Kabinet Perang Israel di Ujung Tanduk
Seiring berlanjutnya perilaku sepihak Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri rezim Zionis dalam menangani masalah Gaza, para penentangnya mengancam akan membubarkan kabinet perang.
Salah satu konsekuensi penting dari berlanjutnya perang Gaza mengenai eskalasi konflik di tubuh Israel, terutama di dalam kabinet Netanyahu serta kabinet perang.
Di wilayah pendudukan, warga Zionis memprotes keras ketidakpedulian Netanyahu dan kabinetnya terhadap kondisi sandera Israel yang ditahan Hamas di jalur Gaza, serta dampak ekonomi nyata dari perang tersebut. Mereka menunjukkan protesnya dengan sering mengadakan demonstrasi terus-menerus.
Di dalam kabinet Netanyahu terdapat friksi serius di antara beberapa menteri serta antara menteri dan perdana menteri.
Saat ini, di tubuh kabinet perang terjadi peningkatan friksi yang terus berlanjut.
Media Israel, KAN melaporkan bahwa Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, dua anggota Kabinet Perang, mengancam akan membubarkan Dewan Perang, jika keputusan sepihak Netanyahu mengenai pertukaran tahanan terus berlanjut.
Menteri Perang Israel Yoav Galant, yang juga anggota Kabinet Perang, termasuk di antara menteri-menteri lainnya yang menentang keputusan Netanyahu untuk tidak mengirim tim perunding ke perundingan di Kairo.
KAN juga melaporkan bahwa ketegangan dalam kabinet perang Netanyahu telah mencapai tingkat tertinggi dalam beberapa hari terakhir.
Dengan mediasi Mesir, Amerika dan Qatar, terjadi perundingan baru-baru ini yang diadakan di Kairo antara rezim Zionis dan Hamas, namun berakhir tanpa hasil dan diputuskan untuk melanjutkan perundingan lagi di Kairo. Pasalnya, Benjamin Netanyahu yang bersikeras melanjutkan perang menolak mengirim delegasi ke Kairo.
Pada hari Rabu, Netanyahu menolak mengirim delegasi ke Mesir untuk melanjutkan pembicaraan mengenai perjanjian gencatan senjata dan pembebasan tahanan.
Kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengumumkan bahwa Israel tidak akan menyerah pada tuntutan Hamas, dan hanya dengan mengubah posisi Hamas barulah kemajuan dalam negosiasi dapat dicapai. Sikap Netanyahu ini menyulut sengketa di dalam kabinet perang Israel.
Gadi Eisenkot, anggota kabinet perang menolak keputusan individu Netanyahu dan menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian dewan perang.
Surat kabar Zionis Maariv juga melaporkan bahwa menurut jajak pendapat, setidaknya 45 persen pemukim Zionis menentang keputusan Netanyahu untuk tidak mengirim tim perunding ke Kairo, sementara hanya 33 persen yang mendukung keputusan ini.
kubu penentang meyakini Netanyahu mengejar kepentingan pribadinya, termasuk kelanjutan kekuasaannya, dengan keputusan sepihak tersebut.
Selain isu terkait perundingan Kairo, ketidakpercayaan juga meningkat antara Netanyahu dan beberapa anggota kabinet perang, termasuk Benny Gantz.
Dalam hal ini, kanal 11 rezim Zionis mengutip sumber di Kabinet Perang yang mengungkapkan bahwa Netanyahu menyinggung negosiasi intensif yang sedang dilakukan Gantz dengan pejabat pemerintahan Presiden AS Joe Biden dalam kerangka komunikasi khusus dan langsung antara Gantz dan para pejabat Washington.Netanyahu memandang Gantz sebagai pesaing utamanya untuk menduduki jabatan perdana menteri rezim Zionis.(PH)