Menjelang Arbain, Makam Amirul Mukminin as Penuh Peziarah (1)
(last modified Sat, 10 Sep 2022 08:11:26 GMT )
Sep 10, 2022 15:11 Asia/Jakarta
  • Kompleks Haram Suci Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib as di Najaf, Irak.
    Kompleks Haram Suci Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib as di Najaf, Irak.

Kompleks Haram Suci Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib as di Najaf, Irak penuh peziarah yang akan bergerak menuju Karbala untuk menghadiri Arbain.

Sebelum mulai perjalanan dari kota Najaf ke Karbala, mereka menziarahi makam Imam Ali as di kota Najaf.

Tanggal 20 Safar, yang tahun ini jatuh pada hari Sabtu, 17 September 2022 diperingati sebagai Hari Arbain Imam Husein as oleh Umat Muslim dan pecinta Ahlul Bait as di seluruh dunia.

Jutaan peziarah dari berbagai daerah di Irak dan negara-negara dunia mengunjungi kota Karbala untuk menghadiri acara Arbain. Sebagian besar dari mereka melakukan perjalanan jalan kaki dari kota Najaf ke Karbala.

Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.

Jutaan pecinta Ahlul Bait Rasulullah Saw melakukan perjalanan ke Karbala untuk menghadiri Arbain setiap tahunnya guna mengenang kesyahidan Imam Husein as, keluarga dan para sahabatnya.

Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya gugur syahid pada 10 Muharam 61 Hijriah di Karbala atau yang dikenal dengan Tragedi Asyura.

Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.

Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.

Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw. (RA)

 

Tags