Dimensi Serangan AS dan Inggris terhadap Yaman​
(last modified Fri, 12 Jan 2024 05:42:48 GMT )
Jan 12, 2024 12:42 Asia/Jakarta

Amerika dan Inggris menyerang lebih dari 12 tempat di wilayah utara dan barat Yaman.

Jaringan Al-Mayadeen melaporkan lebih dari 12 lokasi yang digunakan oleh pasukan Ansarullah di daerah Takhiya di Saada di wilayah utara Yaman, dan kota Bajel di provinsi Hudaydah di barat Yaman menjadi sasaran serangan udara dan laut Amerika Serikat dan Inggris.

Pada hari Jumat pagi, pesawat tempur Amerika dan Inggris melancarkan serangan di provinsi Hudaydah dan Saada.

Dalam hal ini, Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Kami bekerja sama dengan Inggris dan dengan dukungan Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda untuk melancarkan serangan terhadap beberapa sasaran di Yaman."

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak membenarkan agresi militer negaranya terhadap Yaman dengan mengatakan, "Angkatan Udara Kerajaan Inggris melancarkan serangan terhadap fasilitas militer Yaman. Serangan-serangan ini diperlukan, terbatas dan proporsional untuk membela diri,".

CNN melaporkan bahwa rudal Tomahawk ditembakkan dari platform udara, darat dan bawah permukaan ke sasaran di Yaman yang menargetkan sistem radar, lokasi penembakan, penyimpanan drone dan lokasi penerbangan, penyimpanan rudal balistik dan jelajah di Yaman.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sana'a kepada kantor berita Sanaa mengungkapkan bahwa serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

 

 

Ali Al-Qahoum, salah satu anggota senior Ansarullah Yaman dalam reaksi pertama terhadap pemboman sasaran di Yaman oleh koalisi Amerika dan Inggris, mengatakan, "Perang hebat di Laut Merah dan penargetan pangkalan militer Amerika dan Inggris, serta tindakan yang lebih besar terhadap para agresor akan segera dilakukan."

"Kami akan merespons dengan kekuatan terhadap kapal-kapal Amerika dan Inggris di Laut Merah," ujar Al-Qahoum.

Hossein Al-Ezzi, Wakil Menteri Luar Negeri Pemerintahan Penyelamatan Nasional Yaman menanggapi pemboman yang dilancarkan koalisi pimpinan AS terhadap Yaman dengan mengungkapkan bahwa London dan Washington harus siap membayar harga yang mahal atas tindakan dan agresi ini.

Mohammed Al-Bukhaiti, anggota biro politik Ansarullah menanggapi pemboman Yaman dengan mengatakan, "Amerika dan Inggris melakukan kesalahan dalam perang dengan Yaman dan tidak belajar dari kegagalan mereka sebelumnya,".

"Amerika dan Inggris akan segera menyadari bahwa agresi langsung terhadap Yaman adalah kebodohan terbesar dalam sejarah mereka," tegasnya.

 

 

Sementara itu, serangan dini hari yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris dibarengi dengan reaksi beberapa negara, termasuk Rusia, yang meminta Dewan Keamanan PBB segera mengadakan pertemuan darurat.

Menanggapi serangan-serangan ini, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan bahwa Riyadh memantau operasi militer ini dengan penuh kekhawatiran.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lebih lanjut menyerukan untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Laut Merah serta menahan diri dan menghindari peningkatan ketegangan.

Gerakan perlawanan Islam Irak, Al Nujaba mengumumkan bahwa kekuatan gerakan Al-Nujaba menyerang pusat komando keamanan rezim Zionis di Golan sebagai tanggapan atas serangan Amerika dan Inggris di Yaman.

 

 

Amerika Serikat baru-baru ini mengklaim telah membentuk koalisi angkatan laut yang mencakup 20 negara untuk melawan operasi tentara Yaman di Laut Merah. Namun tak lama kemudian negara-negara seperti Perancis, Spanyol, Italia dan Australia meninggalkan koalisi ini dan menolak menyerahkan kapal perang mereka kepada komando Amerika.

Aliansi angkatan laut ini mendapat tanggapan dingin dari negara-negara kawasan seperti: Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan baru-baru ini Mesir juga menolak bergabung dengan aliansi ini.

Serangan tentara Yaman di Laut Merah dimulai pada 19 November, dan gerakan Ansarullah Yaman mengumumkan akan terus berlanjut sampai serangan Israel di Gaza dihentikan.

Laut Merah merupakan pintu masuk kapal-kapal menuju Terusan Suez.

Hampir 15 persen perdagangan maritim dunia, termasuk 8 persen perdagangan gandum dunia, 12 persen perdagangan minyak, dan 8 persen perdagangan gas alam cair di dunia dilakukan melalui Laut Merah. Oleh karena itu, laut Merah merupakan jalur perairan penting yang digunakan untuk mentransfer barang antara Asia dan Eropa.(PH)

Tags