Apr 29, 2023 10:43 Asia/Jakarta

Menteri luar negeri Iran yang berkunjung ke Lebanon, dalam pertemuan dengan pejabat negara ini kembali menegaskan dukungan terhadap stabilitas Beirut dan poros muqawama.

Hossein Amir-Abdollahian usai berkunjung ke Oman, hari Rabu (26/4/2023) bersama delegasi tinggi tiba di Beirut, dan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Najib Mikati mengharapkan perluasan hubungan kedua negara di berbagai sektor, khususnya di bidang kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Sebaliknya Mikati menilai Iran sebagai negara penting di kawasan, dan seraya memuji sikap konstruktif Tehran terhadap Beirut, menekankan pentingnya perluasan hubungan bilateral.

Kunjungan keempat Amir-Abdollahian ke Lebanon sejak memangku jabatan menlu Iran digelar ketika friksi antara faksi politik di Lebanon sejak berakhirnya masa jabatan Presiden Michel Aoun akhir Oktober 2022 hingga kini tidak memiliki kepala negara. Sementara itu, saat ini Suleiman Frangieh, sekutu Hizbullah dan Joseph Aoun, panglima angkatan bersenjata Lebanon merupakan kandidat utama presiden. Parlemen Lebanon selama beberapa bulan lalu menggelar sidang lebih sepuluh kali untuk memilih presiden, tapi sampai saat ini belum juga berhasil.

Menlu Iran dan Sayid Hasan Nasrulalh

Selain memperparah krisis politik, kondisi vakum presiden yang berkepanjangan di Lebanon telah memicu krisis ekonomi negara ini selama beberapa tahun; Dalam beberapa tahun terakhir, nilai mata uang nasional Lebanon turun drastis, dan rakyat negara ini menghadapi tantangan serius dalam menerima layanan publik.

Krisis politik dan ekonomi Lebanon terus berlanjut sementara Republik Islam Iran, sebagai sahabat negara itu di masa-masa sulit, selalu menghindari campur tangan apa pun dalam urusan dalam negeri Lebanon, dan mengundang faksi-faksi politik negara itu untuk berdialog dengan tujuan kesepakatan politik dan mencegah ketidakstabilan. Padahal, Republik Islam Iran mendukung pembentukan pemerintahan yang kuat dan mumpuni di Lebanon, dalam kerangka struktur politik yang ada, tanpa campur tangan asing dan berdasarkan kehendak rakyat negara tersebut.

Selama kunjungannya ke Lebanon, menteri luar negeri Iran sekali lagi menekankan posisi Iran dan berkata, "Kami berada di Beirut untuk sekali lagi mengumumkan dukungan kuat Republik Islam Iran kepada bangsa, pemerintah, tentara, dan perlawanan di Lebanon."

Kunjungan terbaru Amir-Abdollahian ke Lebanon, mengingat pulihnya hubungan Iran dan Arab Saudi juga memiliki nilai urgen tersendiri. Tak diragukan lagi bahwa kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi untuk memulai hubungan diplomatik berpengaruh pada transformasi kawasan dan penyelesaian friksi serta krisis seperti Lebanon. Dengan demikian, diharapkan bahwa pengaruh Iran dan Arab Saudi terhadap berbagai faksi dan partai politik Lebanon dapat membantu pihak-pihak politik negara ini untuk bekerja sama dan mencapai kesepakatan pemilihan presiden serta mengurangi tantangan ekonomi.

Menlu Iran seraya menyinggung bahwa Tehran memiliki inisiatif dan ide untuk memulihkan kondisi Lebanon mengatakan, transformasi baru terjadi di kawasan selama beberapa pekan terakhir, dan kami menganggap hasilnya baik untuk seluruh kawasan, dunia Islam, dan termasuk Lebanon. (MF)

 

 

Tags