Transformasi Asia Barat, 17 September 2023
(last modified Sun, 17 Sep 2023 11:27:08 GMT )
Sep 17, 2023 18:27 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi serangan siber.
    Ilustrasi serangan siber.

Transformasi di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting di antaranya; serangan siber terhadap infrastruktur rezim Zionis Israel.

Media berbahasa Ibrani menyebutkan bahwa Kelompok Cyber Avengers mempublikasikan dokumen tentang serangan siber terhadap infrastruktur listrik kereta api rezim Zionis Israel.

Menurut Mehrnews mengutip media berbahasa Ibrani, Cyber Avengers di kanal telegramnya mengumumkan bahwa sejak tahun 2020 hingga sekarang, mereka telah melakukan penyusupan dan melancarkan beragam serangan siber terhadap infrastruktur transportasi kereta api Israel.

Cyber Avengers mengancam akan "melayangkan pukulan fatal" terhadap infrastruktur rezim Zionis jika rezim ilegal ini terus melanjutkan kejahatannya.

Belum lama ini, Cyber Avengers mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap infrastruktur kilang bensin terbesar di Israel, Bazan.

Selain itu, setelah dipublikasikannya dokumen terkait penyusupan terhadap Firewall Checkpoint oleh Cyber Avengers, media dan pakar keamanan siber dunia telah menerbitkan beberapa artikel mengenai validitas klaim tersebut. 

Pejuang Palestina Tembak Jatuh Drone Israel di Tepi Barat

Pasukan perlawanan Palestina berhasil menembak jatuh drone rezim Zionis di langit Tepi Barat pada Sabtu malam.

Drone rezim Zionis yang terbang di langit kamp Jenin Sabtu (9/9/2023) malam berhasil ditembak jatuh oleh pejuang Palestina.

Rezim Zionis belum bereaksi terhadap berita ini.

Sebelumnya, pada 12 Agustus, sumber-sumber Palestina melaporkan jatuhnya drone militer Israel di utara wilayah pendudukan.

Pada tanggal 2 Juli, pejuang perlawanan Palestina berhasil menembak jatuh sebuah quadcopter rezim Zionis di kamp Jenin dan merebutnya.

Tidak hanya itu, pada tanggal 13 Mei, pasukan perlawanan mengumumkan jatuhnya drone rezim Zionis di utara wilayah pendudukan.

Hizbullah Sambut Inisiatif untuk Memilih Presiden Lebanon

Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon mengatakan, "Kami menyambut setiap inisiatif dan dialog konstruktif yang mengarah pada terpilihnya presiden,".

Selama beberapa bulan terakhir, isu pemilihan presiden baru Lebanon masih belum terselesaikan dan menjadi isu yang membingungkan di negara Arab ini.

Parlemen Lebanon menggelar 12 sidang untuk memilih penerus Michel Aoun yang masa jabatannya berakhir pada 31 Oktober 2022, namun belum berhasil memilih presiden baru.

Menurut situs Ahed Lebanon, Sheikh Ali Damoush, Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon hari Sabtu (9/9/2023) mengatakan, "Kami akan bekerja sama dengan semua pihak yang mengusung kepentingan nasional untuk mencapai pemahaman internal untuk mengeluarkan Lebanon dari kekosongan presiden dan membantu menyelesaikan krisis ekonomi dan keuangan,".

"Hizbullah bekerja sama dan berkoordinasi dengan inisiatif Perancis yang dipimpin oleh Jean-Yves Le Drian, dan juga menyambut baik undangan Nabieh Berri, Ketua Parlemen Lebanon," ujar Damoush.

"Kita dapat mencapai hasil melalui dialog. Namun teriakan dan provokasi yang terus-menerus tidak menghasilkan apa-apa, selain menciptakan ketegangan dan menyebarkan kebencian di kalangan masyarakat Lebanon," tegasnya.

Berlarut-larutnya masa vakum presiden di Lebanon semakin memperparah krisis ekonomi dan politik negara ini.

