Lagi, Hizbullah Lebanon Serang Pusat Konsentrasi Militer Zionis
(last modified Tue, 23 Jan 2024 05:24:59 GMT )
Jan 23, 2024 12:24 Asia/Jakarta
  • Muqawama Islam Lebanon, Hizbullah
    Muqawama Islam Lebanon, Hizbullah

Berbagai sumber media Senin (22/1/2024) melaporkan serangan roket Hizbullah Lebanon ke pusat konsentrasi militer Israel di sekitar sebuah distrik Zionis.

Seperti dilaporkan IRNA, muqawama Islam Lebanon mengumumkan bahwa mereka menyerang pusat konsentrasi militer Israel di sekitar distrik Zonis Even Menahem di perbatasan Lebanon.

Seiring dengan dimulainya operasi Badai al-Aqsa oleh faksi muqawama Palestina, Hizbullah Lebanon demi membuat sibuk sebagian besar militer Zionis di utara Palestina dan meringankan tekanan terhadap muqawama di Gaza, mulai melancarkan berbagai operasi harian dan berat terhadap berbagai target Zionis di wilayah Palestina pendudukan.

Operasi Badai al-Aqsa

Sekaitan dengan ini, media-media Zionis juga berulang kali mengakui bahwa Hizbullah masih unggul di utara wilayah pendudukan, dan militer Israel terjebak di wilayah tersebut.

Tujuan penargetan pusat konsentrasimiliter Zionis oleh Hizbullah dilakukan ketika militer Israel hari Senin (22/1/2024) secara resmi mengakui tiga perwiranya terbunuh dalam konfrontasi dengan muqawama di selatan Jalur Gaza.

"Dari ketiga perwira yang terbunuh, salah satunya adalah wakil komandan batalion, satu orang lainnya komandan kompi dan lainnya komandan sekelompok pasukan brigade penerjun payung unit 202," tambah militer Israel.

Pada saat yang sama, Koran Rai al-Youm menulis dalam sebuah laporan tentang hal ini, "Tanda-tanda kekecewaan dan kebingungan di antara tentara rezim Zionis di Gaza dan front Lebanon menjadi semakin jelas dari hari ke hari, dan ini adalah bagian dari banyak masalah yang dihadapi oleh tentara pendudukan, khususnya tentara cadangan rezim ini, sehubungan dengan berlanjutnya perang tanpa tujuan di Gaza."

"Sejumlah besar tentara Zionis melakukan pembangkangan dan sejumlah lainnya lari dari medan perang," tambah Rai al-Youm.

Amos Hariel, pengamat militer Zionis juga mengakuibahwa jumlah tentara yang keluar dari bertugas di unit-unit perang lebih banyak atau setara dengan jumlah korban terluka.

Berdasarkan data militer Israel, jumlah tentara yang terluka sejak 7 Oktober 2023 mencapai lebih dari 262 orang. Sementara itu, Koran Yediot Aharonot menyebut jumlah korban terluka di pihak tentara Israel lebih banyak lagi.

Pengamat Zionis ini menyinggung klaim militer Israel bahwa perwira dan militer rezim ini mampu melanjutkan perang, dan menilai klaim tersebut tidak benar.

Hariel menyebutkan fenomena yang disebut "ketidakhadiran diam-diam" di mana tentara keluar dari Gaza untuk cuti dan tidak kembali ke unit mereka. (MF)