Netanyahu: Perjanjian dengan Lebanon Berarti Menyerah kepada Hizbullah
(last modified Tue, 01 Nov 2022 07:52:12 GMT )
Nov 01, 2022 14:52 Asia/Jakarta
  • Netanyahu: Perjanjian dengan Lebanon Berarti Menyerah kepada Hizbullah

Pemimpin oposisi Rezim Zionis menganggap kesepakatan dengan Lebanon tentang demarkasi perbatasan laut sebagai penyerahan penuh kepada Hizbullah.

Al-Alam melaporkan, Benyamin Netanyahu, Mantan Perdana Menteri dan Kepala Oposisi Rezim Zionis saat ini pada Senin (31/10/2022) malam mengatakan,"Yair Lapid (Perdana Menteri) dan Benny Gantz (Menteri Perang),  tidak pernah berusaha untuk mengekstraksi gas dari bawah laut. Itulah sebabnya mereka menandatangani perjanjian ini, yang merupakan penyerahan total kepada Hizbullah,".

Netanyahu mengklaim, jika dia berhasil mengambil posisi sebagai perdana menteri, maka akan membatalkan perjanjian dengan Lebanon.

Sejak Oktober 2020, negosiasi teknis antara rezim Zionis dan Lebanon untuk menyelesaikan sengketa perbatasan laut dimulai dengan mediasi Amerika Serikat. Terakhir, dokumen kesepakatan akhir penarikan garis perbatasan  antara Lebanon dan Rezim Zionis ditandatangani oleh Presiden Lebanon dan Perdana Menteri rezim Zionis Kamis lalu.

Sheikh Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon memandang pembentukan perjanjian perbatasan laut antara Lebanon dan Rezim Zionis sebagai prestasi nasional, dengan menegaskan, "Jika pemerintah tidak mendukung perlawanan, dan perlawanan tidak berdiri di samping pemerintah, maka kita tidak akan pernah bisa mencapai hasil yang begitu penting,".(PH)

 

Tags