Sebuah Distrik Zionis di Utara Tepi Barat Dihantam Roket

Kelompok perlawanan, Brigade Al Ayyash dari kota Jenin, yang dalam beberapa bulan terakhir mengumumkan keberadaannya di utara Tepi Barat, menyerang sebuah distrik Zionis dengan roket.

Brigade Al Ayyash, Minggu (10/9/2023) pagi mengumumkan telah menyerang distrik Zionis, Ram-On, di wilayah Ta'anakh, di selatan Lembah Jezreel, dengan roket Qassam-1.

Menurut Brigade Al Ayyash, di tengah kondisi keamanan yang sulit, kelangkaan fasilitas, dan pembatasan keamanan ketat, perlawanan akan tetap berlanjut, dan Tepi Barat akan berubah menjadi neraka bagi para penjajah.

Kelompok perlawanan afiliasi Hamas ini menjawab laporan media-media Rezim Zionis, terkait penangkapan anggota-anggotanya, dan menegaskan, "Tidak ada satu pun pejuang kami yang tertangkap, bahkan teridentifikasi pun tidak, oleh Israel."

Ditambahkannya, apa yang dipropagandakan oleh para penjajah terkait penangkapan anggota Brigade Al Ayyash, adalah upaya mempromosikan sebuah kemenangan fiktif untuk menutupi kekalahan, dan menjaga kesetiaan para pendukung sayap kanan ekstrem.

"Para tahanan Palestina layaknya Masjid Al Aqsa, adalah garis merah kami, kami tidak bisa tinggal diam, dan para pejuang Palestina, akan menunjukkan reaksinya pada waktu yang tepat," ujarnya.

Brigade Al Ayyash, bulan lalu juga melancarkan serangan roket ke distrik  Zionis, Shaked, di utara Tepi Barat yang diduduki Rezim Zionis. 

Tentara Wanita Zionis Tewas Mencurigakan di Pangkalan Militer Israel

Sumber Zionis mengumumkan penemuan jenazah seorang tentara wanita Zionis di pangkalan militer Israel.

Jaringan media rezim Zionis, KAN dalam sebuah laporan hari Minggu (10/9/2023) mengumumkan bahwa jenazah tentara perempuan Zionis ini ditemukan di salah satu pangkalan militer Israel.

"Investigasi kepolisian rezim Zionis mengenai kematian tentara ini telah dimulai, dan setelah penyelidikan selesai, hasilnya akan diserahkan ke pengadilan militer rezim ini untuk diperiksa," tulis KAN.

Selama beberapa bulan terakhir, media rezim Zionis memberitakan peningkatan jumlah kasus bunuh diri di berbagai jajaran tentara Israel dan banyaknya kasus penyerangan yang dilakukan oleh komandan dan tentara laki-laki terhadap tentara perempuan dalam formasi militer Israel. Tingginya jumlah kasus menimbulkan kekhawatiran para pejabat militer Israel.

Dalam beberapa hari terakhir, otoritas Zionis mengumumkan bahwa mereka sedang membentuk sebuah komite untuk menangani peningkatan kasus bunuh diri yang mengkhawatirkan di kalangan militer Israel.

Juli lalu, seorang tentara Israel yang ikut serta dalam perang tahun 2014 di Gaza, membakar dirinya di kota Netanya, dan dua hari kemudian, tentara lainnya bunuh diri.

Hamas: Masjid Al-Aqsa, Garis Merah Bangsa Palestina !

Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Quds menanggapi penistaan Masjid Al-Aqsa oleh pemukim dan tentara Zionis, mengatakan bahwa tempat suci ini adalah garis merah bangsa Palestina.

Pemukim Zionis yang didukung tentara Israel kembali menyerbu Masjid Al-Aqsa demi mewujudkan ambisinya mengubah status masjid ini.

Menurut kantor berita Palestina, Shahab, Mohammed Hamadeh, Juru Bicara Hamas di Quds hari Minggu (10/9/2023) menekankan bahwa berlanjutnya kejahatan rezim Zionis dan penistaan terus-menerus terhadap Masjid Al-Aqsa menyebabkan lebih banyak perlawanan dan menjadi bahan bakar operasi anti-Zionis.

