Abu Obeida: Nasib Sejumlah Tawanan Israel, Tidak Jelas
(last modified Mon, 15 Jan 2024 10:00:32 GMT )
Jan 15, 2024 17:00 Asia/Jakarta
  • Jubir Brigade Al Qassam, Abu Obeida
    Jubir Brigade Al Qassam, Abu Obeida

Juru bicara Brigade Ezzeddine Al Qassam, mengatakan operasi Badai Al Aqsa, adalah teriakan menuntut kebebasan bangsa-bangsa terjajah.

Abu Obeida, Minggu (14/1/2024) menegaskan bahwa operasi Badai Al Aqsa, determinan bagi sejarah bangsa Palestina, serta umat Islam, dan posisinya sama dengan teriakan menuntut kebebasan seluruh bangsa terjajah.
 
"Hukum rimba berlaku di dunia ini. Kejahatan-kejahatan musuh sudah sampai pada upaya melenyapkan bangsa kami, dan merobek kesucian-kesuciannya. Para pemimpin musuh menikmati pembunuhan terhadap tawanan-tawanan kami, dan demi memuaskan keinginan masyarakatnya, mereka mempersempit ruang gerak Gaza," paparnya.
 
Jubir Brigade Al Qassam menambahkan, "Heroisme 7 Oktober adalah harga yang harus dibayar Israel, karena kejahatan yang dilakukannya selama 100 tahun. Kami sukses melakukan 100 misi dalam operasi ini."
 
Abu Obeida menjelaskan, "Para pejuang kami tetap mempertahankan solidaritas mereka. Bahan peledak, mortir-mortir anti-tank, dan bom-bom, semua adalah produk Al Qassam."
 
"Apa yang bisa dilakukan teknologi dan senjata-senjata mematikan di hadapan kekuatan iman seorang pejuang? Para pejuang kami memiliki bukti-bukti lemahnya iman pasukan musuh, dan bagaimana mereka lari dengan seluruh senjata dan peralatannya," ujar Abu Obeida.
 
Jubir Brigade Al Qassam menegaskan, "Nasib sejumlah tawanan Israel, masih tidak jelas. Tawanan-tawanan yang lain semuanya berada di dalam satu terowongan, dan kemungkinan tewas. Tentu saja para pemimpin musuh bertanggung jawab atas kejadian ini." (HS)