Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayid Hasan Nasrullah mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan rezim Zionis di kawasan, terutama di Palestina.
Pasukan Perlawanan Islam Lebanon, Hizbullah menembakkan dua rudal dari selatan negara ini ke wilayah Palestina yang diduduki rezim Zionis Israel.
Unit media Hizbullah Lebanon menanggapi klaim surat kabar Prancis Le Figaro tentang apa yang disebutnya sebagai "beberapa rahasia operasi Badai al-Aqsa."
Seorang anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon mengumumkan kesiapan kelompok perlawanan ini untuk merespons tindakan mendadak apa pun yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Laut Merah.
Hizbullah Lebanon menyerang pangkalan militer rezim Zionis Israel di utara Palestina yang diduduki dengan rudal. Serangan ini menyebabkan sejumlah tentara Zionis tewas dan terluka.
Militer rezim Zionis Israel melancarkan serangan ke perbatasan Lebanon selatan dengan artileri berat dan bom, serta serangan udara.
Hizbullah Lebanon mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan roket ke pangkalan militer rezim Zionis Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Operasi Badai al-Aqsa dan serangan udara besar-besaran rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza telah memasuki hari ke-29. Militer Israel melanjutkan pembantaian terhadap warga Palestina untuk menebus kekalahannya di medan perang.
Tank andalan militer rezim Zionis Israel, Merkava hancur diterjang peluru kendali pasukan Hizbullah Lebanon. Serangan terjadi di wilayah utara Palestina pendudukan.
Perkembangan di Asia Barat dalam sepekan terakhir meliputi berbagai hal termasuk pencapaian Hizbullah lebanon atas rudal anti-pesawat SAM-6.