"Para penjajah ingin menjadikan penyerangan mereka terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai hal biasa agar warga Palestina tidak perduli terhadapnya. Namun usaha mereka sia-sia belaka karena masyarakat Palestina sensitif terhadap apa yang terjadi di Al-Aqsa," ujar Hamadeh.

Para pemukim Zionis menyerang Masjid Al-Aqsa hampir setiap hari di bawah kepemimpinan dan dorongan otoritas garis keras Tel Aviv yang berusaha mengubah status tempat suci ini.

Pada saat yang sama, orang-orang Palestina, dengan kehadiran mereka yang terus-menerus di Masjid Al-Aqsa, sejauh ini telah menghalangi pelaksanaan rencana Yahudisasi masjid suci ini. 

Kelompok perlawanan Palestina berulang kali menyerang pemukiman Zionis di sekitar perbatasan Jalur Gaza dan bagian utara Gaza sebagai tanggapan atas berlanjutnya kejahatan Israel. 

Kelompok Perlawanan Palestina juga menargetkan wilayah pendudukan dengan rudal, dan menekankan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah garis merah mereka.

Maroko Tolak Bantuan Rezim Zionis untuk Korban Gempa

Kementerian Luar Negeri Maroko secara resmi menolak rencana rezim Zionis untuk memberikan bantuan kepada korban gempa di negara ini.

Gempa dahsyat berkekuatan 7,2 skala Richter pada Jumat tengah malam di Maroko setidaknya menewaskan 2012 orang, dan melukai 2.059 lainnya.

Kementerian Luar Negeri Maroko hari Senin (11/9/2023) mengumumkan bahwa bantuan Israel tidak diperlukan.

Hubungan Maroko dengan rezim Zionis kembali terjalin pada 10 Desember 2020, setelah jeda selama 20 tahun sejak terputus bersaman dengan momentum intifada Palestina pada tahun 2000.

Sejumlah anggota Parlemen maroko beberapa kali menegaskan bahwa dimulainya kembali hubungan dengan rezim Zionis tidak berarti meninggalkan dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina dan hak mereka untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan ibu kota Quds.

Rakyat Maroko telah berkali-kali menyatakan penolakan mereka terhadap normalisasi hubungan antara Maroko dan rezim Zionis dengan turun ke jalan dan mengadakan pertemuan serta membakar bendera rezim Zionis

Hamas Gelar Manuver Militer, Dukung Perlawanan di Tepi Barat

Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas mengumumkan, manuver militer "Al Rokn Al Shadeed" adalah penegasan atas persatuan kubu perlawanan Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Media Palestina, Senin (11/9/2023) melaporkan, Hazem Qassem, Juru bicara Hamas mengatakan, "Manuver militer Al Rokn Al Shadeed 4 adalah penegasan bahwa ancaman-ancaman Rezim Zionis untuk menyerang dan melancarkan agresi terhadap rakyat Palestina, sampai kapan pun tidak akan bisa menghentikan perlawanan, dan Hamas akan mendukung para pejuang Palestina terutama di Tepi Barat."

Ia menambahkan, "Manuver militer ini membuktikan sikap satu dan solid pusat komando bersama perlawanan, sebagaimana yang ditunjukkan kemarin saat para komandan pusat komando bersama meninjau garis perbatasan Gaza."

Hazem Qassem menegaskan, "Gaza adalah bagian dari tanah Palestina, dan perlawanan siap untuk melawan segala bentuk agresi Rezim Zionis, dan melanjutkan persiapan untuk merampungkan proyek pembebasan Palestina." 

Lebih dari 30 Perusahaan Israel Diserang Hacker

Media Rezim Zionis belum lama ini mengabarkan peretasan terhadap 15 telepon genggam anggota Parlemen, dan hari ini melaporkan lebih dari 30 perusahaan Israel, diserang hacker.

Surat kabar Yedioth Ahronoth, Senin (11/9/2023) menulis, serangan siber yang dilancarkan terhadap berbagai jenis perusahaan Israel ini terdeteksi oleh perusahaan keamanan teknologi informasi IST.

