Transformasi Asia Barat, 3 Desember 2022
(last modified Sat, 03 Dec 2022 07:51:07 GMT )
Des 03, 2022 14:51 Asia/Jakarta
  • PM Irak Mohammad Shia\' Al Sudani
    PM Irak Mohammad Shia\' Al Sudani

Dinamika di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; PM baru Irak Tegaskan Perluas Kerja Sama dengan Iran.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti; Menlu Irak: Hubungan dengan Iran Erat, Anggota Parlemen Zionis: Qatar Musuh Kami !, Jenderal Zionis: Kabinet Netanyahu Hancurkan Tentara Israel, Faisal Mekdad: Palestina masih Menjadi Isu Utama Suriah, Parlemen Lebanon kembali Gagal Pilih Presiden, Pejuang Palestina Uji Rudal Baru di Pantai Gaza.

Al-Sudani: Kami akan Melanjutkan Peningkatan Kerja Sama Bilateral dengan Iran

Perdana Menteri Irak, Mohammad Shia' Al Sudani seraya menyebut positif hasil kunjungan pertamanya ke Iran, meminta peningkatan kerja sama bilateral dengan Tehran.

Al Sudani bertemu dengan Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi

Menurut laporan Tansim News Kamis (1/12/2022), Mohammad Shia' Al Sudani Rabu (30/11/2022) usai berziarah ke makam suci Imam Ridha as di kota Mashhad, mengakhiri kunjungan resminya ke Iran.

Sekembalinya ke Banghdad, Al Sudani di akun Twitternya menulis, "Kami memiliki percakapan serius dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei dan juga dengan petinggi Iran."

Perdana menteri Irak ini menambahkan, "Kami menantikan lebih banyak kerja sama bilateral dengan Republik Islam Iran dengan tujuan memajukan masalah keamanan, ekonomi, budaya, dan pariwisata agama."

Irak memiliki kedekatan paling tinggi dari sisi budaya dan mazhab dengan Iran di antara negara-negara Arab Asia Barat. Memiliki perbatasan terpanjang di antara tetangga (sekitar 1258 km perbatasan darat dan 351 km perbatasan air), ikatan ras, sejarah, bahasa, kesamaan agama dan adanya ancaman dan keamanan bersama dan kepentingan ekonomi dianggap poin penting di hubungan Iran-Irak.

Menlu Irak: Hubungan dengan Iran Erat

Menteri Luar Negeri Irak menggambarkan hubungan negaranya dengan Iran selama ini kuat dan erat.

Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein hari Minggu (27/11/2022) mengatakan bahwa Baghdad sedang berusaha mendekatkan pandangan negara-negara tetangga Irak.

"Irak bekerja untuk mereformasi hubungan antara negara-negara tetangga demi memastikan keamanan kawasan," ujar menlu Irak.

Fuad Hussein menilai keamanan kolektif di kawasan memiliki dampak positif pada situasi keamanan di dalam Irak.

"Hubungan kami dengan negara tetangga, termasuk Iran kuat dan erat. Kami juga berulang kali mencoba mendekatkan hubungan antara Iran dan negara-negara Teluk (Persia). Sebab, hal ini akan menguntungkan Irak. Bagaimanapun keamanan di kawasan akan berdampak positif pada situasi keamanan di dalam Irak," tegasnya.

Menteri Luar Negeri Irak juga menegaskan bahwa Konferensi Pertama Baghdad diadakan untuk mendekatkan negara -negara tetangga, dan konferensi berikutnya akan diadakan di Yordania yang akan dihadiri Bahrain.

Anggota Parlemen Zionis: Qatar Musuh Kami !

Seorang anggota Parlemen Rezim Zionis, Knesset mengatakan, Qatar adalah negara yang anti-Israel, dan musuh besar Tel Aviv.

Dikutip stasiun televisi Alalam, Minggu (27/11/2022), Amichai Chikli di akun Twitternya menunjukkan kemarahan atas boikot yang dilakukan para penonton Piala Dunia 2022 Qatar, asal negara-negara Muslim, terhadap wartawan Israel.

Knesset

Anggota Parlemen Rezim Zionis itu menegaskan, "Qatar adalah musuh kami, dan negara ini sama sekali tidak bisa diharapkan."

Wartawan Israel yang datang ke Qatar untuk meliput Piala Dunia 2022, mengaku dijauhi oleh para penonton dari negara-negara Arab yang ingin diwawancarainya.

Salah seorang penonton Piala Dunia Qatar 2022 dari salah satu negara Arab, bahkan mengatakan kepada wartawan Israel, "Anda tidak diterima di sini, tidak ada Israel yang ada hanya Palestina."

Jenderal Zionis: Kabinet Netanyahu Hancurkan Tentara Israel

Mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rezim Zionis mengatakan, "Kabinet mendatang rezim ini yang dipimpin oleh Benyamin Netanyahu akan menghancurkan militer,".

Radio Israel melaporkan, Jenderal Gadi Eizenkot, Mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rezim Zionis dalam sebuah pernyataan hari Selasa (29/11/2022) mengatakan, "Tindakan kabinet Israel yang akan datang dapat memicu disintegrasi di tubuh militer".

