arab di Knesset Israel telah mengumumkan akan menggulingkan kabinet Naftali Bennett setelah masa libur di Knesset.
Menurut Al-Sharq Al-Awsat hari Rabu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennettmenyatakan bahwa dia tidak setuju atau menolak tawaran apa pun untuk bergabung dengan kabinet maupun koalisi.
Bennett juga mengesampingkan pemilihan awal, menekankan bahwa kabinetnya akan terus bekerja. Abu Shahad mengatakan koalisi gabungan tidak akan memilih Benjamin Netanyahu, dan pemilu awal harus diadakan di Israel.
Jajak pendapat di Wilayah Pendudukan juga menunjukkan bahwa koalisi saat ini dipimpin Bennett akan kehilangan seperlima dari kekuatannya dalam pemilu, olek karena itulah Bennett sedang mencoba menyelamatkan kabinetnya.
Sementara itu, ketika oposisi sayap kanan yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha untuk menggulingkan kabinet Bennett dan selanjutnya memisahkan partai-partai dari koalisi Bennett, koalisi gabungan partai-partai Arab di Knesset mengupayakan mosi tidak percaya pada Bennett. yang bisa mengarah pada penggulingan kabinet rezim Zionis saat ini.(PH)