Serangan para hacker kali ini dipusatkan pada perusahaan-perusahaan otomotif, produksi dan konstruksi, jasa keuangan, komunikasi, kedokteran, dan teknologi milik Rezim Zionis.

Menurut koran Israel tersebut, serangan-serangan ini dilakukan oleh para hacker Iran, dan tujuannya adalah spionase, serta melumpuhkan sistem perusahaan-perusahaan Israel.

Sebelumnya media Rezim Zionis mengabarkan, 15 telepon genggam anggota Knesset (parlemen Rezim Zionis) termasuk pemimpin kubu oposisi Yair Lapid, diretas oleh para hacker.

Sejak beberapa bulan lalu, para hacker berulangkali melancarkan serangan siber luas terhadap institusi vital Rezim Zionis. Kepala Dinas Keamanan Siber Rezim Zionis, akhir tahun 2022 mengakui bahwa Israel, setiap bulan menjadi sasaran puluhan serangan siber.

Palestina Gelar Manuver Militer Al-Rokn Al-Shadid 4 di Gaza

Kelompok perlawanan Palestina menggelar latihan perang baru Al-Rokn Al-Shadid 4 di Jalur Gaza.

Latihan perang kelompok perlawanan Palestina Al-Rukn Al-Shadid 4 dimulai Selasa (12/9/2023) pagi di Jalur Gaza dengan penembakan roket ke sasaran yang diduga di laut.

Manuver militer ini akan berlangsung bersamaan dengan peringatan pengusiran Zionis dari Jalur Gaza, dan bertujuan untuk meningkatkan kesiapan militer seluruh kelompok Palestina menghadapi ancaman musuh.

Dalam latihan hari ini, berbagai skenario taktis digunakan, antara lain konflik dengan musuh, penyerangan terhadap markas Zionis, penembakan, berbagai ledakan, dan penangkapan tentara Zionis. 

Tujuan diadakannya latihan perang ini untuk menguji kecepatan respon pasukan perlawanan dalam situasi darurat dan untuk menguji kesiapan para pejuang perlawanan dalam memobilisasi paskan untuk melawan serangan musuh.

Kelompok perlawanan Palestina menggelar manuver militer Al-Rokn Al-Shadid 1 pada Desember 2020, Al-Rokn Al-Shadid 2 pada Desember 2021, dan Al-Rokn al-Shadid 3 pada Desember 2022.

Arab Saudi Beli Sistem Perisai Antidrone dari Turki

Arab Saudi dan Turki baru saja menyelesaikan kontrak pembelian perisai anti-drone buatan Turki oleh Arab Saudi.

Kantor berita Anadolu hari Senin (11/9/2023) melaporkan, perisai anti-drone buatan Turki, GHOST, yang dikembangkan untuk menghentikan ancaman drone akan segera diekspor ke Arab Saudi setelah penandatanganan kontrak antara kementerian pertahanan kedua negara ditandatangani.

Kontrak ini ditandatangani antara perusahaan industri pertahanan Turki dan Direktorat Jenderal Industri Militer Arab Saudi.

Asl Murad, Wakil Presiden Perusahaan Teknologi Pertahanan Turki mengatakan, "Dengan sistem ini, drone terdeteksi dari jarak jauh dan kemungkinan serangan dapat dicegah secara otomatis,".

Arab Saudi adalah negara Arab pertama di Teluk Persia yang membeli sistem pertahanan anti-drone dari Turki.

Menurut laporan ini, sistem ini dapat digunakan untuk mengamankan bandara, fasilitas militer dan pusat kepolisian, penjara dan entitas penting lainnya

Kendaraan Militer Israel Dibakar Para Pemuda Palestina

Para pemuda Palestina, membakar kendaraan militer Rezim Zionis, dengan lemparan bom-bom molotov mereka, di utara kota Al Khalil.

Dikutip kantor berita Shehab News, Selasa (12/9/2023), untuk membalas kejahatan Rezim Zionis terhadap rakyat Palestina, para pemuda Palestina membakar kendaraan militer Israel di kota Al Khalil.