"Perilaku koalisi kabinet masa depan (kabinet koalisi Netanyahu) akan melemahkan kekuatan komando di tentara Israel dan akan merusak kepercayaan orang Israel dan dapat menyebabkan disintegrasi militer," ujar jenderal Zionis ini.

Netanyahu

Eizenkot juga mengkritik tindakan Benjamin Netanyahu menunjuk Itamar Ben-Guyer, sebagai menteri keamanan internal dengan mengatakan, "Memberikan jabatan yang besar kepada Ben-Guyer, termasuk pasukan polisi di Tepi Barat, dapat membahayakan keamanan Israel,".

Pakar politik menilai kabinet baru rezim Zionis, yang akan mulai menjabat setelah lima tahun kebuntuan politik, sebagai salah satu kabinet paling radikal dan korup dalam sejarah Israel.

Itamar Ben-Guyer dikenal sebagai orang yang memainkan peran dalam sebagian besar konflik antara pemukim Zionis dan warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan wilayah pendudukan, khususnya Quds Timur dalam beberapa tahun terakhir terakhir.

Faisal Mekdad: Palestina masih Menjadi Isu Utama Suriah

Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad di pertemuan dengan Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menekankan sikap Damaskus dalam membela Palestina.

Kantor berita Suriah (SANA) melaporkan, Faisal Mekdad saat bertemu dengan Azzam al-Ahmad, anggota Komite Eksekutif PLO mengatakan, Suriah mendukung bangsa Palestina dan haknya dalam menentukan nasib sendiri serta pembentukan negara independen di wilayahnya dengan ibu kota Quds.

Faisal Mekdad

Mekdad juga mengecam rencana pembangunan distrik Zionis di bumi Palestina dan dukungan Barat atas masalah ini.

Sementara itu, Azzam al-Ahmad seraya memaparkan secara rinci kondisi sulit Palestina dan perjuangan rakyat negara ini melawan Zionis mengatakan, Suriah tidak pernah berhenti mendukung isu Palestina.

Seraya menjelaskan bahwa Suriah telah membayar mahal karena mendukung Palestina, Azzam al-Ahmad menjelaskan, dunia harus melihat ketertindasan bangsa Palestina dan kebijakan Yahudisasi rezim Israel.

Rezim Zionis dengan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina dan membangun pemukiman Zionis di atas tanah warga tertindas ini, berencana mengubah demografi dan struktur geografi wilayah Palestina serta memberi citra Yahudi wilayah tersebut.

Parlemen Lebanon kembali Gagal Pilih Presiden

Anggota parlemen Lebanon Kamis (1/12/2022) di sidang ke-8 untuk memilih presiden baru negara ini gagal meraih kesepakatan.

Seperti dilaporkan laman al-Ahed, sidang hari ini parlemen Lebanon untuk memilih presiden baru seperti tujuh sidang sebelumnya, tidak mencapai kesepakatan.

Sidang ke-8 parlemen Lebanon untuk memilih presiden negara ini digelar ketika tujuh sidang sebelumnya para anggota juga gagal mencapai kesepakatan untuk memilih presiden.

Ketua Parlemen Nabi Berri di akhir sidang menentukan Kamis depan akan digelar sidang palemen ke-9 untuk memilih presiden.

Sejumlah elit politik menyebut kegagalan parlemen memilih presiden baru karena sabotase Partai Lebanese Forces (LF), pimpinan Samir Geagea. Sumber ini menekankan bahwa Partai Lebanene Forces setelah kekalahannya di pemilihan ketua parlemen dan pemilihan kembali Nabih Berri sebagai ketua parlemen Lebanon, memutuskan membalas partai politik Lebanon lainnya dengan mensabotase pemilihan presiden baru.

Sementara itu, jika presiden baru gagal ditunjuk, maka kevakuman politik di negara ini akan meningkat, khususnya mengingat berakhirnya masa jabatan Michel Aoun, ia berdasarkan konstitusi mengumumkan pembubaran pemerintahan memajukan urusan.

Pejuang Palestina Uji Rudal Baru di Pantai Gaza

Muqawama Palestina Kamis (1/12/2022) pagi dilaporkan menguji coba rudal baru di pantai Gaza.

Seperti dilaporkan laman Shehab News, selama uji coba tersebut, muqawama Palestina menembahkkan tiga rudal ke pantai.

Image Caption

Kubu muqawama Palestina di Jalur Gaza selama beberapa tahun terakhir, melakukan uji coba rudal dari pantai Gaza untuk meningkatkan kemampuan militer dan menjaga kesiapannya.

Muqawama Palestina di perang Pedang Quds berhasil membuat rezim Zionis lengah dengan memanfaatkan rudalnya, dan berhasil menarget mayoritas titik di bumi pendudukan.

Peningkatan kemampuan rudal dan meluasnya kapasitas militer muqawama Palestina termasuk di sektor produksi dan uji coba beragam rudal dilakukan dengan tujuan pertahanan dan melawan balik serangan udara dan rudal Zionis serta penargetan warga dan instalasi Palestina.