Foreign Policy Bongkar Plot Baru Israel di Gaza
Media Amerika, Foreign Policy membongkat plot baru rezim Zionis di jalur Gaza dan memperingatkan bahwa kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza akan menciptakan hari Nakba lain bagi Palestina.
The Foreign Policy dalam laporannya hari Minggu (14/1/2024) menunjukkan bukti mengenai rencana rezim Zionis untuk mengusir paksa orang-orang dari Jalur Gaza dan menciptakan hari Nakba lagi di wilayah ini.
Media Amerika Serikat ini mengutip statemen Avi Dichter, Menteri Pertanian Rezim Zionis yang mengaku bahwa pengungsian paksa warga di Gaza sebagai Nakba Gaza di tahun 2023.
Menyinggung terjadinya bencana pengungsian bersejarah akibat serangan rezim Zionis di Gaza, yang menurut perkiraan internasional telah menyebabkan sekitar 1,9 juta warga Palestina kehilangan tempat tinggal, Foreign Policy mengungkapkan bahwa pecahnya perang baru-baru ini, yang mengakibatkan keluarga-keluarga Palestina menjadi korban dan berupaya melarikan diri dengan membawa barang bawaan ringan, membuat banyak orang merasa kembali ke periode kejadian Nakba.
Nakba adalah peristiwa pengungsian sekitar 750.000 warga Palestina selama perang Arab-Israel tahun 1948, dan tragedi pengungsian ini berakar kuat dalam sejarah Palestina.
Foreign Policy menulis bahwa perang yang terjadi saat ini di Jalur Gaza memiliki potensi berbahaya yang dapat menciptakan perkembangan serupa dengan perang tahun 1948 dan 1967.
Selama kedua perang pada dekade sebelumnya, Israel mengeksploitasi situasi tersebut untuk membentuk kembali wilayah Palestina dan mengurung lebih banyak warga Palestina di wilayah yang lebih kecil.
Di akhir artikel ini, Foreign Policy mengakui bahwa Amerika dan komunitas internasional sejauh ini gagal mencegah pengungsian 1,9 juta warga Palestina dan krisis kemanusiaan yang diakibatkannya. Namun, masih ada waktu untuk memitigasi beberapa dampak jangka panjangnya.
Intervensi internasional harus mencegah insiden Nakba lainnya di Gaza dan memastikan bahwa Israel tidak menciptakan kerangka kerja lain untuk mencegah warga Palestina kembali ke tanah air mereka.(PH)