Selain itu, katanya, para pemuda Palestina, juga melempari menara pengawas milik pasukan Rezim Zionis, dengan bom molotov di pintu masuk kamp pengungsi Al Arroub, di utara Al Khalil, Tepi Barat.

Sejumlah pasukan Rezim Zionis yang ditempatkan di atap-atap rumah warga Palestina, di kamp Al Arroub, menembakkan peluru tajam, dan gas air mata ke arah para pemuda Palestina.

Rezim Zionis dalam rangka meraih ambisi ekspansionisnya, setiap hari membunuh, melukai dan menangkapi warga Palestina, di berbagai wilayah, dan rakyat Palestina, membalas kejahatan ini dengan melancarkan operasi-operasi perlawanan

Yaman Berikan Kesempatan Terakhir pada Negara-Negara Agresor

Perdana Menteri Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman memperingatkan negara-negara agresor bahwa saat ini adalah kesempatan terakhir bagi mereka.

Dikutip stasiun televisi Al Masirah, Selasa (12/9/2023), Abdel Aziz bin Habtour menuturkan, "Negara-negara agresor yakin bahwa mereka bisa menekan Yaman, dalam masalah pembayaran gaji rakyat negara ini."

Ia menambahkan, "Pemerintah Yaman, percaya kepada kesadaran rakyatnya sendiri, dan saat ini sedang mengkaji balasan yang tepat untuk para agresor."

Bin Habtour menjelaskan, "Dalam rangka menjalankan apa yang disampaikan Pemimpin Revolusi Yaman, Abdul Malik Al Houthi, kami memberikan kesempatan terakhir kepada negara-negara agresor."

Menurut PM Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman, pendapatan minyak dan gas Yaman, 75 persen dari total pendapatan pemerintahan-pemerintahan terdahulu, pajak serta bea cukai sebesar 15 persen, dan sisanya lewat bantuan-bantuan, utang dan selainnya, maka dari itu sekarang seluruh pendapatan Yaman, berada di tangan penjajah.

Sehubungan mediasi Oman untuk mengakhiri perang di Yaman, Bin Habtour menerangkan, "Mediasi Oman dengan seluruh pihak dilakukan dengan jujur, tapi kejujuran ini dan pengaruhnya, terbatas, dan negara-negara agresor harus menghentikan perang." 

Media Israel: Manuver Militer Gaza Tunjukkan Kekuatan Pasukan Palestina

Sebuah jaringan berbahasa Ibrani menggambarkan latihan pasukan Palestina di Jalur Gaza sebagai demonstrasi unik atas kekuatan pasukan Palestina.

Pada Selasa pagi, bertepatan dengan peringatan 18 tahun pengusiran pasukan rezim Zionis dari Gaza, pasukan perlawanan Palestina mengadakan putaran keempat latihan tahunan Al-Rokn al-Shadid (Benteng Kuat).

Media Zionis, KAN melaporkan bahwa latihan militer pasukan perlawanan Palestina, Rokn Al-Shadid 4 dimulai dengan penembakan roket secara besar-besaran dan penyerangan terhadap posisi yang dianggap musuh serta penculikan tentara musuh, dan mensimulasikan perang skala besar dengan Israel.

KAN menyebut latihan perang pasukan Palestina merupakan pesan dari pasukan Palestina terhadap ancaman Israel untuk kembali melakukan kebijakan teror, dan ini dianggap sebagai unjuk kekuatan yang unik di Jalur Gaza.

Surat kabar berbahasa Ibrani Ma'ariv juga mengumumkan bahwa kabinet keamanan rezim Zionis akan mengadakan pertemuan untuk menilai situasi keamanan dan mengkaji beberapa isu penting, termasuk skenario perang habis-habisan dan menyeluruh dengan Palestina di saat Hamas sedang melakukan latihan militer skala besar di Jalur Gaza.

Senjata Separatis dan Milisi Anti-Iran di Irak Mulai Dilucuti

Bersamaan dengan akan habisnya batas waktu yang diberikan Iran, kepada Irak, untuk melucuti senjata kelompok teroris separatis di Wilayah Kurdistan, proses pembongkaran pangkalan militer kelompok-kelompok ini sudah dimulai.

