Transformasi Asia Barat, 18 Maret 2023
Perkembangan di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya, gugurnya 88 warga Palestina di tangan rezim Zionis dalam waktu tiga bulan terakhir.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa 88 warga Palestina telah gugur syahid oleh pasukan Zionis sejak awal tahun 2023.
Kejahatan yang dilakukan Zionis terhadap warga Palestina meningkat sejak September 2020, ketika kesepakatan normalisasi hubungan antara rezim Zionis dan beberapa negara Arab ditandatangani.
Namun, sejak kabinet baru Benjamin Netanyahu mulai menjabat pada akhir Desember 2022, kejahatan itu jelas meningkat.
Bahrain Ingin Jalin Hubungan Diplomatik dengan Iran
Kepala delegasi parlemen Iran pada Konferensi Uni Parlemen Sedunia (IPU) ke-146 menyatakan bahwa setelah Arab Saudi, Bahrain ingin melanjutkan hubungan politik dengan Iran.
Perwakilan parlemen dari 178 negara, termasuk perwakilan delegasi parlemen Republik Islam Iran bertemu di Manama, Bahrain, untuk mengadakan konferensi ke-146.
Slogan KTT IPU tahun ini mengenai upaya mempromosikan hidup berdampingan secara damai dan budaya toleransi.
Pertemuan IPU akan berlanjut hingga Rabu yang dipimpin oleh parlemen Bahrain.
Mojtaba Reza Khah, selaku kepala delegasi parlemen Iran di KTT IPU secara terpisah bertemu dengan Ketua Parlemen Bahrain dan delegasi parlemen Uni Emirat (UEA) untuk membahas perluasan hubungan parlemen, serta politik dan ekonomi bilateral.
Usai pertemuan tersebut, Reza Khah hari Sabtu (11/3/2023) mengatakan bahwa Bahrain antusias untuk melanjutkan kembali hubungan politik dengan Iran dan membuka kembali kedutaannya di Tehran.
"Para pejabat tinggi Bahrain ingin menghidupkan kembali jalur udara langsung antara Manama dan Tehran, juga kota-kota lain seperti Mashhad, Shiraz dan Isfahan," ujar anggota parlemen Iran ini.
Dalam pertemuan dengan delegasi dari Uni Emirat Arab dibahas masalah peningkatan hubungan ekonomi antara Iran dan UEA dengan target 80 miliar dolar dalam lima tahun ke depan.
Uaya pemulihan hubungan diplomatik antara Iran dan Bahrain mengemuka bersamaan dengan kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi di Beijing pada Jumat,10 Maret 2023 untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun terhenti.
Menurut kesepakatan tersebut, menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi akan bertemu satu sama lain selama maksimal dua bulan ke depan, dan memberikan landasan implementasi untuk pertukaran duta besar dan pembukaan kembali kedutaannya masing-masing, serta persyaratan lain untuk dimulainya kembali hubungan diplomatik bilateral.
Unjuk Rasa Zionis Menentang Netanyahu Terus Berlanjut
Ribuan orang Zionis memprotes pemerintah ekstremis Benjamin Netanyahu di Tel Aviv dan kota-kota lain di wilayah pendudukan pada Sabtu malam yang melanjutkan rangkaian aksi unjuk rasa selama beberapa pekan berturut-turut.
Netanyahu, yang telah diadili selama bertahun-tahun atas tuduhan korupsi, penyuapan, dan pengkhianatan kepercayaan, berniat membatalkan persidangannya dengan bantuan menteri kehakiman rezim melalui reformasi sistem peradilan yang diusungnya.
Selama beberapa pekan terakhir, puluhan kota dari utara ke selatan wilayah pendudukan, termasuk Tel Aviv, Haifa, Quds, Beersheba, Rishon Letzion dan Herzliya, menjadi tempat demonstrasi menentang kabinet sayap kanan bentukan Netanyahu.
Demonstrasi ini diadakan di bawah bayang-bayang konflik sengit antara koalisi kabinet sayap kanan yang dipimpin oleh Netanyahu dan faksi oposisi yang dipimpin oleh Yair Lapid, mantan perdana menteri rezim Zionis.
Para pemimpin oposisi rezim Zionis menganggap reformasi yudisial kabinet Netanyahu untuk melemahkan sistem peradilan dan upaya Netanyahu untuk mencegah persidangannya atas tiga kasus korupsi dan penyuapan,
Mereka percaya bahwa tindakan kabinet ini akan menyert Israel ke dalam konflik, perang saudara, dan keruntuhannya.
