Sisi Penting Kunjungan Presiden Iran ke Suriah
Presiden Republik Islam Iran Rabu (3/5/2023) atas undangan sejawatnya dari Suriah, Bashar Assad bersama delegasi tinggi politik dan perdagangan melakukan kunjungan dua hari ke Damaskus.
Raisi bersama rombongan dalam kunjungan dua harinya ke Suriah dijadwalkan bertemu dengan petinggi negara ini membicarakan mekanisme memperkokoh dan memperkuat hubungan politik serta memperluas kerja sama ekonomi. Presiden Raisi selama kunjungannya ini akan menghadiri sidang bersama perdagangan Iran dan Suriah. Pertemuan dengan warga Iran yang berdomisili dai Iran serta berziarah ke tempat suci di Suriah, termasuk program lawatan dua hari Raisi ke Suriah.
Kunjungan Presiden Raisi ke Suriah merupakan kunjungan pertama seorang presiden Iran ke negara ini sejak tahun 2011 dan seiring dengan meletusnya krisis di Damaskus.
Selama dua belas tahun terakhir selama krisis internal di Suriah, Bashar Assad, presiden negara Arab dan Islam ini, mengunjungi Tehran dua kali pada April 2022 dan Februari 2019 dalam bentuk perjalanan tak terduga dan mendadak dan bertemu dengan Ayatullah Khamenei, pemimpin besar revolusi Islam Iran dan presiden Iran saat itu, dan sekarang Sayid Ebrahim Raisi, atas undangan mitra Suriahnya berkunjung ke Damaskus sesuai dengan rencana yang telah diumumkan sebelumnya untuk bertemu dengan pejabat tinggi negara ini membahas penguatan kerja sama strategis kedua negara, khususnya di bidang ekonomi dan berdasarkan apa yang diumumkan sebelumnya, selama perjalanan ini beberapa kesepakatan dan nota kesepahaman mengenai kerja sama ekonomi akan ditandatangani kedua pihak.
Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun hubungan dekat antara Suriah dan Iran dan kerja sama timbal balik, presiden negara kita belum pernah mengunjungi negara ini. Namun kini, dengan membaiknya situasi di Suriah dan kontrol pemerintah atas sebagian besar wilayah Suriah, Damaskus menjadi tempat kunjungan para pejabat negara lain.
Hubungan antara Iran dan Suriah di tingkat ekonomi, budaya, dan militer terus tumbuh dan berkembang selama beberapa dekade hingga mencapai tingkat hubungan strategis ini dan menjadi contoh yang sangat baik dari hubungan yang maju dan istimewa antara kedua negara. Dan ketika tantangan penting dan menentukan di kawasan meningkat, maka hubungan ini menjadi lebih penting.
Seiring dengan dimulainya serangan terhadap Suriah pada tahun 2011, Iran mulai bertindak dan mengirim penasihat militernya ke negara ini, dan mereka memainkan peran penting dalam perang melawan kelompok teroris yang bertindak atas nama rezim Zionis, Barat, dan Amerika Serikat yang mengalir ke tanah Suriah dari berbagai arah.
Menurut banyak ahli di bidang internasional dan bahkan pejabat pemerintah Damaskus, perdamaian relatif yang tercipta di Suriah dan kedaulatan baru pemerintah Damaskus atas sebagian besar wilayah negara, tidak akan mungkin terjadi tanpa kerja sama mitra strategis Suriah, termasuk Iran dan Rusia, dan sekarang Suriah, yang memasuki masa pasca krisis telah memasuki bidang rekonstruksi di bidang infrastruktur dan menarik investasi dalam bidang ini, Iran pasti dapat memainkan peran yang efektif di bidang ini juga.
Suriah kini telah memasuki tahap rekonstruksi, dan Republik Islam Iran, seperti selama perang melawan terorisme, sangat menentukan dan efektif bersama pemerintah, tentara, dan bangsa Suriah, mengingat kemampuan dan fasilitas ekonomi, teknis dan fasilitas yang dimilikinay di bidang ekspor layanan teknis, siap bersama pemerintah dan rakyat Suriah dan memainkan peran yang efektif dan menentukan dalam rekonstruksi ekonomi Suriah dan kehancuran yang disebabkan oleh perang.
Kunjungan ini selain dapat mengarah pada penguatan dan pengembangan hubungan kedua negara di berbagai bidang politik, ekonomi, keamanan bahkan pertahanan, juga memiliki efek regional dan trans-regional, yang sehubungan dengan efek regional dari perjalanan ini dapat memperkuat arus perlawanan dan anti-Israel. Seperti dalam beberapa hari terakhir, sejumlah sumber berita di kawasan mengumumkan bahwa rezim Zionis sangat mengkhawatirkan kunjungan presiden Iran ke Suriah dan hasilnya.
Secara umum, kunjungan bersejarah ini memiliki dua dimensi strategis dan ekonomi yang penting, sebuah strategi dalam artian dalam satu dekade terakhir, kawasan telah menyaksikan perkembangan geopolitik dan sangat menegangkan. Perang di Suriah, perang di Yaman dan munculnya Daesh (ISIS) dan penyebaran terorisme dan fitnah dalam negeri terhadap Republik Islam Iran dan anggota lain dari poros perlawanan dengan tujuan menundukkan dan mengontrol Iran dan poros muqawama, tetapi hari ini dapat dilihat bahwa tidak satu pun dari tujuan yang tidak menyenangkan ini berhasil dan kebijakan Republik Islam Iran di kawasan sukses dan sekarang poros perlawanan berada pada potensi tertingginya
Dimensi kedua dari kunjungan ini dan merupakan tujuan yang dikejar Republik Islam Iran di Suriah adalah mengaktifkan kehadiran dan peran ekonominya. Mengingat kunjungan ini digelar ketika Suriah dan kawasan relatif tenang, maka cenderung memiliki motif ekonomi dan bertujuan untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi infrastruktur di Suriah. Dokumen yang rencananya akan ditandatangani presiden dan rombongannya mayoritasnya adalah ekonomi. Dan dokumen ini disusun sedemikian rupa sehingga kehadiran perdagangan dan ekonomi Iran baik di sektor pemerintah atau pun swasta akan dipermudah dan bangsa Iran dapat memanfaatkan kepentingan ekonomi dan kemenangan strategis ini.(MF)