2022; Tahun Muqawama
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i136190-2022_tahun_muqawama
Ahmad al-Mudallal, salah satu pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan, 2022 tak diragukan lagi adalah tahun muqawama Palestina.
(last modified 2025-12-02T14:34:16+00:00 )
Des 25, 2022 21:50 Asia/Jakarta
  • Faksi muqawama baru Arin al-Aswad
    Faksi muqawama baru Arin al-Aswad

Ahmad al-Mudallal, salah satu pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan, 2022 tak diragukan lagi adalah tahun muqawama Palestina.

Terkait statemen Ahmad al-Mudallal dan mengapa 2022 disebut sebagai tahun muqawama, ada sejumlah alasan.

Pertama, di tahun 2022, terbentuk berbagai faksi muqawama baru yang menekankan perjuangan melawan rezim Zionis Israel. Berdasarkan sejumlah laporan, di tahun tersebut, muncul 7 kelompok muqawama baru dan Arin al-Aswad salah satu kolompok paling terkenal di antara kelompok muqawama baru ini. Pembentukan kelompok muqawama ini sama halnya bahwa muqawama dan resistensi di antara faksi Palestina tidak hanya sebatas pada kelompok lama seperti Hamas dan Jihad Islam Palestina, dan terbentuk kelompok baru dengan generasi baru Palestina yang memiliki tekad serius dalam berjuang melawan rezim Zionis.

Pejuang Hamas

Alasan kedua adalah wilayah geografis kelompok perlawanan telah meninggalkan Jalur Gaza dan Tepi Barat telah dipersenjatai. Mempersenjatai Tepi Barat merupakan perkembangan penting dalam konflik antara Palestina dan Israel, dan itu mewakili penerimaan perlawanan sebagai cara terpenting untuk menghadapi rezim Zionis oleh kelompok-kelompok yang berbasis di Tepi Barat, termasuk gerakan Fatah. Oleh karena itu, ancaman perlawanan terhadap rezim Zionis semakin meningkat dan tidak lagi terbatas di Jalur Gaza.

Alasan ketiga adalah bahwa wilayah geografis operasi kelompok perlawanan telah menembus wilayah di bawah kendali rezim pendudukan, terutama Tel Aviv, ibu kota rezim ilegal ini. Isu ini telah meningkatkan teror di kalangan Zionis dan bahkan menimbulkan kekhawatiran di antara otoritas dan media Zionis. Pada saat yang sama, masalah ini membuktikan bahwa rezim pendudukan Zionis menghadapi kelemahan dan kerentanan keamanan dan intelijen.

Alasan keempat adalah pada tahun 2022, lebih banyak persatuan terlihat di antara kelompok-kelompok Palestina. Persatuan ini terlihat selama perang rezim Zionis melawan Jihad Islam Palestina, dan gerakan Hamas membantu Jihad Islam. Dengan perang ini, rezim Zionis berusaha menciptakan perpecahan antara Hamas dan Jihad Islam Palestina, namun tidak berhasil.

Sekaitan dengan ini, Khaled Al-Qaddumi, wakil Hamas di Iran, menilai prestasi pertama di perang Gaza adalah memperkuat medan tempur dan pengambilan keputusan bersama antara faksi muqawama, dan mengatakan setiap langkah rezim Zionis akan menuai respon keras dari faksi muqawama.

Mengingat alasan di atas, dapat dikatakan bahwa muqawama Palestina di tahun 2022 di banding dengan tahun-tahun sebelumnya kian kuat dan dengan bersandar pada kekuatannya sendiri, mereka berhasil memberi pukulan keras kepada rezim Zionis.

Tapi poin yang patut disebutkan adalah pengokohan resistensi di antara faksi muqawama juga harus dibayar mahal oleh kelompok ini. Rezim Zionis yang lemah dalam menghadapi opsi perjuangan dan resistensi faksi muqawama, memilih untuk meningkatkan kejahatannya. Kejahatan ini menewaskan dan melukai banyak warga Palestina termasuk anak-anak. (MF)