Media Zionis Beberkan Proyek Baru Saudi untuk Palestina
-
bendera Palestina
Media Rezim Zionis mengungkap program baru Arab Saudi untuk Palestina, yang di dalamnya beberapa bagian Tepi Barat, dan Jalur Gaza akan digabungkan dengan Yordania, sehingga tidak perlu lagi membentuk negara Palestina beribu kota Al Quds.
Kanal 7 stasiun televisi Rezim Zionis, Senin (6/3/2023) melaporkan, program baru Saudi untuk menyelesaikan masalah Palestina, bertentangan dengan program tahun 2002, yang mengharuskan Israel keluar dari seluruh Wilayah pendudukan 1968, dan mengakui secara resmi negara merdeka Palestina, beribu kota Al Quds, dan sebagai kompensasinya perdamaian menyeluruh.
Menurut televisi Israel itu, berdasarkan program baru Saudi, Amman, ibu kota Yordania saat ini akan menjadi ibu kota Kerajaan Palestina Hashemi, sehingga tidak perlu lagi mendirikan negara Palestina dengan ibu kota Al Quds.
Kanal 7 TV Israel juga mengabarkan perundingan rahasia Raja Yordania Abdullah II, Kepala Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas, dan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, untuk membahas masalah ini, dan kesiapan mereka merealisasikannya.
Padahal menurut program normalisasi yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab PBB sejak tahun 2016, harus didirikan dua negara yaitu Palestina dan Israel di Wilayah pendudukan.
Sementara Republik Islam Iran, mendukung hak legal rakyat Palestina untuk mengakhiri pendudukan Rezim Zionis, dan mengajukan solusi referendum yang diikuti semua warga Palestina, guna menentukan nasib Wilayah pendudukan. (HS)