Kekurangan Makanan dan Gizi, Anak-Anak Palestina Meninggal Dunia
Kantor Informasi Otoritas Palestina di Jalur Gaza mengumumkan bahwa tujuh anak Palestina gugur syahid di Jalur Gaza karena kekurangan gizi.
Seperti dilansir IRNA, Kantor Informasi Palestina di Gaza mengumumkan dalam pernyataan bahwa jika perang dan pengepungan Gaza terus berlanjut, wilayah ini akan menghadapi bencana kemanusiaan, dan pemerintah Amerika Serikat bertanggung jawab atas bencana dan kelaparan di Gaza.
Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, mengatakan, sejak awal perang pada 7 Oktober 2023, militer Israel telah melakukan genosida dan menghancurkan 150 pusat kesehatan dan perawatan di Gaza.
Pasukan Israel juga mengebom 32 rumah sakit sehingga rumah sakit-rumah sakit ini benar-benar tidak bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Mengacu pada fakta bahwa lebih dari satu juta orang di Gaza mengalami kekurangan gizi, Ashraf al-Qudara menuturkan, rezim pendudukan Zionis tidak mengizinkan masuknya peralatan medis dan bahan bakar ke utara Gaza.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, rumah sakit-rumah sakit tidak mungkin memberikan layanan medis di utara Gaza karena kurangnya fasilitas.
"Hanya ada 3 rumah sakit yang beroperasi di Rafah, namun rumah sakit ini tidak mampu memberikan layanan ke semua pasiean disebabkan tingginya jumlah orang yang terluka," ujarnya.
Ashraf al-Qadara menuntut intervensi segera lembaga-lembaga internasional untuk menyelamatkan korban luka dan situasi kesehatan di Gaza.
Menurut pengumuman Kementerian Kesehatan Palestina, 29.606 warga Palestina gugur syahid dan 69.737 lainnya terluka sejak dimulainya serangan brutal rezim Zionis terhadap warga Gaza pada 7 Oktober 2024. (RA)