Hamas: Tanpa Keberanian Perlawanan, Pencapaian Gencatan Senjata Tidak akan Terwujud
Kepala Kantor Urusan Tahanan Hamas mengatakan, "Kalau bukan karena keberanian perlawanan yang memaksa Zionis menerima persyaratan perlawanan, maka pencapaian perjanjian gencatan senjata kemanusiaan di Gaza tidak akan terwujud,".
Setelah pembebasan 39 perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara rezim Zionis pada Jumat malam, Zaher Jabarin, kepala Kantor Urusan Tahanan Hamas hari Sabtu (25/11/2023) mengatakan, "Ini adalah ketabahan dari orang-orang yang sabar dan mujahid Palestina di Gaza yang menggagalkan rencana relokasi warga Palestina,".
"Salam kepada perlawanan yang menang dan bangga, yang memaksa Zionis untuk menerima perjanjian pertukaran tahanan dengan kegigihan dan konfrontasi heroik di medan perang, dan sebagai hasilnya, para tawanan wanita dan anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara musuh," kata Jabarin.
Sementara itu, Khalid Meshaal, pemimpin Hamas di luar negeri setelah perjanjian gencatan senjata sementara di Jalur Gaza, mengatakan, "Beberapa politisi Barat berbicara tentang situasi di Gaza pasca-Hamas, dan mereka tidak boleh membuang-buang waktu, karena dalam beberapa tahun ke depan, mereka akan duduk dan berbiacara untuk membahas situasi di wilayah tersebut pasca-Israel,".
Gencatan senjata empat hari antara rezim Zionis dan gerakan perlawanan Palestina Hamas dimulai pada hari Jumat pukul 7:00 pagi.
Pada akhirnya, rezim Zionis menerima kegagalan dalam operasinya untuk membebaskan para tawanan dan menyerah kepada tuntutan Hamas.(PH)