Menlu Arab Saudi Umumkan Siap Dialog dengan Suriah
Setelah mencapai kesepakatan dengan Iran untuk melanjutkan hubungan diplomatiknya, menteri luar negeri Arab Saudi menyerukan negosiasi dengan pemerintah Suriah.
Seiring dimulainya krisis Suriah pada tahun 2011, pemerintah Arab Saudi dan sejumlah negara Arab lainnya menjadi pendukung utama kelompok teroris yang menentang pemerintah Damaskus, dan memutuskan hubungan mereka dengan Suriah dan menutup kedutaannya.
Menteri Luar Negeri Saudi dalam statemen yang disampaikan di Konferensi Keamanan Munich baru-baru ini menyinggung perubahan posisi politik negaranya terhadap Suriah dan mengakui kegagalan untuk menggulingkan Bashar Assad setelah melakukan upayanya selama bertahun-tahun.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan dalam sebuah wawancara dengan jaringan media Saudi Al-Arabiya, pada Sabtu (11/3/2023) malam mengumumkan upaya Arab Saudi untuk membangun dialog dengan Damaskus.
"Kita harus menemukan pendekatan baru di Suriah, dan ini mau tidak mau membutuhkan dialog dengan pemerintah negara ini,"ujar Bin Farhan.
"Arab Saudi dan negara-negara Arab sedang menyusun formula yang tepat untuk dialog ini dengan dukungan konsultasi mitra internasional," tegasnya.
Menteri Luar Negeri Saudi lebih lanjut menekankan bahwa kita harus menemukan cara untuk mengatasi tantangan yang disebabkan oleh situasi pengungsi saat ini dan kondisi kemanusiaan di dalam Suriah.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan bahwa mengisolasi Damaskus adalah tugas yang sia-sia.
Jet Tempur Rezim Zionis Serang Suriah, Tiga Tentara Terluka
Serangan terbaru jet-jet tempur Rezim Zionis, ke wilayah barat Suriah, menyebabkan tiga personel militer negara ini terluka.
Kantor berita SANA, Minggu (12/3/2023) melaporkan, jet-jet tempur Rezim Zionis melancarkan serangan ke wilayah Masyaf di Provinsi Hama, barat Suriah.
Media lokal Suriah mengabarkan bahwa serangan Rezim Zionis ini secara terarah menargetkan daerah tertentu di Masyaf.
Satu jam setelah serangan, Kementerian Pertahanan Suriah mengumumkan, hari Minggu pagi sekitar pukul 7:15, Israel menembakkan sejumlah rudal dari arah Lebanon, ke beberapa lokasi di Tartus, dan Hama.
Ditambahkannya, sistem pertahanan udara Suriah, menghadang rudal-rudal Israel, dan berhasil menjatuhkan beberapa rudal tersebut.
Menurut keterangan Kemenhan Suriah, serangan udara Rezim Zionis kali ini menyebabkan tiga personel militer Suriah, terluka, dan menimbulkan kerusakan materi.
Sebelumnya jet-jet tempur Rezim Zionis juga menyerang bandara internasional Aleppo, yang digunakan sebagai jalur pasokan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Suriah.
Menlu Saudi Optimis Masa Depan Hubungan dengan Iran Cerah
Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengaku optimis bahwa masa depan hubungan negaranya dengan Republik Islam Iran, akan cerah.
Faisal bin Farhan, Minggu (12/3/2023) dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Arabiya mengatakan, "Kesepakatan dengan Iran adalah buah dari perundingan selama dua tahun, dan di akhir perundingan, kami mencapai sejumlah kesepahaman terkait prinsip bertetangga yang baik, penghormatan atas kedaulatan nasional setiap negara, dan penyelesaian semua masalah terkait keamanan regional."
Ia menambahkan, "Arab Saudi merasa yakin bahwa dialog adalah jalan yang paling efektif untuk menyelesaikan semua permasalahan."
Terkait masa depan hubungan Saudi dan Iran, Faisal bin Farhan menjelaskan, "Saudi memandang masa depan dengan pandangan optimis, dan menaruh harapan pada penguatan hubungan serta jaminan atas kepentingan semua negara kawasan, dan dukungan atas keamanan kawasan. Inilah yang kami cari."