Dikutip Tasnim News, Rabu (13/9/2023) ultimatum Iran, terhadap Irak, untuk melucuti senjata kelompok-kelompok teroris separatis di Wilayah Kurdistan akan berakhir pada 19 September 2023.

Sumber terpercaya di Irak mengatakan, beberapa jam lalu proses pembongkaran pangkalan-pangkalan militer kelompok teroris separatis termasuk Partai Komala, Partai Demokratik Kurdi Iran, PJAK, dan P.A.K, di perbatasan Iran-Irak, sudah dimulai, dan anggotanya sekarang ditampung di dalam Wilayah Kurdistan.

Setelah ini, katanya, seluruh anggota kelompok-kelompok teroris separatis Iran, akan dilucuti senjatanya, jika menolak, maka aparat keamanan Irak, akan melakukan tindakan tegas.

Pada saat yang sama, sejumlah warga Iran, menyaksikan pengerahan peralatan militer Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC ke perbatasan Irak, dekat Wilayah Kurdistan, lokasi berkumpulnya kelompok-kelompok teroris separatis.

Deputi Operasi IRGC, sebelumnya mengatakan, "Setelah melakukan sejumlah perundingan, akhirnya kami dan pemerintah pusat Irak, serta Wilayah Kurdistan, menandatangani kesepakatan tentang berakhirnya ultimatum Iran, pada 19 September 2023."

Irak Minta Pembakar Al Quran Diekstradisi dari Swedia

Pria pembakar Al Quran, mengabarkan bahwa pemerintah Irak, meminta Swedia, untuk mengekstradisi dirinya ke Irak, karena telah melecehkan kitab suci umat Islam.

Dikutip kantor berita Prancis, AFP, Selasa (12/9/2023) pengacara Salwan Momika, pria pembakar Al Quran, David Hall mengatakan, "Irak ingin mengekstradisi Salwan dari Swedia, karena telah membakar Al Quran di luar masjid di Stockholm pada Juni lalu."

Kepada AFP, Momika mengaku bahwa pemerintah Irak, berusaha mengekstradisi dirinya sehingga bisa mengadilinya, dan dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum Islam.

"Saya akan mengajukan gugatan terhadap Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein, karena telah melakukan kejahatan politik terhadap saya," kata Momika.

Hal senada diungkapkan pengacara Momika, David Hall, ia menuturkan, "Untuk mengekstradisi seseorang dari Swedia, konstitusi negara ini mengatakan bahwa perbuatan orang tersebut harus dianggap kejahatan di Swedia dan juga Irak."

Hall menambahkan, "Membakar kitab suci umat Islam, bukanlah kejahatan di Swedia, oleh karena itu pemerintah Swedia, tidak mungkin mengekstradisi Momika."

"Saya tidak mengerti mengapa pemerintah Irak, repot-repot mengajukan tuntutan semacam itu. Saya yakin Baghdad mengetahui masalah ini," tegas Hall.

Riyadh: Kami Mengundang Delegasi Sana'a untuk Perundingan Damai Yaman

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan telah mengundang tim perunding Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman untuk melakukan perjalanan ke Riyadh dengan tujuan mengadakan pembicaraan damai.

Sebelumnya, pada April 2023, dua delegasi Arab Saudi dan Oman telah berdiskusi dengan pimpinan Pemerintahan Keselamatan Nasional dan Ansarullah Yaman di Sana'a tentang cara membangun perdamaian di Yaman.

Menurut kantor berita resmi Arab Saudi, SPA, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan bahwa dalam kelanjutan pembicaraan yang dilakukan delegasi Saudi dengan partisipasi saudara-saudara Oman di Sana'a, upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen dan komprehensif di Yaman dan untuk mencapai solusi politik yang stabil, Arab Saudi telah mengundang delegasi dari Sana'a untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi guna menyelesaikan pertemuan dan dialog.

Sebelumnya, Mahdi Al-Mashat, Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman mengumumkan kunjungan delegasi Sana'a ke Arab Saudi bersama delegasi Oman dalam pembicaraan damai Yaman.

