Serangan Udara Israel Berlanjut, Kondisi di Gaza Makin Memprihatinkan
Lebih dari 13 ribu rumah tempat tinggal dan 10 pusat kesehatan hancur, dan 48 sekolah rusak akibat serangan udara besar-besara rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza berada di ambang kehancuran setelah pengepungan dan serangan habis-habisan militer rezim Zionis Israel.
Berdasarkan laporan kantor berita Sama, Jumat (13/10/2023), WHO menyatakan bahwa sistem layanan kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran dan pengiriman bantuan medis harus segera dilakukan untuk mencegah bencana kemanusiaan di Gaza.
Di sisi lain, PBB mengumumkan bahwa 423.000 warga Palestina telah mengungsi setelah serangan udara besar-besaran Israel di Gaza.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada hari Jumat bahwa serangan habis-habisan rezim Zionis terhadap warga sipil di Gaza dan Tepi Barat telah merenggut nyawa 1.572 orang dan melukai 7.262 lainnya.
" Jumlah korban yang gugur syahid di Jalur Gaza dalam pertempuran Badai al-Aqsa mencapai 1.537 orang, dan sekitar 6.612 orang terluka. Sementara jumlah korban yang gugur syahid di Tepi Barat mencapai 35 orang, dan lebih dari 650 orang mengalami luka-luka. 210 orang yang terluka juga telah dibawa ke rumah sakit," kata pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina.
Pertempuran Badai al-Aqsa memasuki hari ketujuh dengan berlanjutnya bentrokan dan serangan rudal kelompok pelawanan Palestina ke Haifa dan lumpuhnya bandara Ben Gurion. Dalam operasi Badai al-Aqsa ini, lebih dari 1.300 warga dan tentara Zionis dilaporkan tewas.
Pada Jumat dini hari, jet-jet tempur Israel melancarkan puluhan serangan secara besar-besaran di berbagai wilayah Gaza, dengan fokus di barat laut dan utara wilayah tersebut. Artileri rezim penjajah al-Quds ini juga membombardir wilayah Rafah dan Khan Yunis di selatan Gaza. (RA)