Saudi akan Gelar Pertemuan Petinggi Arab Dihadiri Iran dan Suriah
Sejumlah sumber diplomatik mengabarkan upaya Arab Saudi untuk menggelar pertemuan pejabat tinggi negara-negara Arab di Riyadh.
Dikutip surat kabar Rai Al Youm, Senin (13/3/2023), beberapa sumber diplomatik mengatakan, Saudi bermaksud menyukseskan sebuah pertemuan pemimpin negara-negara Arab yang dihadiri Iran dan Suriah.
Menurut sumber itu, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan akan berkunjung ke sejumlah negara untuk menyukseskan pertemuan ini, dan menggelar sejumlah banyak dialog.
Riyadh, katanya, bermaksud untuk menyukseskan pertemuan ini dengan mengundang seluruh negara Arab, dan tidak memboikot satu pun negara-negara tersebut.
Oleh karena itu, Saudi melakukan kontak dengan Suriah sejak beberapa waktu lalu, dan Menlu Saudi dalam waktu dekat akan berkunjung ke Damaskus untuk mengundang Suriah, dan membicarakan level utusan negara ini di pertemuan tersebut.
Selain itu, Saudi juga berusaha mengundang Iran dan Turki untuk hadir dalam pertemuan pemimpin negara-negara Arab, dengan maksud supaya Riyadh dikenal sebagai platform keamanan, dan rekonsiliator komprehensif regional.
Pertemuan tersebut kemungkinan akan diselenggarakan sebelum pertemuan negara-negara Arab, dan Iran di Beijng, Cina.
UEA Siapkan Delegasi untuk Negosiasi Langsung dengan Yaman
Menteri di kabinet Penyelematan Nasional Yaman mengumumkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) telah mempersiapkan delegasinya untuk memulai dialog langsung dengan Sanaa guna membangun perdamaian.
Menurut Sputnik Senin (13/3/2023), Abdul Aziz Al Bakir, Menteri Penasihat Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengatakan, "Perang yang dipimpin oleh Arab Saudi terhadap Yaman telah berakhir dan kesepakatan akan dicapai,".
Mengenai masalah kemanusiaan di Yaman, Al Bakir akan mengumumkan perpanjangan gencatan senjata dalam waktu dekat.
Ia juga menekankan kesiapan Sana'a untuk membangun perdamaian tanpa mengorbankan prinsip dan hak rakyat Yaman.
Sehari sebelumnya, Fouad Al-Junaid, jurnalis pendukung gerakan Ansarullah mengumumkan upaya UEA untuk membuka jalur komunikasi dengan Sana'a.
Dalam kaitan ini, UEA telah menyiapkan delegasi diplomatik tingkat tinggi untuk dikirim ke Sana'a guna membahas mekanisme pembukaan jalur politik tersebut.
Arab Saudi bersama Uni Emirat Arab dan dukungan Amerika Serikat serta beberapa negara lainnya melancarkan agresi militer terhadap Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade negara tersebut melalui darat, laut, dan udara.
Bertentangan dengan ekspektasi Saudi, serangan mereka menghantam perisai kuat perlawanan rakyat Yaman. Setelah tujuh tahun perlawanan gigih Yaman, Riyadh akhirnya harus menyerah pada gencatan senjata demi keluar dari rawa perang Yaman.
Bahrain Bermaksud Buka Kembali Kedubes di Iran
Parlemen Bahrain mengonfirmasi perundingan dengan Iran, untuk memulihkan hubungan dua negara, dan mengabarkan keinginan Bahrain untuk membuka Kedubes, serta memulai kembali rute penerbangan Manama-Tehran.
Dikutip Sputnik, Selasa (14/3/2023), Mamdouh Al Saleh, anggota Parlemen Bahrain mengatakan, "Sebuah delegasi dari Iran yang belum lama ini berkunjung ke Bahrain, melakukan pertemuan dengan para pejabat negara ini, dan dalam pertemuan delegasi Parlemen Iran dengan Parlemen Bahrain, kedua pihak menekankan keinginan untuk membuka cakrawala baru kerja sama dua negara."
Ia menambahkan, "Dalam waktu dekat ini, sejumlah prakarsa akan disampaikan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di antara kedua negara."