Pada saat yang sama, Mohammed Abdulsalam, Kepala Tim Perundingan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, sebelum meninggalkan Sana'a dan berangkat ke Riyadh untuk berbicara dengan pihak Saudi mengatakan, Putaran perundingan saat ini berada dalam kerangka negosiasi yang dilakukan tim nasional dengan pihak Saudi dalam berbagai pertemuan di Muscat dan sering mengadakan pertemuan di Sana'a, sementara yang terakhir adalah bulan Ramadan lalu.

Arab Saudi, dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara lainnya, telah melakukan invasi militer ke Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade negara tersebut melalui darat, laut, dan udara.

Al-Houthi: Perundingan dengan Arab Saudi terus Berlanjut

Anggota Dewan Tinggi Politik Ansarullah Yaman mengatakan, Arab Saudi merupakan pihak utama konflik, dan perundingan dengan negara ini masih terus berlanjut.

Kantor Berita Arab Saudi SPA Sabtu lalu mengutip Departemen Luar Negeri Saudi menyatakan, delegasi dari Sanaa diundang ke negara ini untuk menyelesaikan pertemuan dan perundingan berdasarkan prakarsa Arab Saudi yang diumumkan Maret 2021.

Menurut laporan IRNA, Mohammad Ali al-Houthi Jumat (15/9/2023) di akun Twitternya menulis, "Seperti yang kami umumkan dalam perspektif solusi komprehensif, perundingan harus dilakukan dengan koalisi agresor, karena penghentian agresi dan sanksi ada di tangan koalisi."

"Arab Saudi tidak boleh disebut mediator, karena negara ini merupakan salah pihak utama konflik," tegas al-Houthi.

Anggota Ansarullah Yaman ini menjelaskan, perundingan antara Arab Saudi sebagai pemimpin Aliansi dari satu sisi, dan pemerintah Sana'a dari sisi lain, dengan mediasi Oman akan terus berlanjut.

Anggota Dewan Tinggi Politik Ansarullah Yaman ini menambahkan, perundingan ini seputar isu kemanusiaan, pembayaran gaji pegawai Yaman, pembukaan bandar udara dan pelabuhan, pembebasan tawanan, penarikan pasukan asing dari tanah Yaman, rekonstruksi Yaman, dan meraih solusi politik yang komprehensif.

"Kami berharap lobi digelar secara serius, karena akan menguntungkan rakyat kedua negara serta melewati segala tantangan," papar al-Houthi

Tentara Zionis Serbu Berbagai Wilayah Quds Pendudukan

Berbagai media melaporkan aksi penyerbuan Zionis ke salah satu wilayah di Quds pendudukan dan penangkapan tiga warga Palestina.

Seperti dilaporkan Palestina al-Youm, tentara Israel Jumat (15/9/2023) pagi dengan peralatan dan kendaraan militer menyerang kawasan Abu Dis di timur Quds pendudukan, dan terjadi bentrokan sengit antara mereka dan pemuda Palestina.

Masih menurut sumber ini, militer zIonis juga membawa anjing polisi, dan mengepung sejumlah rumah.

Zionis juga dilaporkan menangkap tiga pemuda Palestina, Mohammad Amir Abu Hilal, Muayyid Muunir Athallah dan Mohammad Nabil Badr.

Tentara rezim Zionis biasanya menyerang berbagai kota dan desa Tepi Barat malam hari untuk menangkap warga Palestina, dan mereka menghadapi perlawanan sengit pemuda serta pejuang Palestina.

Puluhan Ribu Orang Palestina Tunaikan Salat di Masjid Al-Aqsa

Puluhan ribu orang Palestina menunaikan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa di tengah tindakan pengamanan yang ketat dari pasukan rezim Zionis.

Saluran TV Al-Alam hari Jumat melaporkan, tentara rezim Zionis telah menyiapkan tindakan pengamanan yang ketat di pintu masuk Masjid Al-Aqsa dan juga di pintu masuk pemukiman lama kota Quds yang didudukinya.

Kantor Wakaf Islam Al-Quds menyatakan diperkirakan sekitar 40.000 jamaah Palestina melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.

