Takut Serangannya Dibalas Hizbullah, Israel Minta Bantuan Prancis
Menteri Luar Negeri rezim Zionis Israel Eli Cohen meminta mitranya dari Prancis untuk mencegah konflik militer Israel dengan Hizbullah di sepanjang perbatasan.
Ketegangan di perbatasan selatan Lebanon telah meningkat dalam dua bulan terakhir karena gerakan mencurigakan rezim Zionis di bagian utara daerah perbatasan al-Ghajar.
Menurut laporan the Jerusalem Post, Eli Cohen, selama perjalanan satu hari ke Paris, meminta Menlu Prancis Catherine Colonna untuk membantu mencegah konflik militer dengan Hizbullah di sepanjang perbatasan utara Palestina yang diduduki.
Cohen mendesak Colonna untuk menggunakan pengaruh Prancis di Lebanon guna membantu menyelesaikan ketegangan secara efektif dan cepat.
Pada tahun 2000, rezim Zionis terpaksa melarikan diri dari Lebanon selatan setelah dua dekade perlawanan Hizbullah, tetapi rezim ilegal ini masih menduduki sebagian Lebanon selatan, termasuk ladang Shebaa dan Kafr Shuba (Kafrchouba), dengan luas 200 kilometer persegi.
Dalam 23 tahun terakhir, dunia telah menyaksikan bahwa gerakan perlawanan Islam Lebanon, Hizbullah, dengan menggunakan berbagai peralatan militer dan perlawanan yang pemberani, berhasil membuat militer Israel kalah dan mundur.
Selain itu, dalam dua perang tahun 2000 dan 2006, rezim Zionis juga mengalami kekalahan yang tak terlupakan, dan tercatat abadi dalam ingatan sejarah. (RA)