Sehubungan dengan perundingan Bahrain dan Iran, Mamdouh Al Saleh menerangkan, "Upaya-upaya untuk memulai kembali hubungan sudah dilakukan, dan tidak diragukan dalam waktu dekat hasil positif dari perundingan ini akan terlihat."
Pada saat yang sama, anggota Parlemen Bahrain itu menjelaskan bahwa negaranya menjadikan hubungan dengan negara-negara tetangga yang berlandaskan persaudaraan, dan dihindarinya campur tangan, sebagai prioritas.
Sebagaimana diketahui hubungan diplomatik Bahrain dan Iran, sempat terputus menyusul pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengan Tehran.
Sekjen Liga Arab: Kesepakatan Tehran-Riyadh Langkah Sangat Positif
Sekretaris Jenderal Liga Arab menyebut kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi sebagai langkah yang sangat positif, dan berdampak terhadap stabilitas politik dan keamanan kedua negara.
Selama pembicaraan baru-baru ini antara Iran dan Arab Saudi di Beijing, kedua negara sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun terhenti.
Menurut surat kabar Rai Alyoum, Ahmed Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Arab dalam konferensi pers Selasa (14/3/2023) setelah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di Beirut, mengatakan, "Kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi sangat positif".
"Efek awal dari perjanjian antara Arab Saudi dan Iran akan membangun stabilitas politik dan keamanan antara kedua negara, meskipun pengaruhnya terhadap isu-isu lain di kawasan ini belum jelas," ujar Aboul Gheit.
Pada 3 Januari 2016, Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran dengan dalih beberapa orang menyerang kedutaan dan konsulat negara ini di Tehran dan Mashhad.
Pasukan Zionis Serbu Berbagai Daerah di Tepi Barat
Pasukan rezim Zionis menyerbu berbagai daerah di Tepi Barat pada Selasa malam.
Kebijakan kabinet ekstrem rezim Zionis yang dipimpin Benjamin Netanyahu menyulut gelombang penyerangan terhadap orang-orang Palestina, yang ditanggapi aksi perlawanan di berbagai wilayah Tepi Barat.
Menurut Kantor Berita Shahab, tentara rezim Zionis hari Selasa (14/3/2023) menyerang desa Kafr Qalil di Nablus timur dan desa Marhala di timur Bethlehem, dan menyerbu sejumlah rumah Palestina.
Pasukan Zionis menangkap tiga orang pemuda Palestina di pos pemeriksaan Shafi Shamron di Jenin.
Selain itu, mereka juga menggerebek kamp Ein al -Sultan dan bentrok dengan pemuda Palestina.
Pasukan dan pemukim Zionis menyerbu berbagai daerah Palestina setiap hari untuk mencapai tujuan ekspansionismenya, yang dibalas dengan perlawanan orang -orang Palestina.
Menkeu Saudi: Kami akan Segera Tingkatkan Investasi di Iran
Menteri Keuangan Arab Saudi menyinggung kesepakatan Tehran-Riyadh untuk memulihkan hubungan diplomatik, dan mengabarkan investai negaranya di Iran, akan mengalami peningkatan dengan cepat.
Mohammad Al Jadaan, Rabu (15/3/2023) mengumumkan, setelah dicapainya kesepakatan Tehran-Riyadh, investasi Saudi di Iran, mungkin saja akan dilakukan dengan sangat cepat.
Ia menambahkan, "Banyak peluang investasi bagi Saudi di Iran, dan tidak ada hambatan apa pun bagi Saudi untuk berinvestasi di Iran, di bawah stabilitas regional, dan penghormatan atas isi kesepakatan."
Menkeu Saudi menegaskan, "Iran adalah tetangga kami, dan ratusan tahun ke depan juga akan tetap menjadi tetangga kami. Selama kami berkomitmen pada kesepakatan, hak kedaulatan, serta konvensi-konvensi internasional, maka tidak akan ada hambatan apa pun dalam investasi."
"Kami (Saudi), dan mereka (Iran) membutuhkan stabilitas untuk memusatkan perhatian pada pengembangan ekonomi," imbuh Al Jadaan.
Sebelumnya mantan Direktur Dinas Intelijen Saudi Turki Al Faisal dalam wawancara dengan France24 mengatakan, Amerika Serikat dan Eropa tidak bisa menjadi mediator yang jujur, dan tidak bisa menjamin kesepakatan Iran-Saudi, sebagaimana yang dilakukan Cina.