Sementara itu, tentara rezim Zionis ditempatkan di jalan-jalan kota Quds dan di sekitar Masjid Al-Aqsa, serta berkonsentrasi di pintu masuk masjid dan memeriksa jamaah serta memeriksa kartu pribadi mereka.

Tentara rezim Zionis memasang gerbang inspeksi besi di pinggiran kota tua Quds dan sekitar Masjid Al-Aqsa.

Selain itu, tentara Zionis juga memukuli seorang pemuda Palestina di kota tua Quds dan menangkapnya.

Masjid Al-Aqsa menjadi simbol utama identitas Islam-Palestina di Quds, dan rezim Zionis berusaha menghancurkannya, namun menghadapi kewaspadaan dan perlawanan bangsa Palestina.

Pangkalannya Diserang Israel, Jubir Hamas Tegaskan Perlawanan

Juru bicara Gerakan Muqawama Islam Palestina, Hamas Hazem Qassem menanggapi serangan terbaru militer rezim Zionis Israel ke pangkalan-pangkalan Hamas di Jalur Gaza.

"Bangsa Palestina berhak menggunakan segala cara untuk melawan penjajah dan melindungi tempat-tempat suci Palestina," kata  Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan.

Sumber lokal Palestina pada Jumat (15/9/2023) mengatakan bahwa jet tempur rezim Zionis menyerang pangkalan Hamas dan menara pengawas sebanyak dua kali.

Sumber militer Israel mengklaim bahwa pemboman pangkalan militer Hamas di Gaza timur dilakukan dengan tujuan pencegahan.

Menurut Paltoday, jubir Hamas menyebut serangan udara rezim Zionis terhadap sejumlah basis perlawanan di Gaza sebagai bagian dari perilaku agresif dan perilaku Nazi rezim Zionis terhadap rakyat Palestina.

"Perilaku agresif tersebut tidak akan pernah menghentikan rakyat Palestina untuk melanjutkan perjuangan mereka yang sah dan demi mewujukan hak-hak mereka," tegas Hazem Qassem.

Dia menuturkan, musuh (Zionis) terus melakukan agresinya terhadap rakyat Palestina di mana-mana, dan secara brutal menyasar para peserta demonstrasi damai dan jurnalis akhir-akhir ini.

Jubir Hamas menegaskan bahwa berlanjutnya blokade terhadap Gaza adalah kejahatan Zionis yang tidak ada habisnya.

Hazem Qassem juga menegaskan bahwa menjalani kehidupan yang terhormat dan mendobrak tembok pengepungan adalah hak bangsa Palestina, dan rakyat Palestina berhak menggunakan segala cara untuk melawan penjajah.

Hizbullah: Perbatasan Laut dan Eksplorasi Migas, Berkat Perlawanan !

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon mengatakan bahwa Lebanon berhasil menetapkan perbatasan lautnya, dan mendapatkan kembali minyak dan gasnya berkat perlawanan.

Situs Al-Manar melaporkan, Sheikh Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon dalam pidato pada Sabtu (16/9/2023) malam mengatakan bahwa era permainan rezim Zionis dengan kehidupan rakyat Lebanon telah berakhir tanpa hambatan apa pun.

"Siapa pun yang ingin melucuti senjata Lebanon ingin menghancurkan perlawanan. Melucuti senjata perlawanan akan melemahkan Lebanon, dan membuka jalan bagi Israel untuk menduduki wilayah ini," ujar Sheikh Qassem.

Menyinggung propaganda para penghasut terhadap perlawanan Lebanon, Sheikh Qassem menekankan bahwa perlawanan Lebanon mendukung kepentingan nasional dan membebaskan wilayah negaranya dari cengkeraman musuh.

"Berkat perlawanan di Lebanon dan kawasan,aksi hasutan tidak dapat menghilangkan pencapaian perlawanan di Lebanon," tegasnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah menekankan bahwa perlawanan akan tetap kuat dalam kerangka perlawanan, tentara, dan rakyat, untuk meningkatkan kekuatan dan persenjataannya serta siaga jika terjadi konfrontasi dengan Israel.

Tags