Ini Syarat Bashar Assad Bertemu dengan Erdogan
Presiden Suriah menegaskan penarikan pasukan Turki dari wilayahnya dan penghentian dukungan Ankara terhadap terorisme sebagai syarat pertemuannya dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Tentara Turki telah menduduki bagian utara dan timur laut Suriah selama sekitar tiga tahun, dan sekelompok pasukan Turki hingga kini masih berada di daerah tersebut.
Damaskus memandang keberadaan pasukan Turki di wilayah utara Suriah sebagai pelanggaran terhadap integritas dan kedaulatan nasionalnya dan tindakan pendudukan, serta menyerukan penarikan langsung tentara Turki dari daerah-daerah ini.
Pemerintah Damaskus juga mengatakan bahwa Turki mendukung kelompok -kelompok bersenjata dan teroris di daerah yang didudukinya di wilayah utara Suriah.
Presiden Suriah Bashar Assad kepada Sputnik hari Rabu (15/3/2023) menyinggung kemungkinan pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan mengatakan, "Masalah pertemuan dengan Recep Tayyip Erdogan bisa terjadi apabila Turki jelas siap sepenuhnya untuk meninggalkan wilayah Suriah dan menghentikan dukungannya terhadap terorisme dan memulihkan situasi sebelum perang di Suriah dimulai."
Bashar Assad menekankan, "Jika kondisi ini tidak terpenuhi, lalu apa nilai dari pertemuan semacam itu dan mengapa harus dilakukan?
Presiden Suriah: AS Ubah al-Tanf Jadi Markas Teroris
Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) memindahkan para teroris dari satu tempat ke tempat lain, dan telah mengubah al-Tanf menjadi markas teroris.
Al-Tanf adalah wilayah Suriah yang diduduki milter AS dan menjadi pangkalan militer negara penjajah ini.
Daerah tersebut merupakan wilayah geostrategis kunci dan sangat penting yang terletak di segitiga perbatasan Suriah, Irak, dan Yordania.
Seorang wartawan Sputnik pada hari Kamis (16/3/2023) bertanya kepada Presiden Suriah, dapatkah Anda mengonfirmasi bahwa AS melatih teroris di pangkalannya yang ilegal di Suriah, seperti pangkalan al-Tanf?
"Suriah sedang berkonfrontasi langsung dengan kelompok-kelompok teroris di dekat daerah al-Tanf, dan tentu saja, melalui konflik ini dan orang-orang yang ditangkap, pemerintah Damaskus tahu dari mana mereka berasal," jawab Assad.
Dia menyatakan bahwa al-Tanf adalah basis teroris yang lengkap. AS, lanjut Assad, memiliki barak-barak teroris, di mana puluhan ribu orang dan keluarga mereka hadir, dan dari waktu ke waktu orang-orang ini dikirim ke berbagai daerah untuk melakukan serangan terhadap tentara Suriah guna menciptakan kekacauan dalam struktur organisasi militer Suriah.
Wartawan Sputnik melanjutkan pertanyaannya, apakah ada informasi tentang pemindahan teroris dari al-Tanf ke Ukraina?
"Suriah tidak memiliki bukti dalam kasus ini, tetapi AS memindahkan teroris dari satu tempat ke tempat lain," jawab Presiden Suriah.
Jihad Islam Palestina Tegaskan Pembalasan Darah Syuhada terhadap Zionis
Gerakan Jihad Islam Palestina menanggapi kesyahidan seorang pemuda Palestina oleh tentara rezim Zionis, dengan menegaskan akan membalas darah syahid yang tumpah.
Kementerian Kesehatan Palestina hari Jumat mengumumkan kesyahidan seorang pemuda Palestina yang ditembak oleh pasukan rezim Zionis di pintu masuk utara kota Bireh di utara Ramallah.
Situs Al-Ahed melaporkan, gerakan Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan belasungkawa hari Sabtu dan menekankan pembalasan atas kesyahidan pemuda Palestina ini.
"Berlanjutnya kesyahidan orang-orang Palestina hanya akan semakin memperkuat perlawanan bangsa ini," ujar
Dengan syahidnya pemuda ini, jumlah syuhada Palestina bertambah menjadi 89 orang sejak awal tahun ini.
Untuk mencapai tujuan ekspansionismenya, rezim Zionis menyerang berbagai wilayah Palestina setiap hari yang menyebabkan kesyahidan, terluka atau menahan warga Palestina.